Main Cast : Cho Hye
Kyung a.k.a Hye Kyung (Kyunnie),
Kim “Key” Kibum,
Jo
Youngmin a.k.a Youngmin,
Suzy,
Gongchan (Channie),
Cho Kyuhyun a.k.a Kyuhyun
Cameo : Yesung, Minho, Leeteuk, Kim Hyun Joong and many more
Genre : Romance,
sad, comedy, family, friendship
Cerita sebelumnya...
“Euisa, bagaimana dengan keadaan saengku..?? Apa yang terjadi
dengannya..??”, tanya Yora eonni panik.
“Kurasa kau harus menghubungi appa dan ummamu. Kau harus menyuruh mereka
untuk datang kesini dengan segera. Baru aku bisa menjelaskannya pada kalian.”,
jelas euisa pada Yora eonni.
“Yeoboseo... appa bisakah kalian datang kemari. Sesuatu telah terjadi pada
Key. Euisa ingin bertemu dengan kalian juga..”, ucap Yora eonni panik.
“Ne.. baiklah. Appa dan umma segera ke rumah sakit. Kau tetap disana ya..”
“Ne...”
------
Dengan segera appa dan umma menuju rumah sakit. Mereka jadi panik karena
suara Yora terdengar sangat panik disana.
“Waeyo Yora..??”, tanya umma begitu tiba disana dan bertemu Yora.
“Molla... kita harus segera menemui euisa. Ada sesuatu yang akan
disampaikannya. Ayo kita masuk ke dalam..”, ucap Yora.
“Waeyo euisa..??”, tanya appa yang ikutan panik.
“Jadi begini ahjusshi. Dengan sangat menyesal aku sampaikan hal ini.”
“Waeyo..?? Ada apa dengan Key..??”, tanya umma panik.
“Sepertinya kalian harus merelakannya.”
“Ma.. maksud euisa..??”, tanya Yora terbata.
“Aku hanya bisa membantu sampai disini saja. Kurasa ia tak mampu bertahan
lebih lama lagi.”
“Mwo..?!!”, ucap Yora sambil meneteskan air matanya.
“Ani.. ani.. Key akan baik-baik saja. A.. aku yakin Key.. Key akan
baik-baik saja...”, ucap umma sambil terisak.
“Mianhae...”, ucap euisa.
“Sepertinya ucapan euisa benar. Mulai sekarang kita harus melepaskannya.
Kita harus ikhlas melepaskannya. Kita tak bisa membebani kepergiannya. Itu
hanya akan mempersulitnya saja...”, ucap appa tiba-tiba.
“Ta.. tapi appa..”, ucap Yora terbata.
“Kita harus melakukannya. Ini demi kebaikan Key. Apa kau masih akan
membebaninya dengan keadaannya yang sudah seperti ini..??”
Yora eonni hanya menggelengkan kepalanya. Ia tak menyangka kalau
namdongsaengnya akan pergi secepat itu. Ia tak tahu harus berbuat apa. Ia hanya
terdiam dan menangis sejadi-jadinya disamping Key.
Tiga minggu
setelah ujian akhir...
Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Hari dimana pertaruhannya selama
tiga tahun berada di SMA KyeongIn akan segera terjawab. Ia nampak gelisah.
Mondar mandir di teras depan rumah. Kyu oppa yang sedang duduk santai disana
jadi terganggu karena ulahnya.
“Ya~ kenapa mondar mandir kerjaanmu daritadi. Aku jadi pusing melihatnya..”,
protes Kyu oppa.
“Siapa suruh memperhatikanku mondar mandir..”, ucap Hye Kyung cuek.
“Ya~ bagaimana mungkin aku tak melihatnya. Daritadi kau berjalan mondar
mandir dihadapanku. Sudah duduk saja yang manis. 5 menit lagi kan pengumumannya
akan keluar. Kau tunggu saja didepan notebook. Jangan mondar mandir lagi
seperti itu. Membuatku pusing saja..”, ucap Kyu oppa sambil memberikan notebook
padanya.
“Ya~ aku kan sedang cemas oppa. Makanya aku seperti ini..”, jawab Hye Kyung
sambil meraih notebook yang diberikan Kyu oppa.
Hana.. dul.. set.. Kyaa~ akhirnya pengumumannya keluar. Hye Kyung mulai
sibuk mencari-cari namanya.
“Kyaa~ aku lulus oppaaa....”, teriak Hye Kyung gembira.
“Ya~ kau mengagetkanku saja Hye Kyung. Tak bisakah kau pelankan sedikit
suaramu itu.”
“Anio... Aku lulus oppa. Lihatlah nilai-nilaiku ini oppaa... Lihatlah..!!!!
Aku lulus oppaaa....”, ucap Hye Kyung kegirangan sambil joget-joget gaje saking
senengnya.
“Mwo..??!! Apa aku tak slah lihat Kyunnie..?? Apa benar ini
nilai-nilaimu..??”, tanya Kyu oppa heran.
“Ne.. Lihatlah, ini kan namaku. Cho Hye Kyung... Lihatlah yang benar
oppa...”, ucap Hye Kyung sambil menunjukkan namanya.
