Main Cast : Cho Hye
Kyung a.k.a Hye Kyung (Kyunnie),
Kim “Key” Kibum,
Jo
Youngmin a.k.a Youngmin,
Suzy,
Gongchan (Channie),
Cho Kyuhyun a.k.a Kyuhyun
Cameo : Yesung, Minho, Leeteuk, Kim Hyun Joong and many more
Genre : Romance,
sad, comedy, family, friendship
Cerita sebelumnya...
Cukup lama Hye Kyung berada disana, menatapi namjachingunya yang terbaring
koma. Karena hari mulai gelap, ia pun berpamitan pada Yora eonni. Sepanjang
jalan ia hanya melamun. Memikirkan serta mengkhawatirkan keadaan Key. Ia sama
sekali tak memperhatikan kemana arah langkah kakinya sampai tiba-tiba...
Ttiiiiiiiiiiinnn...!!!!!!!
------
Tubuhnya hampir saja tertabrak sebuah truk besar yang melintas dengan
cepatnya di jalan.
“Waeyo..??”, tanya seorang namja.
Hye Kyung menoleh ke arah namja yang dengan sigapnya langsung menarik dan
memeluk tubuhnya saat truk itu hampir menabraknya.
“ Kenapa kau seperti ini Hye Kyung..?? Kau....”, ucap namja itu sambil
melepaskan pelukkannya.
Tanpa basa-basi Hye Kyung langsung memeluk sosok namja itu sambil menangis.
Tentu saja namja itu kebingungan. Ia tak tahu apa yang ada di dalam pikiran Hye
Kyung sampai seceroboh itu.
“Apa kau ada masalah Hye Kyung..??”, tanya namja itu lagi.
Hye Kyung tetap bungkam, tak sepatah katapun keluar dari mulutnya.
Mendapati keadaan itu, Hye Kyung langsung dibawa masuk ke dalam mobil. Namja
itu berusaha menenangkannya tapi tak berhasil.
“Menangislah sampai kau merasa lega. Aku akan tetap menunggumu disini.”
Arwah Key yang melihat kejadian itu dengan kedua matanya sendiri merasa
iba. Ia sangat terpukul dengan kejadian yang baru saja dilihatnya. Yeoja yang
selalu terlihat ceria kini terlihat murung dan sedih karenanya. Tak ada lagi
senyuman yang menghiasi wajahnya yang yeppoe.
“Kyunnie... kenapa kau jadi seperti ini..?? Aku tak penah memintamu untuk
menjadi pemurung seperti ini. Ya.. ini salahku... Ini semua memang salahku. Aku
menyembunyikan semuanya darimu. Kecelakaan itu, rasa sakit di kepalaku yang
terkadang kambuh saat bersamamu. Aku memang menyembunyikannya. Aku tak mau kau
jadi khawatir dengan keadaanku. Aku tak mau kau begitu. Mianhae chagi... aku
menyesal karena telah menyembunyikannya. Dan kini... semua sudah terlambat.
Sangat terlambat...”, ucap Key menyesal sambil memandangi yeojanya.
“Mian.. mianhae oppa.. Aku sudah sangat ceroboh..”, ucap Hye Kyung sambil
menahan tangisnya.
“Sudahlah.. Sepertinya kau sangat sedih sekali. Apa kau ingin mengunjungi
suatu tempat..??”, ucap namja itu tenang.
“Ne.. aku ingin sekali pergi ke Sungai Han. Apa kau bisa mengantarkanku
kesana oppa..??”, jawab Hye Kyung yang kini sudah bisa mengatasi kesedihannya
walau hatinya masih saja terus menangis.
“Baiklah, akan kuantar kau kesana.”, jawab namja itu sambil melajukan mobil
menuju Sungai Han.
Sepanjang perjalanan menuju sungai namja itu hanya fokus mengendarai sedan
sport merahnya sedangkan Hye Kyung hanya menatap kosong jalan-jalan yang
dilewatinya.
“Namja ini begitu baik.. Apa dia itu Yesung songsaenim yang pernah
diceritakan Kyunnieku..??”, ucap Key yang tiba-tiba teringat akan cerita Hye
Kyung.
