Main Cast : Cho Hye
Kyung a.k.a Hye Kyung (Kyunnie),
Kim “Key” Kibum,
Jo
Youngmin a.k.a Youngmin,
Suzy,
Gongchan (Channie),
Cho Kyuhyun a.k.a Kyuhyun
Cameo : Yesung, Minho, Leeteuk, Kim Hyun Joong and many more
Genre : Romance,
sad, comedy, family, friendship
Cerita sebelumnya...
“Tak perlu kaget seperti itu.. Kau memang
menyukainya kan..??”
“Ani.. aku hanya mengagumi saja. Apa aku tak
boleh mengagumi muridku sendiri..??”
“Boleh-boleh saja... tapi kau harus bisa
membedakan kagum dan cinta.. Terkadang keduanya terlihat sama..”, kataku
menjelaskan.
“Ne.. aku tahu..”
Sudah
ketahuan olehku tapi masih saja mengelak. Apa mungkin ia malu untuk
mengakuinya?? Tapi untuk apa malu.. Hye Kyung yeoja yang baik, supel dan apa
adanya. Ya~ dasar Yesung... pasti kau malu karena dia itu muridmu sendiri...
Akupun kembali ke tempatku. Meneruskan
pekerjaanku memeriksa semua tugas yang dikumpulkan oleh murid-muridku. Sesekali
kulihat ia tersenyum sendiri di mejanya. Mungkin ia belum sepenuhnya menyadari
kekagumannya itu.
--Leeteuk pov end--
------
--Key pov--
Padahal bel sudah berdering dari setengah jam
yang lalu tapi sampai saat ini aku belum menemukan sosok Hye Kyung. Untung tadi
aku meminta dry ice pada pelayan toko jadi aku tak perlu khawatir ice cream itu
akan mencair.
“Key...”
Aku langsung menoleh ke arah suara itu.
Akhirnya Kyunnieku datang. Akupun membalas lambaian tangannya. Seperti biasa ia
datang dengan Gongchan dan Suzy.
“Mian.. kau pasti lama menungguku..”, katanya
sambil menghampiriku.
“Ani.. tak apa..”, kataku sambil mengusap
lembut kepalanya.
“Kapan kami mendapat traktiran..??”, tanya
Suzy.
“Iya, kapan nih..?? Kalau bisa saat weekend
saja kalian mentraktir kami...”, ucap Gongchan polos.
“Aaiisshh... apa-apan kau merequest saja..”,
kata Hye Kyung sambil menjitak kepala Gongchan.
“Ya~ Hye Kyung saakkiiiitt..!!!”, kata
Gongchan sambil memegangi kepalanya.
“Hahaha...
sudah-sudah. Iya iya... sabtu besok aku akan mentraktir kalian. Soal
waktu dan tempatnya nanti akan kubicarakan dulu dengan Hye Kyung..”
“Jinjja..???”, kata Gongchan dan Suzy
bersamaan.
“Ne...”, jawabku.
“Kami duluan ya...”
“Ne.. hati-hati..”, lagi-lagi Gongchan dan
Suzy mengucapkannya berbarengan.
Aku berjalan menghampiri motor kesayanganku
diikuti Hye Kyung dibelakangku. Setelah aku memakai helm, aku memakaikannya
helm. Ia benar-benar telihat ceria sekali.
“Kajja...”
Iapun menaiki motorku. Tanpa kuberi aba-aba,
dia sudah melingkarkan tangannya di pinggangku. Kujalankan motorku dengan
santainya menuju sungai. Disepanjang jalan menuju sungai ia menceritakan
kembali kejadian siang itu yang membuatnya kesal. Aku yang memintanya untuk
menceritakannya kembali. Karena tadi aku sempat diganggu oleh teman-temanku.
Aku dibuatnya tertawa selama perjalanan.
“Aa~ sudah sampai..”, katanya sambil turun
dari motorku lalu berlari kecil menuju pinggir sungai.