“Aigoo~ ternyata itu benar namamu. Ta.. Tapi bagaimana bisa..?? Kau lulus
dengan peringkat kedua di SMA KyeongIn..?? Aigoo~ mimpi apa kau semalam
Kyunnie..??”, ucap Kyu oppa tidak percaya.
“Ya~ kau meragukanku oppa.. Kenapa kau malah membuatku down oppa..??”, ucap
Hye Kyung memelas.
“Ya~ bukan seperti itu maksudku. Aku hanya tidak percaya saja. Ini sebuah
kejutan. Kau hebat sekali Kyunnie..”, ucap Kyu oppa sambil tersenyum bangga
pada Hye Kyung.
“Kenapa baru sekarang kau keluarkan kata-kata itu. Kenapa tidak dari awal
saja kau katakan, kenapa kau harus membuatku down lebih dulu oppa...”, ucap Hye
Kyung datar.
“Aku tak bermaksud membuatmu down..”
“Tapi tetap saja seperti itu..”
“Ya~ kau harus mentraktirku hari ini Hye Kyung. Kau lulus dengan prestasi
yang sangat membanggakanku. Ayolah... aku sedang ingin makan ice cream. Kita
kesana saja ya...”, ucap Kyu oppa sambil pergi meninggalkannya sendiri di
teras.
I
got you asa ga kuru made
Can’t
stop it yoru no hate made
tadoritsukeru
itsuka kimi to nara
oh
la la
la la la la
la la la la
From : Youngmin
pabo
Chukadurimnida atas kelulusanmu. Usahamu selama ini membuahkan hasil yg
sangat baik. Sekali lagi chukadurimnida ^^
“Ya~ dia tahu darimana kalau aku lulus dengan hasil yang memuaskan..??”,
ucap Hye Kyung bingung.
To : Suzy ;
Gongchan
Chukadurimnida... akhirnya kita lulus bersama. Kapan kita akan bertemu
untuk merayakannya bersama..?? Kabari aku ya... Sekali lagi chukadurimnida atas
kelulusan kita ^^
Sending success...
“Aigoo~ bagaimana aku bisa lupa... Jelas saja dia bisa tahu, dia itukan
anaknya KepSek.. Pabonya diriku...”, ucap Hye Kyung yang tiba-tiba teringat sambil
memegangi keningnya.
“Ayo... apa lagi yang kau tunggu Hye Kyung. ayo kita kesana..”, ucap Kyu
oppa yang sudah rapi dengan setelan jeans dan kemeja lengan panjangnya serta
tak lupa topi yang menutupi kepalanya.
“Ne baiklah. Tunggu sebentar, aku harus mengambil dompetku..”, ucap Hye
Kyung sambil berlari kecil meninggalkan Kyu oppa.
Di Insiders
Palace...
“Aku ingin pesan mix fruit ice cream...”, ucap Kyu oppa pada pelayan cafe.
“Kalau aku...”, ucap Hye Kyung sambil terus mengamati menu list dihadapannya.
“Apa ya...??”, ucapnya yang kini kebingungan memilih menu ice cream.
“Hari ini cafe kami sedang ada menu ice cream special. Apa mungkin nona
ingin mencobanya..??”, tawar pelayan dengan ramahnya.
“Benarkah..??”, ucap Hye Kyung penasaran.
“Ne.. hari ini menu special ice cream dari Insiders Palace yaitu
chocobanalatte with brownies cake and fruit. Ini tampilan menu ice
creamnya...”, ucap pelayan sambil menunjukkan tampilan ice creamnya.
“Hhm... kurasa aku ingin mencobanya. Baiklah chocobanalatte with brownies
cake and fruitnya satu...”, ucap Hye Kyung sambil tersenyum.
“Baiklah saya ulangi lagi pesanannya. 1 mix fruit ice cream dan 1
chocobanalatte with brownies cake and fruit. Apa ada yang ingin dipesan
lagi..??”, tanya pelayan memastikan.
“Tidak, hanya itu saja.”, ucap Kyu oppa.
“Baiklah. Pesanan akan datang ± 10 menit lagi.
Mohon ditunggu. Kamsahamnida atas pesanannya.”, ucap pelayan ramah.
“Ne. Cheonmaneyo...”, ucap Hye Kyung dan Kyu
oppa bersamaan.
2
menit setelah pesanan datang...
“Sepertinya ice cream pesananmu terlihat enak
sekali Kyunnie..??”, ucap Kyu oppa sambil memandangi ice cream milik Hye Kyung
dengan tatapan mencurigakan.
“Ya~ kau kan sudah punya ice cream sendiri.
Jangan merecokiku..”, ucap Hye Kyung yang tiba-tiba memegangi piring ice cream
miliknya seakan ketakutan akan direbut oleh Kyu oppa.
“Bolehkah aku mencicipinya..?? Jebal...”,ucap
Kyu oppa.
“Ani..!!!”, ucap Hye Kyung sedikit membentak.
“Ya~ kau pelit sekali Kyunnie..”, kata Kyu
oppa.
“Masa bodo.. “, ucap Hye kyung cuek.