“Kau tunggu disini sebentar ya.. Ada yang ingin kubeli. Apa kau sedang
ingin sesuatu Hye Kyung..??”, tanya namja itu sambil mengambil sebuah dompet
dari kotak yang ada di mobilnya.
Hye Kyung hanya menggelengkan kepalanya.
ping ping ping pingkeubit romance
bing bing bing ne mami done
saranghae saranghae saranghaeyo
urineun pingkeubit romance
“Yeoboseo..”,
ucap Hye Kyung.
“Kau
dimana, tadi Suzy dan Gongchan kerumah. Mereka ingin mengajakmu menjenguk Key.”
“Lalu
sekarang mereka kemana Kyu oppa..??”
“Mereka
langsung ke rumah sakit. Kau dimana..??”
“Aku sudah
kesana oppa. Sekarang aku ingin mencoba menenangkan diriku. Mungkin aku pulang
agak malam oppa..”, ucap Hye Kyung lemas.
“Kyunnie..
gwaechana..??”, tanya Kyu oppa mulai khawatir.
“Ne
gwaechana oppa.”
“Apa kau
ke Sungai Han..?? Dengan siapa kau kesana..??”
“Ne.
Yesung oppa yang menemaniku.”
“Baiklah
kalau begitu. Jangan terlalu malam ya. Pai..”
“Ne oppa.
Pai..”
Di Sungai Han...
“Ini..”, ucap Yesung sambil memberikan segelas coklat hangat yang dibelinya
tadi.
“Gomawo oppa..”, ucap Hye Kyung sambil meraihnya.
“Kenapa kau bisa ada disana, apa yang kau lakukan..??”, ucap Yesung mencoba
membuka percakapan diantara mereka.
“Aku habis dari rumah sakit oppa..”, ucap Hye Kyung pelan.
“Bagaimana keadaannya..??”, ucap Yesung hati-hati.
“Di.. dia..”, jawab Hye Kyung terbata.
“Tak apa kalau kau belum siap menceritakannya padaku.”, ucap Yesung.
“Ani.. aku hanya shock dengan keadaannya oppa..”
“Maksudmu..??”
“Sudah seminggu dia koma. Aku baru mengetahui keadaannya hari ini. Dia..
dia menyembunyikannya dariku oppa. Menyembunyikannya selama ini dariku. Kenapa
dia sejahat itu padaku..?? Apa aku hanya dianggap orang lain baginya
sampai-sampai dia menyembunyikannya..?? Apa aku tak ada artinya..??”
“Geureojimaseyo... Mungkin dia punya alasan tersendiri kenapa harus
menyembunyikannya darimu. Kau tidak boleh berpikiran seperti itu Hye Kyung.”
“Tapi kenapa harus disembunyikan oppa..??
Kenapa..??”, ucap Hye Kyung sambil menahan tangisnya.
“Sudahlah... Kau tak perlu memikirkan itu lagi.
Kau harus bisa mengerti akan keputusannya..”, ucap Yesung sambil memeluk Hye
Kyung.
Dia
menangis lagi... Aku tak bisa melihatnya terus-terusan menangis seperti ini...
ucap Yesung dalam hati.
“Yesung-shi walau baru pertama kali melihatmu
tapi bagiku kau namja yang baik. Rupanya kau menyayangi Kyunnieku sama besarnya
denganku. Kalau seperti ini keadaannya aku bisa pergi dengan tenang..”, ucap
Key setelah melihat apa yang dilakukan Yesung pada Hye Kyung.
--Kyuhyun pov--
“Sudah jam 9 kenapa Kyunnie belum pulang juga...
Kemana dia..??”
Aku benar-benar sangat mengkhawatirkan keadaannya
setelah apa yang kuketahui tentang keadaan Key.
_Flashback..._
Setelah menelpon Hye Kyung aku jadi khawatir. Tak
lama setelah itu aku sibuk mencari-cari nomor ponsel gongchan, sahabat
yeodongsaengku. Setelah menemukannya dengan segera aku menelponnya. Aku ingin
tahu kabar namjachingu saengku.
“Gongchan, bagaimana keadaan Key.. Tadi aku
menelpon Kyunnie tapi saat mendengar suaranya sepertinya ada sesuatu yang tak
baik. Bisakah kau menceritakannya padaku...??”
“Key.. di.. dia...”, ucap Gongchan terbata.