Akupun menghampirinya sambil menenteng ice
cream pesanannya.
“Apa sampai pulang kau akan terus
mengenakannya..??”, tanyaku sambil menunjuk ke arah kepalanya.
“Kyaa~ aku lupa membukanya...”
“Hehehe... ini pesananmu...”
“Gomawo...”,katanya sambil menunjukkan senyum
angelnya.
“Oh iya chagi.. aku belum mendapat kabar
tentang buku itu hari ini.. Tapi temanku sedang menanyakannya pada oppanya..
semoga saja besok kita bisa mendengar kabar baik tentang buku itu..”
“Aaiisshh... aku tak ingat kalau masih harus
mencari buku itu..’, katanya sambil memegangi keningnya.
“Kukira penyakit lupamu itu sudah hilang..”
“Hanya terkadang ia kambuh, hehehe...”
Dulu
yeojaku ini sangat ceroboh dan pelupa. Tapi lama kelamaan penyakit itu bisa
berkurang. Tadinya kukira penyakitnya itu sudah hilang total, ternyata aku
harus bersabar lagi jika penyakitnya itu tiba-tiba kambuh. Tapi bagaimanapun
juga ia tetap yeojaku... yeoja yeppoeku...
--Key pov end--
Mereka menghabiskan sore hari di pinggir
sungai. Walau hanya ditemani suara percikan air dan beberapa kicauan burung
mereka tetap nampak senang. Sesekali terdengar gelak tawa mereka yang
meledak-ledak.
Di
depan rumah Hye Kyung...
“Masuklah sana...”, kata Key setelah mengecup
lembut kening Hye Kyung.
“Aaiisshh.. harusnya kan aku yang mengusirmu”
“Hahaha.. iya juga ya..”, kata Key sambil
menggaruk-garuk kepalanya.
“Kau hati-hati ya dijalan... Jangan lupa
kabari aku kalau sudah sampai. Pai pai...”, kata Hye Kyung sambil masuk
kedalam.
“Ne...”
--Youngmin pov--
Diam-diam aku mengikutinya dari pulang sekolah
tadi.
Rupanya
disini kau tinggal... Rumah yang bagus tapi kenapa penampilannya biasa-biasa
saja... Benar-benar yeoja aneh...
Tanpa sengaja aku menoleh ke arah sebuah
balkon. Disana berdiri seorang yeoja yang sudah berganti seragam. Sepertinya ia
tak asing bagiku. Aku menatapnya lekat-lekat. Ternyata yeoja aneh itu.
Waeyo..?? Kenapa berbeda sekali saat mengenakan seragam sekolah.. Ia terlihat
manis. Lama aku memperhatikannya. Melihatnya menari... Sepertinya ia sangat
menikmati lagu yang didengarnya melalui headphone putihnya. Gerakannya
membuatku terlarut. Aku terus saja memperhatikannya. Rupanya ia pandai menari.
Ia terlihat yeppoe kali ini. Tak kusangka yeoja aneh itu ternyata yeppoe juga.
Karena hari mulai gelap, akupun melajukan
mobil sport putihku pergi meninggalkan rumah yeoja aneh itu.
--Youngmin pov end--
I
got you asa ga kuru made
Can’t
stop it yoru no hate made
tadoritsukeru
itsuka kimi to nara
oh
la la la la
la la la la la la
From
: Pinky Key
Chagia~ aku sudah
sampai dirumah..
Kau jangan tidur
larut malam, ara~
Aaiisshh,
baru 2 hari jadi namjachinguku sudah berani mengatur-ngaturku... gumam Hye Kyung.
To :
Pinky Key
Ya~ kau itu belum
2 hari jadi namjachinguku sudah berani mengaturku..
Menyebalkan sekali
dirimu..
Ditempat
lain...
“Aaiisshh... dasar yeoja dingin. Diperhatikan
malah memarahiku...”, kata Key sambil membalas pesan Hye Kyung.