“Ya~ jangan pelit seperti itu padaku. Aku
hanya ingin mencicipinya.. Sedikit saja... Ayolah Kyunnie... Hanya sedikit...”,
rengek Kyu oppa.
“Apa benar hanya sedikit..??”, tanya Hye Kyung
seolah tak percaya dengan ucapan Kyu oppa.
“Ne, hanya sedikit..”, ucap Kyu oppa mantap.
“Baiklah...”, ucap Hye Kyung sambil
menyodorkan ice creamnya.
Tanpa basi-basi lagi Kyu oppa langsung
mencicipinya. Bilangnya sih hanya sedikit. Tapi begitu mendapat kesempatan
untuk mencicipinya ia langsung menyendoknya dengan mantap. Tak tanggung-tanggung
satu sendok penuh ia mencicipinya dan langsung dimasukkan ke dalam mulutnya.
Kini mulutnya penuh terisi dengan ice cream milik yeodongsaengnya.
“Ya~ kau itu keterlaluan sekali oppa...”, ucap
Hye kyung datar sambil menendang kaki oppanya.
“Ya~ sakit Kyunnie.. Kau keterlaluan sekali..”,
rintih Kyu oppa dengan mulut yang masih penuh terisi oleh ice cream.
Saat Kyu oppa merintih, dengan leluasanya ice
cream itu muncrat keluar dari mulutnya dan mendarat mulus di wajah Hye Kyung.
#ya~ Kyu oppa jorok bgt ihh ==”
“Oppa...!!!”, teriak Hye Kyung tertahan.
“Kyaa~ mianhae...”, ucap Kyu oppa sambil
tertawa ketika melihat wajah yeodongsaengnya yang kini bermotif polkadot karena
muncratan ice cream tadi.
Sudah
memaksaku untuk mentraktirnya, memaksaku untuk memberikan sedikit ice cream
untuk dicicipinya...!!! Kini apa yang kudapatkan...!!!Bukannya ucapan terima
kasih atau hadiah yang kudapat tapi malah sebuah semburan yang kudapat...!!!
Ya~ kau keterlaluan sekali oppa...!!! Bukannya membersihkan wajahku, kau malah
menertawakanku...!!! Kau benar-benar keterlaluan oppa..!!! Andai saja sekarang
kita berada di rumah, habislah kau oppa...!!!, gumam Hye Kyung
kesal sambil membersihkan wajahnya.
--Kyuhyun pov--
Took..
took.. took..
Aku
mengetuk pintu kamar Kyunnie dengan perasaan was-was. Takut ia masih marah akan
kejadian siang tadi di Insiders Palace. Dengan selembut mungkin dan dengan
penuk kehati-hatian aku memanggilnya.
“Kyunnie... Apa kau sudah tidur..??”
“Waeyo oppa..??”, tanya Hye Kyung sedikit
berteriak.
Kenapa
ia berteriak seperti itu. Apa dia masih marah padaku karena siang tadi..??
“Bukakan dulu pintu kamarmu..”, pintaku.
Kreek..
kreekk..
Syukurlah ia masih mau membukakan pintu
kamarnya. Dengan senyum setulus mungkin dan dengan menunjukkan wajah semenyesal
mungkin aku meminta maaf padanya. #waduh... itu kaya apa ya tampangnya..??
#author nongkrong dipojokan mikirin tampangnya Kyu oppa yang nunjukkin senyum
setulus mungkin dan dengan menunjukkan wajah semenyesal mungkin.
“Waeyo..??”
“Mianhae... neomu neomu neomu mianhae atas
kejadian siang tadi Kyunnie. Sungguh aku tidak sengaja melakukannya...”,
rengekku sambil menunjukkan puppy eyes andalanku.
“Sudahlah tidak usah dibahas lagi oppa. Aku
sudah melupakannya.”, ucap Hye Kyung sambil berjalan menuju kasur empuknya.
“Baiklah aku tidak akan membahasnya lagi. Aku
janji..”, ucapku sambil menunjukkan V sign ke arahnya dan tentu saja dengan
menunjukkan senyuman termanisku. #kyaa~ author langsung lumer deh kalo ngeliat
Kyu oppa kaya gitu >.<
“Liburan kali ini kau ingin menghabiskannya
kemana..?? Apa kau ada rencana bepergian dengan sahabatmu..??”, tanyaku sambil
berjalan mendekati Kyunnie.
“Mollayo...”, sahutnya sambil mengangkat kedua
bahunya.
“Ya~ tak mungkin kan selama liburan nanti kau
terus-terusan berada di rumah. Aku rasa akan turun badai tiba-tiba jika kau
betah terus-terusan berada di rumah...”, ucapku menggoda.
“Mungkin aku memang benar-benar akan
menghabiskannya di rumah saja. Lagipula aku sudah lama sekali tidak menjenguk
Key dirumah sakit oppa..”, ucap Hye Kyung dengan nada yang terdengar sedih.
“Semuanya pasti akan baik-baik saja
Kyunnie..”, ucapku sambil memeluknya.