“Waeyo Gongchan..?? Waeyo..??”, tanyaku penasaran.
“Dia koma oppa. Sudah seminggu ini dia terbaring
koma..”, jawab Gongchan lemah.
“Mwo..?!! Ko.. koma..?!! Jinjja?!!”
“Ne oppa.. Sepertinya Hye Kyung shock karena Key
menyembunyikan hal ini darinya.”, jelas Gongchan.
“Menyembunyikan apa maksudmu..??”, tanyaku tak
mengerti.
“Sebenarnya selama ini Key menderita kanker otak.
Ia tak pernah menceritakan pada Hye Kyung. dia sudah melarang appa, umma dan
eonninya untuk memberitahukan kepada Hye Kyung. Ia tak ingin Hye Kyung terus
menerus memikirkan dan mengkhawatirkan keadaannya.”
_Flashback
end..._
“Ya~ Kyunnie... dimana kau sekarang...??”
Tak lama aku mendengar suara motor terhenti di
depan rumah.
Mungkinkah
itu Kyunnie...
Akupun melangkahkan kakiku menuju ruang tamu.
Kulihat dari balik tirai ia bersama seorang namja yang kurasa itu adalah
songsaenimnya.
“Gwaechana Kyunnie..??”, tanyaku setelah ia
memasuki ruang tamu.
Kulihat tatapannya kosong. Ia terlihat sangat
shock. Aigoo~ saengku sampai seperti ini... Karena tak tahan melihatnya seperti
itu aku langsung menghampiri dan memeluknya. Dalam sekejap ia menangis dalam
pelukanku.
“Menangislah..!!! Menangislah sampai kau merasa
lega.”
“Oppa... a..aku.. aku harus ba.. bagaimana..??”,
ucap yeodongsaengku terisak.
“Bersabarlah Kyunnie... Bersabarlah..!!! Kau
tidak boleh terus-terusan larut dalam kesedihanmu seperti ini. Key juga
pastinya tak akan menyukai sikapmu yang seperti ini. Jika ia sudah sadar ia
pasti ingin kau tetap menjalani hari-harimu seperti biasanya..”, ucapku mencoba
menghiburnya.
“Apa aku harus melakukannya oppa..??”, tanyanya
serak.
Kurasa seharian ini ia sudah terlalu banyak
menangis sampai suaranya serak seperti ini.
“Ne.. kau harus melakukannya Kyunnie. Apa kau mau
membuat Key kecewa dengan sikapmu yang seperti ini..??”
Hye Kyung hanya menggelengkan kepalanya. Kupapah
ia berjalan perlahan menuju kamarnya. Sudah saatnya bagi Hye Kyung untuk
beristirahat. Besok adalah hari terberat baginya. Ia sudah harus menghadapi
ujian akhir. Ujian akhir akan dimulai besok sampai satu minggu ke depan. Sungguh
hari yang sangat berat untuk yeodongsaengku.
--Kyuhyun pov end--
Sudah seminggu ini Hye Kyung bertaruh otak dengan
soal-soal yang cukup membuatnya pusing ditambah lagi dengan kabar Key yang
makin hari kian memburuk. Semua itu cukup menguras pikirannya selama seminggu
ini.
“Bagaimana kabarnya hari ini eonni..??”, tanya
Hye Kyung cemas.
“Sudah agak membaik dalam 2 hari ini. Bagaimana
dengan ujian akhirmu, apa lancar..??”, tanya Yora eonni.
“Ya... seperti itulah eonni...”, jawab Hye Kyung
dengan suara melemah.
“Aku yakin kau pasti bisa melakukannya dengan
baik. Kau itu kan sudah belajar dengan keras untuk mempersiapkan semuanya.
Tidak mungkin berakhir dengan sia-sia.”, ucap Yora eonni sambil mengelus lembut
kepala Hye Kyung.
“Semoga saja seperti itu eonni...”, jawab Hye
Kyung mencoba tersenyum.
“Bagaimana keadaan appa dan umma..?? Mereka
baik-baik saja kan..??”, tanya Hye Kyung memastikan.
“Mereka baik-baik saja Kyunnie. Mereka malah
mengkhawatirkan keadaanmu.”, jawab Yora eonni.
“Lalu..??”, tanya Hye Kyung.