To :
Cold Princess
Aku begitu karena
memperhatikan kesehatanmu.
Aaiisshh.. kau tak
bisa menghargai perhatianku ya..??
Baiklah kalau
begitu, aku tak akan membantumu mencarikan buku itu.
Tak lama ponsel Key berdering.
In
the back of the car
On
the way to the bar
I
got you on my list
At
the foot of the stairs
With
my fingers in your hair
Baby,
this is it
From
: Cold Princess
Kau itukan sudah janji padaku akan membantu
mencarinya -.-“
“Hahaha... ternyata dia masih mengharapkan
bantuanku.. Dasar Kyunnie..”, kata Key sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
Ia pun membanting tubuhnya di atas kasur.
Memutar kembali rekaman selama di pinggir sungai. Ia pun tersenyum-senyum
sendiri karena mengingatnya.
--Kim Hyun Joong pov--
“Kuperhatikan daritadi kau sibuk sekali...”
“Aa... kau jangan merecokiku Hyun Joong...”
Akupun
melihat ke layar laptopnya. Kukira ia sedang sibuk dengan soal-soal untuk bahan
ajar besok, ternyata dia tertangkap basah sedang melihat foto seorang yeoja.
“Ya~ foto siapa itu Yesung-ah..??”, kataku
sambil menunjuk layar.
“A..ani.. bu..bukan foto siapa-siapa..”,
jawabnya terbata-bata sambil menutupi layar laptopnya.
“Pergi kau sana... Mengganggu saja...”,
ucapnya sedikit membentakku.
“Ya~ apa kau takut kalau aku merebut yeojamu
hah..?!!”, kataku tersenyum evil.
“Aaiisshh... pergi sana. Dasar penggangu..”,
ucapnya mengusirku sambil melempari bantal ke arahku.
“Ne.. aku tak akan merecokimu..”
“Baguslah...”
“Tapi kau harus memberitahuku dulu siapa yeoja
itu. Baru aku tak akan merecokimu lagi...”, ucapku sambil merangkulnya.
“Ya~ apa-apan kau itu.. Aku masih normal Hyun
Joong...”, katanya sambil mendorong tubuhku.
“Aaiisshh... lagipula siapa yang mau denganmu.
Jika aku menjadi seorang yeoja sampai kapanpun aku tak pernah menyukaimu
sekalipun kau itu namja terakhir di dunia ini. Ara..!!!!”
“Aaiisshh... jual mahal sekali kau..”
“Sudah.. cepat beritahukan padaku siapa yeoja
itu...”
“She’s my angel..”, ucapnya singkat.
“Pergi sana..!!!”, ucapnya lagi.
“Ne.. ne..”
Akupun pergi meninggalkannya sendiri di kamar.
Baru kali ini aku melihatnya tersenyum lagi. Hampir bertahun-tahun lamanya aku
tak pernah melihat senyuman itu. Semua itu terjadi karena yeoja yang
menyebalkan itu. Dia sudah merenggut kebahagiaan sepupuku. Berani-beraninya dia
mempermainkan sepupuku itu. Dasar yeoja tak tahu diri.
Siapa
yeoja itu..?? Kalau aku berkesempatan bertemu dengannya, mungkin aku akan
berusaha mencari segala sesuatunya tentang yeoja itu.. Semoga saja dia bisa
menjadi cahaya dikehidupan sepupuku...
--Kim Hyun Joong pov end--
--Yesung pov--
Aaiisshh...
pengacau itu datang lagi...
“Tapi kau harus memberitahuku dulu siapa yeoja
itu. Baru aku tak akan merecokimu lagi...”, ucapnya sambil merangkulku.
“Ya~ apa-apan kau itu.. Aku masih normal Hyun
Joong...”, kataku sambil mendorong tubuhnya.
“Aaiisshh... lagipula siapa yang mau denganmu.