Ia membalas pelukanku. Tak lama kurasakan ada
cairan hangat membasahi bagian dadaku. Rupanya ia menangis. Tak lama aku
mendengar isakan tangisnya. Betapa mirisnya hatiku saat mendengar isakannya.
Mianhae
Kyunnie... Neomu mianhae... Pasti kau akan berpikir kalau aku oppa yang sangat
jahat sekali jika kau tahu yang sebenarnya...Mianhae, aku belum
memberitahukanmu sampai detik ini...
_Flashback..._
Aku berjalan menuju rumah sakit dengan
tergesa-gesa karena mendapat telpon dari Yora, eonni Key. Aku tak mengerti
dengan maksudnya yang tiba-tiba saja menyuruhku untuk datang ke rumah sakit
secepat mungkin. Kenapa ia malah menghubungiku bukannya menghubungi
yeodongsaengku.
Ku percepat langkahku menuju kamar Key.
Setibanya disana kudengar isakan tangis yang cukup keras dan cukup membuat
jantungku seperti berhenti seketika. Dengan perlahan aku memasuki kamar Key.
Kulihat umma Key menangis histeris.
Yora yang menyadari kehadiranku disana datang
menghampiriku dan mengajakku untuk masuk lebih dalam lagi. Tanpa berkata
sedikitpun ia pun menunjukkan jasad Key yang sudah terbaring dengan tenangnya.
Pikiranku mulai kacau saat itu. Entah apa yang akan kukatakan pada
yeodongsaengku nanti.
“Key menitipkan ini untuk Kyunnie. Ia berpesan
untuk memberikannya saat Kyunnie pergi berlibur setelah pengumuman kelulusan
nanti..”, ucap Yora sambil menahan tangisannya.
“Apa yang harus kukatakan pada
yeodongsaengku..??”, ucapku lirih.
“Berikan saja surat itu..”, jawab Yora.
Aigoo~
apa yang harus kukatakan nanti... Memikirkannya saja aku tak sanggup, apalagi
harus memberikannya...
_Flashback
end..._
Sebentar
lagi Kyunnieku akan pergi berlibur. Apa mungkin aku harus memberikannya..??
Saat ia tengah bersenang-senang dengan kedua sahabatnya... Aku tidak mau
merusak kebahagiannya... Ta.. tapi.. aku juga tak mau mengingkari janji
terakhirku pada Key... Aigoo~ apa yang harus kulakukan Key..?? Bagaimana cara
memberitahukan pada Kyunnie..??
--Kyuhyun pov end--
--Gongchan pov--
“Ya~ akhirnya kita bisa berlibur bersama ke
Pulau Jeju...”, ucapku penuh semangat.
“Kalau sudah sampai disana apa yang akan kita
lakukan..??”, tanya Suzy.
“Mollayo... yang jelas aku akan sangat
menikmati keindahan Pulau Jeju terutama sunsetnya... Ya~ pasti terlihat indah
sekali...”, ucap Hye Kyung sambil mencoba membayangkannya.
“Aku jadi tak sabar. Aku ingin cepat-cepat
sampai disana...”, ucapku dengan tingkah seperti anak kecil yang sedang
merengek meminta sesuatu untuk dibelikan.
“Nikmati saja perjalanannya...”, ucap Hye
Kyung santai.
“Ya~ aku tak sabar...”, ucapku lagi.
“Aku juga...”, sahut Suzy yang kurasa juga
menyetujui perkataanku sebelumnya.
Selama perjalanan aku banyak bicara dengan
Suzy. Sepertinya aku cerewet sekali tapi tak apalah daripada aku harus berdiam
diri. Aku malah jadi bingung apa yang akan kulakukan jika aku diam saja.
Mungkin karena saking cerewetnya diriku, kulihat Hye Kyung tidak peduli dengan
semua ucapan serta komentarku. Ia lebih memilih mendengarkan musik lewat
earphone kesayangannya itu sambil menutupi kepalanya dengan hoodie navy
bluenya.
“Apa dia masih mendengarkan musik..??”,
tanyaku pada Suzy.
“Dia tertidur..”, ucap Suzy setelah mencoba
melihat apa yang dilakukan Hye Kyung.
Ya~
lagi-lagi tertidur... Kebiasaan sekali dia... Pasti selalu tertidur saat
perjalanan jauh...
--Gongchan pov end--
--Hye Kyung pov--
“Ayo, kita jalan-jalan lagi...”, rengek Suzy.
“Ya~ aku lelah Suzy. Sudah 3 hari menemanimu
dan Channie berkeliling Jeju. Aku ingin istirahat hari ini. Besok saja kita
berkeliling lagi...”, ucapku lemah tak berdaya.
“Ya~ kita kan hanya seminggu berada disini.
Tak boleh disia-siakan satu menitpun.”, ucap Gongchan dengan semangatnya.
“Ani..!!! Aku mau istirahat hari ini. Kalau
memang mau pergi, kalian keluar berdua saja. Aku lelah. Kumohon..!!!
Mengertilah...!!!”, ucapku dengan wajah memelas kali ini dengan harapan mereka
akan mengerti dengan keadaanku.