“Kubilang saja kau pasti bisa melewati semua ini
dengan baik. Kau mampu memilah mana urusan pribadi dan mana urusan pendidikan
dan sebagainya.”, jelas Yora eonni.
“Setelah aku mengatakan itu, kekhawatiran yang
terpancar dari wajah mereka sedikit memudar. Walaupun mereka masih saja tetap
mengkhawatirkan keadaanmu.”, kata Yora eonni lagi.
“Hey Key... Lihatlah..!!! Kyunnie sudah datang
lagi untuk mengunjungimu. Sampai kapan kau akan menutup matamu seperti ini. Apa
kau tak merindukan orang-orang yang menyayangimu hah..!!!”, kata Yora eonni
sambil menyentuh lembut kepala namdongsaeng satu-satunya.
Ddrrtt...
ddrrtt... ddrrtt...
Ponsel Yora eonni bergetar.
“Kau jaga Key sebentar ya Kyunnie. Aku harus
mengangkat panggilan ini.”, kata Yora eonni sambil menunjukkan ponselnya ke
arah Hye Kyung.
“Aa.. ne eonni...”, ucap Hye Kyung sambil
berjalan mendekati Key yang terbaring.
“Key.. aku ingin bercerita padamu...”, ucap Hye
Kyung sambil membelai lembut kepala Key.
--Key pov--
“Key.. aku ingin bercerita padamu...”, ucap Hye
Kyung sambil membelai lembut kepalaku.
“Katakanlah... aku akan mendengarkannya
Kyunnie...”
“Aku tak yakin dengan hasil ujian akhirku...”,
ucapnya tertunduk sedih.
“Waeyo..?? Bukankah kau sudah menyiapkannya
dengan baik dari jauh-jauh hari..??”
“Ne, aku memang sudah menyiapkannya dari jauh
hari. Tapi aku tetap tak yakin. Saat membaca semua soal-soal itu otakku tak
henti-hentinya memikirkan keadaanmu disini. Aku sudah mencoba untuk fokus pada
kertas-kertas itu tapi sulit. Sangat sulit Key...”, ucapnya sambil meneteskan
air mata.
“Tak seharusnya kau melakukan hal sepabo itu saat
ujian berlangsung Kyunnie... Kenapa masih memikirkan diriku..??”
“Aku tahu Key. Aku memang pabo. Saat ujian
bukannya fokus dengan apa yang ada dihadapanku tapi malah memikirkan yang lain.
Mianhae, kau pasti sangat kecewa mendengar ceritaku ini...”, ucap Kyunnie
dengan senyum dan tetesan air matanya.
“Ne... aku sangat kecewa sekali denganmu. Ujian
akhir itu bagai hidup dan matimu. Kenapa kau melakukan hal sepabo itu Kyunnie..??
Kau itu ceroboh sekali...”
“Mianhae... neomu mianhae Key. Aku janji, aku tak
akan melakukannya untuk yang kedua kalinya. I promise..!!!”, ucapnya dengan
wajah yang serius.
“Baiklah.. awas saja kalau kau sampai
mengulanginya lagi. Aku tak akan memaafkanmu.”
--Key pov end--
--Youngmin pov--
“Kemana saja kau seharian kemarin..?? Sulit
sekali menghubungimu.”
“Mianhae.. kemarin aku ada sedikit urusan. Jadi
aku tak bisa menemuimu. Mianhae tak mengabarimu lebih dulu.”, ucapnya dengan
nada menyesal.
“Apa sepenting itu sampai tak memberi kabar
terlebih dulu padaku. Apa kau tahu, aku menunggumu hampir 5 jam disana..”,
ucapku dengan nada sedikit marah.
“Mianhae... neomu mianhae. Aku lupa...”
“Ya sudahlah. Kau itu masih berhutang padaku. Kau
harus menemaniku besok, tak ada alasan untuk menolak. Ara..?!!!”
“Mwo..?!! Kenapa memaksaku..??”
“Hey..!!! Kau itu punya hutang padaku dan kemarin
kau sudah membuatku menunggumu selama 5 jam. Aku sudah seperti orang gila
menunggumu dicafe. Jadi kau harus membayarnya besok. Kau harus menemaniku
seharian. Tak ada alasan lagi..!!! Tak ada pertanyaan lagi..!!! Besok aku akan
menjemputmu pukul 10.”
Akupun langsung memutuskan panggilan di ponselku.
Aku memang sengaja melakukannya jika tidak dia pasti akan protes dengan
keputusanku ini. Sebenarnya aku tahu apa yang ia lakukan seharian kemarin. Aku
tak benar-benar menunggunya selama 5 jam di cafe. Justru aku mengikutinya
seharian kemarin. Semoga saja seharian besok aku bisa menghiburnya.
--Youngmin pov end--
--Hye Kyung pov--
“Mwo..?!! Kenapa memaksaku..??”
“Hey..!!! Kau itu punya hutang padaku dan kemarin
kau sudah membuatku menunggumu selama 5 jam. Aku sudah seperti orang gila
menunggumu dicafe. Jadi kau harus membayarnya besok. Kau harus menemaniku
seharian. Tak ada alasan lagi..!!! Tak ada pertanyaan lagi..!!! Besok aku akan
menjemputmu pukul 10.”
“Tapi...”
Ucapanku terhenti.
“Ya~ apa-apaan dia. Langsung memutuskannya begitu saja. Dasar namja
aneh...”
Tak sopan sekali dia. Aarrgghh... kalau terus-terusan seperti ini aku bisa
gila karenanya. Namja yang sulit ditebak. Terkadang begitu baik dan perhatian
padaku. Tapi kadang jadi namja egois. Aah... tidak.. tidak.. bukan
kadang-kadang. Ya... bukan kadang-kaadang jadi namja egois. Tapi sering...
sangat sering...
Ya~ jadwalku seharian besok seketika hancur karenanya. Namja itu memang
sudah sangat sering sekali menghancurkan rencanaku. Rencana yang sudah
kusiapkan dengan matang dari jauh hari. Aarrgghh... betapa menyebalkannya namja
itu. Ingin rasanya kumutilasi saja tubuhnya hingga bagian terkecil.
“Kyunnie... bagaimana dengan buku-buku ini..?? Apa kau juga akan membawanya
ke panti besok..??”, ucap Kyu oppa sambil berteriak.
Aah... iya.. aku lupa kalau aku sedang merapikan buku-buku yang akan kubawa
ke panti besok. Aaiisshh... ini gara-gara namja itu. Aku pun langsung turun ke
lantai satu dan dengan sedikit berlari menghampiri Kyu oppa yang sibuk dengan
semua buku yang kutaruh disana.
“Ah.. ne oppa. Aku akan membawa semuanya itu ke panti besok.”, ucapku
sambil tersenyum.
“Apa besok mau ku temani kesana..??”, tanya Kyu oppa.
“Tidak usah oppa. Aku bisa sendiri kesana. Bukankah kau sudah ada janji
dengan yeojachingumu..?? Kapan kau akan mengenalkannya pada yeodongsaeng
yeppeomu ini oppa..??”, kataku sambil menyenggol pinggangnya dengan maksud
menggoda oppaku.
“Nanti kalau sudah waktunya akan kukenalkan kau padanya...”, ucap Kyu oppa
sedikit tersipu.
“Ya~ sampai kapan oppa... Aku kan penasaran sekali dengan yeoja itu. Apa
dia yeppeo..??”
“Ya~ tentu saja dia yeppeo. Waeyo..?? Kalau dia tak seperti itu mana
mungkin aku bisa jatuh cinta padanya...”
“Aa... ne. Tentu saja seperti itu...”, kataku sambil menggaruk-garuk
kepalaku.
“Aaiisshh... dasar aneh...”, ucap Kyu oppa sambil sedikit mendorong
tubuhku.
“Seyeppeo apapun yeoja itu tetap saja aku yang paling yeppeo...”, ucapku
dengan penuh percaya diri.
“Ne, kau memang yang paling yeppeo Kyunnie...”, ucap Kyu oppa.
“Memang...!!!”, ucapku lagi-lagi dengan penuh percaya diri.
“Paling yeppeo diantara makhluk-makhluk teraneh di dunia ini. Kau yang pali
yeppeo diantara mereka Kyunnie..”
“Ya~ kau jahat sekali padaku oppa...”, ucapku sambil memukul bahu Kyu oppa.
“Ya~ sakit Kyunnie...”, ucap Kyu oppa meringis.