“Kalau kau tidak ikut acara jalan-jalan hari
ini akan terasa ada yang tak lengkap Kyunnie...”, ucap Gongchan dengan wajah
datar.
“Mianhae... neomu mianhae. Aku tak bisa
ikut..”
“Biarkanlah dia istirahat Channie. Kalau
dipaksakan nanti dia malah sakit. Bukankah itu akan merusak acara seminggu kita
disini.”, kata Suzy mencoba membaca keadaan.
“Ya sudahlah. Kau istirahat saja hari ini.
Benar juga apa kata Suzy.”, ucapnya mengalah.
“Apa ada yang ingin kubawakan saat pulang
nanti..??”, tawar Gongchan.
“Hhm, kurasa tidak ada saat ini. Nanti aku
akan menghubungimu jika ada yang kuinginkan.”
“Ne, araso. Pai pai...”, ucap Gongchan sambil
berjalan menuju pintu kamar.
“Selamat istirahat...”, ucap Suzy.
“Pai pai. Selamat bersenang-senang ne..”,
ucapku setengah berteriak.
Akhirnya aku punya cukup banyak waktu untuk
tidur hari ini. Ya~ badanku pegal-pegal sekali. Akupun menepuk- nepuk pelan
bagian yang terasa sakit dengan kepalan tanganku. Setengah jam aku mencoba
menghilangkan rasa pegal-pegal itu tapi tak berhasil. Akupun memutuskan untuk
datang ke resom spa center salah satu fasilitas di hotel tempatku menginap.
“Semoga saja rasa sakit ini hilang agar besok
aku bisa menikmati keindahan pulau ini lagi..”, ucapku sambil merapikan
barang-barang yang kubutuhkan lalu memasukkannya ke dalam ransel hitamku.
Dengan semangat 45 aku berjalan menuju resom
spa center. Ini dikarenakan aku ingin terlihat jauh lebih segar besok. Aku juga
tak mau berlama-lama merasakan tubuhku yang sudah pegal-pegal ini. Setelah spa,
aku ingin pergi creambath. Kepalaku juga sudah terasa berat sekali. Aku juga
ingin di pijat di seluruh bagian tubuhku.
“Mianhae... aku pergi untuk memanjakan tubuhku
sendirian tanpa kalian. Ini bukan kemauanku. Tapi karena sikon tubuhku yang kurasa
sudah ambruk...”, ucapku memelas karena teringat dengan kedua sahabatku yang
entah sekarang sedang bepergian ke mana.
--Hye Kyung pov end--
“Kyaa~ betapa ringannya tubuhku saat sekarang...
Saatnya kembali ke hotel dan beristirahat karena besok pasti mereka akan
mengajakku berkeliling lagi seharian.”, ucap Hye Kyung tersenyum sambil
melangkahkan kakiknya masuk ke taxi yang sudah terparkir di depan salon.
Sesampainya di kamar hotel Hye Kyung langsung
berganti piyama lalu menjatuhkan tubuhnya begitu saja di atas kasur empuk
miliknya, setidaknya akan menjadi miliknya selama ia menginap di kamar hotel itu.
“Mereka sedang apa ya..??”, kata Hye Kyung
sambil memainkan layar ponselnya.
To :
Channie
Kalian akan kembali pukul berapa..?? Aku mulai
merasa bosan ditinggal kalian berdua K
Success sending...
Karena mulai merasa bosan
akhirnya Hye Kyung menyalakan tv di ruang tamu. Channel demi channel digantinya
satu per satu.
“Ya~ kenapa tak ada acara
yang bagus..?? Menyebalkan sekali..!!!”, ucap Hye Kyung sambil sedikit
membanting remote tv ke sofa.
Ia mulai menyentuh
majalah-majalah yang sengaja dibeli Gongchan dan Suzy sebelum mereka pergi ke
Jeju. Lembar demi lembar dibukanya halaman majalah itu. Mencoba menikmati
tiap-tiap bagian di tiap lembarnya. Dan entah majalah ke berapa yang sudah ia
baca, tanpa sengaja saat ia membuka lembar dari majalah itu terjatuhlah sebuah
kertas tepat di wajahnya.
“Ya~ mengganggu saja...
Surat siapa ini..?? Kenapa malah diselipkan di dalam majalah, kalau terbuang
bagaimana..??”, ucap Hye Kyung sedikit kesal.
Tapi karena penasaran ia pun
membolak-balikan lipatan surat itu. Tertera namanya di sudut kiri bawah surat
itu.
“Mwo..?? Untukku..?? Dari
siapa ini..??”
Dengan perlahan Hye Kyung
membuka lipatan surat itu. Ia mengenali tulisan tangan itu.
“Ini kan tulisan tangan
Key.. Waeyo..??”
Ia pun mulai membaca surat
dari Key dengan seksama karena ia penasaran kenapa Key malah menulis surat
untuknya. Padahal bisa dibicarakan melalui ponsel jika ia memang ingin
berbincang dengannya.
To : My cold princess
Mianhae aku malah mengirimimu surat, mungkin kau juga akan bingung
kenapa aku malah menulis surat untukmu padahal bisa dibicarakan secara langsung
ataupun melalui telpon. Kurasa saat kau membaca surat ini aku tak bisa
membicarakannya langsung padamu ataupun melalui telpon.
Chagia~ naega neomu bogosipho... Saat kau tak datang menjengukku aku
sangat merindukanmu. Salahku juga karena sudah melarangmu untuk menjengukku.
Tapi aku sungguh terpaksa melakukannya. Aku tak mau kau juga jadi sakit karena
harus bolak-balik menjengukku, belum lagi saat itu kau akan menghadapi ujian
akhir.
Aku senang sekali saat mendengar kabar kau lulus dengan peringkat 2 di
sekolahmu. Chukadurimnida chagi J
aku turut senang tapi mianhae aku tak bisa mengucapkannya secara langsung dan
memberikan sonmul untuk kelulusanmu itu.
Bagaimana dengan Jeju..?? Pasti kau sangat menikmati liburan disana.
Kau tak perlu kaget, Gongchan dan Suzy yang memberitahukanku.
Bersenang-senanglah kau disana walau tanpaku disisimu saat ini. Dan bukan hanya
saat ini saja aku tak ada disisimu chagi... tapi untuk esok, esok dan keesokannya
lagi aku tak akan pernah bisa menemanimu lagi.
Walau tanpa diriku, aku ingin kau tetap menjalani hari-harimu seperti
biasanya. Selalu ceria dan selalu tersenyum. Aku tak ingin melihat tetesan air
mata di wajahmu chagi... Jangan lagi kau teteskan butiran-butiran itu lagi.
Mianhae, aku mungkin sangat jahat sekali padamu karena tak pernah
memberitahukan kabarku.
Aku sudah hidup dengan bahagia sekarang di dunia baruku. Kau pun juga
harus begitu chagia... kau juga harus hidup dengan bahagia di duniamu. Walau kini
dunia kita berbeda tapi aku masih tetap bisa mengawasimu, jadi awas saja kalau
kau menangisiku lagi. Aku akan marah padamu. Araseo..??
Hanya satu keinginan terakhirku untukmu. Kau harus jalani hari-harimu
dengan ceria, jangan sampai setetes air
matamu itu jatuh hanya karena aku. Aku tak mau kau tenggelam dalam masa lalumu,
masa lalu denganku. Kau harus menatap lurus ke depan. Jalan hidupmu masih cukup
panjang chagi...
Setelah membaca surat ini, aku ingin kau tetap semangat menjalani
harimu. Ingat pesanku padamu. Jangan sampai kau tak melakukannya. Aku akan
sangat marah sekali padamu jika kau tidak mengindahkan pesan terakhirku.
Neomu.. neomu.. saranghae.. J
Saranghae yeonwonhi.. J
KEY
“K.. K.. Key.. wa.. wa..
wae..?? wae..??”, ucap Hye Kyung terisak.
Hye Kyung tak bisa berkata
apa-apa dan tak bisa membayangkan atau berpikir apa-apa lagi. Kini tatapan itu
terlihat kosong. Ia pun berjalan keluar menuju balkon kamar. Sekejap ia
memandangi pemandangan dihadapannya. Pemandangan yang seharusnya terlihat
sangat indah dimatanya kini berganti. Tak lagi indah dimatanya, semua terlihat
kosong dimatanya. Ia tak lagi melihat hamparan laut, tak lagi mendengar kicauan
burung, tak lagi mendengar deruan ombak dari kejauhan, tak lagi merasakan
kesejukan udara, yang terlihat dimatanya hanya hamparan tanah lapang yang tak
berujung.
Ia benar-benar tak menyangka
Key akan pergi secepat itu. Pergi tanpa meninggalkan jejak sedikitpun. Kini ia
hanya bisa menangisi kepergian Key yang terdengar sangat mendadak. Hari-hari di
Jeju yang harusnya penuh warna kini berubah menjadi abu-abu. Bukan tawa yang menghiasi
tapi tetesan air mata yang membasahi wajah dan entah kapan akan terhenti.
Terduduk dan memeluk kedua kakinya. Membenamkan wajah disela-sela kaki dan
menangis sejadi-jadinya. Semuanya terasa sangat menyesakkan dadanya. Dan entah
sampai kapan ia akan seperti itu.
30 menit, 1 jam, 2 jam..
entah sudah berapa lama ia berada di balkon dengan posisi seperti itu. Mungkin
jika Key berada disana ia akan sangat marah sekali dengan apa yang dilakukan
Hye Kyung saat ini.
--Suzy pov--
“Kyunnie.. Kyunnie.. kau
dimana..??”
Akupun melangkahkan kakiku
menuju kamar. Mungkin ia tertidur. Saat aku sampai dikamar aku tak menemukan
sosoknya sama sekali. Akupun keluar kamar.
“Kyunnie tak ada di kamar
Channie.. Apa kau sudah menemukannya..??”, tanyaku mulai panik.
“Ani.. aku belum bertemu
dengannya. Mungkin ia keluar kamar sebentar. Bagaimana kalau kita tunggu
saja..??”
“Aa.. ne kau benar.”