“Aku tak peduli.. Huuh..!!!”
Walaupun sedang kesal karena ucapan oppaku, aku tetap melanjutkan membereskan
semua buku-buku yang akan kubawa ke panti besok. Aku tahu oppaku ini hanya
bercanda tapi tetap saja terkadang aku merasa kesal juga karena ucapannya itu.
--Hye Kyung pov end--
“Selamat pagi semua...”, uacap Hye Kyung penuh semangat pagi itu.
“Ceria sekali kau hari ini..”, kata Kyu oppa.
“Ya~ bukankah tiap hari aku itu terlihat ceria..??”, sahut Hye Kyung agak
sinis.
“Apa semuanya sudah kau siapkan Kyunnie..??”, tanya appa.
“Ne... semuanya sudah kusiapkan appa. Semalam Kyu oppa membantuku menyiapkannya.”,
sahutnya riang.
“Bagaimana dengan makan siangnya..?? Apa kau sudah memesannya..??”, tanya
umma memastikan.
“Ne, aku sudah memesannya. Tenang saja, semuanya sudah kupersiapkan dengan
baik. Tak lupa satupun. Kan aku sudah mencatatnya jadi tak mungkin ada yang
terlewatkan olehku...”, ungkapnya dengan bangga.
“Syukurlah kalau memang seperti itu...”, ucap umma.
Hye Kyung kembali ke kamarnya, memeriksa dan memastikan kalau tak ada satu
halpun yang ia lewatkan. Saat sedang mengecek barang-barang yang akan dibawa ke
panti, ponselnya berdering.
ping ping ping pingkeubit romance
bing bing bing ne mami done
saranghae saranghae saranghaeyo
urineun pingkeubit romance
“Yeoboseo..”
“Aku akan menjemputmu. Cepat rapikan dirimu. Aku tak mau menunggumu lagi..”
Tut tut tut tut...
“Ya~ kelewatan sekali sikap namja yang satu ini..”, ucap Hye Kyung
marah-marah sambil menatapi layar ponselnya.
“Lihat saja nanti. Akan kukerjai kau...”, kata Hye Kyung sambil tersenyum
evil.
Ia pun berganti pakaian. Hari ini dia mengenakan dress selutut berwarna
putih dengan sendal tali tak berhak berwarna coklat. Make up ringan dan rambut
coklat natural dibiarkannya terurai, akhirnya ia siap untuk pergi keluar rumah.
“Annyeong... syukurlah kau membawa mobil hari ini...”, kata Hye Kyung
sambil tersenyum.
“Waeyo..?? Kau aneh sekali hari ini..?!!! Sepertinya perasaanku mulai tidak
enak...”, kata Youngmin sambil memegangi dadanya.
“Ya~ kenapa wajahmu seperti itu. Oh iya... sebelum aku pergi denganmu
bisakah kau menemaniku ke suatu tempat..?? Jebal Youngmin oppa..”, pinta Hye
Kyung sambil menunjukkan puppy eyesnya.
Ya~ jika aku
menunjukkan puppy eyesku kurasa tak ada seorangpun yang mampu menolak
permintaanku ini. Hahaha... gumam Hye Kyung.
“Mwo..?!!”, ucap Youngmin sambil membelalakkan matanya karena sedikit
kaget.
“Jebaall...”, ucap Hye Kyung memohon lagi.
“Huftt.. baiklah. Memang kau memintaku menemanimu kemana..??”
--Hye Kyung pov--
“Mwo..??!! Apa aku tak salah liat..?? Benarkah ini...??”, ucap Youngmin
oppa sambil menggumam.
“Waeyo..??”, tanyaku seolah tak mendengar apa yang dikatakannya barusan.
“A.. ani..”
Akhirnya sampai juga... panti yang ingin sekali kukunjungi setahun lalu
tapi baru bisa kukunjungi hari.
“Annyeong...”, sapaku ramah.
“Annyeong, ada yang bisa kubantu nona..??”, tanya ahjusshi itu ramah.
“Ne, aku ingin bertemu dengan kepala panti. Sebelumnya aku sudah membuat
janji dengan beliau. Apa hari ini beliau ada di tempat..??”
“Ne.. mari aku antar kesana.”, ucap ahjusshi sambil mengajakku masuk menuju
panti.