Aku dan Gongchan kembali ke
ruang tamu. Kulihat majalah-majalah yang kubeli bersama Gongchan sebelum ke
Jeju berserakan dimana-mana. Akupun merapikannya. Tiba-tiba saja mataku tertuju
ke majalah fashion. Perasaanku mulai tak
enak melihat majalah itu.
“Channie..”, ucapku dengan
perasaan yang benar-benar tak enak.
“Mwo..??”
“Lihatlah..!!! A.. a.. apa
mung.. mungkin Kyunnie su.. sudah tahu...”, ucapku terbata.
Perasaanku campur aduk saat
itu. Sedih, bingung dan rasa bersalah bercampur jadi satu. Apa yang harus
kulakukan sekarang..
“Channie, cepat cari Hye Kyung..”,
kataku yang kini benar-benar sudah panik.
Gongchan langsung berlarian
ke seluruh ruangan di kamarku.
“Aku tak menemukannya Suzy..
Apa mungkin ia kekamarku..?? Aku akan ke kamar, kau hubungi saja ponselnya,
ne..”
“Ne, araso...”
Kuraih ponsel ditas
jinjingku. Dengan panik aku mencari-cari nama Hye Kyung. agak cukup lama aku
menemukannya mungkin karena aku panik. Setelah berhasil menemukannya aku
menghubunginya. Ponsel itu berdering, kulangkahkan kakiku menuju suara ponsel
itu berasal. Kulihat ponsel itu tergeletak begitu saja tak jauh dari ruang ini.
“Ya~ Kyunnie kau kemana..??”
Karena panik dan tak
menemukannya di kamar hotel, aku melangkahkan kakiku menuju lift. Mungkin
receiptionist melihatnya keluar hotel hari ini.
“Mianhae.. apa hari ini kau
melihat teman sekamarku keluar hotel..?? Dia seorang yeoja, kulitnya putih,
tubuhnya langsing, rambutnya panjang, tingginya kira-kira segini..”, kataku
mencoba menjelaskan ciri-ciri Hye Kyung.
“Aa ne.. tadi siang aku
melihatnya. Dia keluar hotel. Sepertinya ia menuju resom spa center.”
“Apa kau melihatnya saat
kembali dari resom spa..??”, tanyaku khawatir.
“Ani.. aku tak melihatnya.
Mungkin ia masih berjalan-jalan diluar. Waeyo..??”
“Aa.. ani. Hanya saja dia
pergi dengan meninggalkan ponselnya di kamar dan itu membuatku jadi khawatir.”,
jelasku.
“Mungkin temanmu itu tak mau
acara jalan-jalannya terganggu.”
“Ya~ mungkin seperti itu..
Baiklah kalau begitu, kamsahamnida..”
“Ne, cheonmaneyo..”
“Channie.. aku tak
menemukannya. Receiptionist bilang kalau siang tadi ia keluar hotel dan
sepertinya menuju resom spa. Tapi receiptionist belum melihatnya kembali ke
hotel. Ponselnyapun ditinggal begitu sja di kamar. Bagaimana ini..??”, ucapku
sangat khawatir.
“Kau diam disana. Aku akan
kesana. Dia juga tak ada di kamarku. Mungkin ia masih diluar. Kita sama-sama
mencarinya keluar. Aku akan bawakan jacket untukmu.”
“Ne, aku tunggu di ruang
tunggu ne..”
“Ne..”
Akupun memutuskan panggilan
telponku. Aku bergegas menuju ruang tunggu. Perasaanku sungguh tak enak sekali.
Kyunnie... kau dimana..?? Kenapa kau tinggalkan ponselmu..??
Akupun menelpon Kyu oppa,
aku benar-benar tak tahu apa yang harus kulakukan.
“Yeoboseo oppa...”
“Yeoboseo.. waeyo..?? Kenapa
tiba-tiba menelponku..??
“Hye Kyung.. Hye Kyung
oppa..”, ucapku panik.
“Waeyo..?? wae..??”, Kyu
oppa terdengar ikutan panik karenaku.
“Dia tak ada dikamar
oppa...”
“Ya~ kukira ada apa Suzy.
Sudahlah, ia kan sudah dewasa. Pasti ia masih berjalan-jalan diluar sana.
Jangan khawatirkan dia.”, ucap Kyu oppa santai.
“Ya~ mana mungkin oppa.
Ponselnya saja ada dikamar. Saat aku kembali ke kamar setelah berjalan-jalan
dengan Channie kulihat majalh-majalah itu berantakan, aku takut oppa. Aku takut
sekali oppa.”
“Pasti dia lupa merapikannya
lagi Suzy. Sudahlah jangan sepanik itu..”
“Bagaimana aku tidak panik.
Surat Key.. surat Key terselip di salah satu majalah itu oppa. Semua majalah
sudah terbuka saat aku kembali. Bagaimana ini..?? Bagaimana oppa....??”, kini
kau tak bisa lagi menahan rasa panikku yang mulai membesar.
“Mwo..??”
--Suzy pov end--
--Kyuhyun pov--
“Dia tak ada dikamar
oppa...”
“Ya~ kukira ada apa Suzy.