“Ayo oppa...”, kataku merengek sambil menarik lengannya lalu mengikuti
langkah ahjusshi tadi.
“Ja.. jadi kau mengajakku ke sini..?!!!”, ucap Youngmin oppa kaget.
“Ne... aku ingin sekali ke panti ini dari setahun yang lalu tapi aku baru
bisa kesini hari ini. Waeyo..?? Apa kau tidak suka tempat ini oppa..??”,
tanyaku curiga.
“Andwaeyo... hanya saja aku tak habis pikir kalau kau akan mengajakku ke
tempat seperti ini. Kukira kau memintaku untuk menemanimu ke pusat
perbelanjaan..”, jawab Youngmin oppa sambil menggaruk kepalanya.
--Hye Kyung pov end--
--Youngmin pov--
Sungguh tak kusangka kalau ia akan mengajakku mengunjungi panti asuhan. Apa
yang akan dia lakukan disini..??
Aku ikuti langkahnya. Nampaknya ia begitu senang berada disini. Aku
memutuskan untuk menunggunya diluar ruangan yang kurasa itu adalah ruangan
kepala panti ini. Tak lama ia muncul dengan seorang ahjusshi paruh baya.
Aku kembali mengikuti langkahnya dan ahjusshi itu menuju ke suatu ruangan
entah ruang apa itu. Ketika kulangkahkan kakiku masuk ke dalamnya, aigoo~
betapa banyaknya anak kecil disini. Tanpa basa basi kulihat Hye Kyung
menghampiri mereka. Tanpa rasa canggung sedikitpun Hye Kyung mengajak mereka
berbincang dan bercanda. Ada kebahagiaan yang terpancar dari raut wajahnya.
Perlahan tapi pasti kulangkahkan kakiku mendekati Hye Kyung yang tengah asyik
mengajak mereka bermain.
“Ayo oppa, bergabung dengan kami...”, ucapnya sambil tertawa lepas.
“Dia itu siapa eonni..??”, tanya salah satu anak pada Hye Kyung dengan
polosnya.
“Ayo semuanya berkumpul..”, ucapnya setengah berteriak berusaha
mengumpulkan anak-anak seisi ruangan ini.
“Oppa ini namanya Youngmin. Kalian panggil saja Youngmin oppa. Ara..??”,
jelas Hye Kyung.
“Ne... araso eonni...”, jawab mereka serempak.
“Annyeong... Naneun ne Youngmin imnida. Kalian boleh memanggilku dengan
sebutan Youngmin oppa.”, ucapku memperkenalkan diri.
“Annyeong Youngmin oppa. Mannaseo bangapseumnida..”, sapa mereka ramah.
Aigoo~ betapa manisnya mereka. Akupun ikut larut bersamanya dengan
anak-anak di panti. Menyenangkan, sungguh menyenangkan. Ini pengalaman
pertamaku bermain dengan anak-anak panti asuhan. Aku jadi merasa aku adalah
salah satu anak yang beruntung yang bisa merasakan kehangatan sebuah keluarga.
Gomawo Hye
Kyung... secara tak langsung kau mengajarkanku untuk bersyukur atas keadaanku
sekarang. Ya~ mereka memang tak seberuntung kita yang dapat merasakan
kehangatan serta kasih sayang dari sebuah keluarga... Sekali lagi terima
kasih... Aku tak akan pernah melupakan kejadian hari ini disepanjang hidupku...
--Youngmin pov end--
“Euisa, bagaimana dengan keadaan saengku..?? Apa yang terjadi
dengannya..??”, tanya Yora eonni panik.
“Kurasa kau harus menghubungi appa dan ummamu. Kau harus menyuruh mereka
untuk datang kesini dengan segera. Baru aku bisa menjelaskannya pada kalian.”,
jelas euisa pada Yora eonni.
“Yeoboseo... appa bisakah kalian datang kemari. Sesuatu telah terjadi pada
Key. Euisa ingin bertemu dengan kalian juga..”, ucap Yora eonni panik.
“Ne.. baiklah. Appa dan umma segera ke rumah sakit. Kau tetap disana ya..”
“Ne...”
Ayo readers lanjutin baca ff'a ....
Jangan lupa coment'a yaa biar author mkin semangat buat bkin ff ^^
0 comments:
Posting Komentar