Sudahlah, ia kan sudah dewasa. Pasti ia masih berjalan-jalan diluar sana.
Jangan khawatirkan dia.”, ucapku santai.
“Ya~ mana mungkin oppa.
Ponselnya saja ada dikamar. Saat aku kembali ke kamar setelah berjalan-jalan
dengan Channie kulihat majalh-majalah itu berantakan, aku takut oppa. Aku takut
sekali oppa.”
“Pasti dia lupa merapikannya
lagi Suzy. Sudahlah jangan sepanik itu..”
“Bagaimana aku tidak panik.
Surat Key.. surat Key terselip di salah satu majalah itu oppa. Semua majalah
sudah terbuka saat aku kembali. Bagaimana ini..?? Bagaimana
oppa....??”,sepertinya kepanikannya mulai meningkat
“Mwo..??”
Omona... apa yang harus kulakukan sekarang, Kyunnie sudah
mengetahuinya...
Seharusnya aku sudah merasa
tenang karena ia sudah mengetahuinya sendiri, tapi aku tak bisa pungkiri
keadaan saat ini. Kyunnie, yeodongsaengku... pasti sangat berduka sekali dengan
kabar dari surat itu.
“Aku harus kesana... Ne..
Aku harus ke Jeju menyusulnya..”, ucapku sambil menyiapkan semua yang sekiranya
kubutuhkan selama disana.
“Kau sedang apa Kyu..??
Untuk apa pakaian-pakaian ini..??”, tanya umma saat aku merapikan beberapa
potong pakaianku ke dalam ransel.
“Aku harus menyusul Kyunnie
umma..”, ucapku yang masih sibuk untuk menyiapkan semuanya.
“Waeyo..?? Kenapa harus
menyusul Kyunnie..??”
“Kyunnie... Kyunnie sudah
tahu yang sebenarnya umma. Sekarang ia tak ada di kamarnya. Suzy dan Gongchan
sudah mencarinya tapi tak ketemu. Lalu mereka mencari Kyunnie keluar hotel,
mungkin ia berada diluar saaat ini...”, jelasku.
“Mwo..?? Kyu.. Kyunnie su..
sudah ta..tahu..??”, tanya umma terbata.
“Ne..”, ucapku mantap
disertai anggukan kepalaku.
“Ne.. Kau harus menyusulnya.
Kau harus menyusulnya kesana. Bantu Gongchan dan Suzy untuk mencarinya. Pasti
ia bersedih dengan kabar itu. Kau harus menjelaskannya dengan perlahan, ia
pasti sangat marah sekali karena kita sudah berusaha untuk menutupi kabar Key
yang sebenarnya. Ne, pastikan kau berbicara dengan hati-hati sekali Kyuhyun..”,
ucap ummaku berusaha tenang.
Aku tahu saat ini umma sama
paniknya denganku. Semoga saja Kyunnie tidak melakukan hal-hal yang aneh
disana. Walau kutahu seperti apa yeodongsaengku tapi terkadang sikapnya sulit
sekali untuk ditebak.
“Umma, aku berangkat
sekarang. Sampaikan kabarku serta pamitku pada appa ne..??”
“Pergilah, hati-hati..
temukan yeodongsaengmu..”
“Sesampainya disana aku akan
mengabari umma dan jika aku sudah menemukannya aku juga akan mengabari kalian.”
Akupun segera pergi menyusul
Kyunnie ke Jeju. Kyunnie kau berada
dimana sekarang, kau benar-benar membuatku khawatir sekarang.. Apa kau ingin
membuktikan padaku kalau kau bisa membuatku panik hah..!!! Kau keterlaluan
sekali, tanpa perlu kau buktikan aku sudah pasti akan panik kalau kau sudah
membaca surat dari Key.
_Flashback..._
“Ya~ panasku sangat tinggi
seperti ini bukannya khawatir denganku tapi malah santai-santai saja dikursimu
itu..”, ucapnya lemah.
“Mwo..?? untuk apa aku
khawatir. Kau itu hanya demam. Sebentar lagi demammu akan turun. Jadi untuk apa
aku khawatir..”, ucapku cuek.
“Mwo..?? Kau keterlaluan
sekali oppa. Lihat saja nanti, aku pasti akan berhasil membuatmu panik dengan
keadaanku. Ingat itu..!!!”, ucapnya tegas.
“Sudahlah, istirahat
sana...”
_Flashback end..._
Mianhae aku berkata seperti itu Kyunnie... Aku tak bermaksud cuek
dengan dirimu. Sebenarnya saat itu aku panik karena demammu tak kujung turun
juga. Tapi aku tak mungkin menunjukkannya padamu. Kalau aku panik saat itu
mungkin aku tak bisa memberikan pertolongan apa-apa karena rasa khawatirku
lebih besar menguasai diriku...
--Kyuhyun pov end--
“Bagaimana, apa kalian sudah
menemukan Kyunnie..??”, tanya Kyu oppa setibanya dikamar Suzy.
Whaa~ ga terasa udah nyampe part 8 ...
ayo ayo, readers jangan bosen-bosen ya baca postingan ff author ^^
0 comments:
Posting Komentar