Jika aku menjadi seorang yeoja sampai kapanpun aku tak pernah menyukaimu
sekalipun kau itu namja terakhir di dunia ini. Ara..!!!!”
“Aaiisshh... jual mahal sekali kau..”
“Sudah.. cepat beritahukan padaku siapa yeoja
itu...”
“She’s my angel..”, ucapku singkat.
“Pergi sana..!!!”, kataku kesal.
“Ne.. ne..”
Akhirnya dia pergi juga. Jika aku tak memberitahunya
siapa yeoja itu bisa-bisa semalaman dia akan terus merecokiku.
Padahal aku sedang melihat-lihat foto hasil
bidikanku, tapi pengacau datang. Aku jadi tak berselera lagi untuk melihatnya
lagi.
Kulangkahkan kakiku menuju kasur. Kurebahkan
tubuhku perlahan.
Ya~
kenapa wajahmu tak henti-hentinya berputar di otakku... Apa kau tak lelah terus
berputar-putar seperti itu...
Akupun membenamkan kepalaku diantara dua
bantal di kasurku. Beharap bayangan itu bisa berhenti. Tapi nyatanya itu sama
sekali tak membantu. Kini aku hanya bisa pasrah.
“Neomu
saranghae Yesung songsaenim...”
Ia
pun tersenyum manis dihadapanku. Tanpa aba-aba kutarik dia dalam pelukanku.
“Nado,
neomu saranghae my angel...”
“Jangan
panggil aku songsaenim lagi.. Kini aku sudah menjadi namjachinguku Hye Kyung..”
“Ne..
araseo oppa..”
Akupun
tersenyum saat ia memanggilku dengan sebutan oppa.
Kupandangi
wajahnya lekat-lekat. Seketika aku memegangi dagunya dan mulai mendekatkan
wajahku ke wajahnya. Bibirku pun menempel di bibirnya yang indah. Kecupan
lembut dan hangat kuberikan padanya. Ia pun membalas kecupanku. Ada rasa yang
sangat bahagia yang kurasakan. Aku ingin sekali memperlambat waktu agar moment
ini tak berlalu begitu saja. Aku sangat mencintainya. Biarkan aku untuk terus
berada disisinya, melindunginya dan mencintainya hingga akhir hayatku.
“Hey... sampai kapan kau akan terus memeluk
guling itu..!!! Cepat bangun, kau bisa terlambat..!!!”
“YEESUUNG-AAH... CEEPAAAAT
BAAAANGUUUNNN....!!!”teriak Hyun Joong ditelinga Yesung.
“Ya~ kau itu apa-apaan.. tak sopan sekali
kau..!!!”, kataku sambil memegangi teligaku.
“Jika aku tak melakukan itu kau pasti akan
masih tertidur hingga berganti hari...”
“Aaiisshh... kau kira aku itu tukang tidur
apa...?!!!”
“Bukankah memang seperti itu...”
“Aaiisshh... kau..!!!!”
Jika aku melanjutkannya sepertinya tak akan
pernah ada habisnya. Akupun melangkahkan kakiku menuju kamar mandi dan
mengambil handukku.
Aaiisshh...
mimpi apa aku tadi...
Huuftt..
andai saja mimpi itu bisa terwujud...
Aku melajukan sedan sport merahku menuju
sekolah. Sepertinya ini akan menjadi hari yang berat bagiku. Seharian ini aku
tak dapat melihat senyumnya lagi. Aku pasti akan sangat merindukannya.
Dan benar saja tebakanku pagi tadi. Seharian
ini aku sama sekali tak melihat sosok murid kesayanganku disekolah. Jam ajarku
sangat padat hari ini.
Saat istirahat entah kenapa aku ingin sekali
makan siang di kantin. Akupun melangkahkan kakiku kesana. Mencari tempat kosong
dan menuju stand untuk memesan makan dan menuju ke tempat yang kutemukan tadi.
Astagaaa...
akhirnya aku bisa melihatnya.. Aigoo~ manis sekali senyuman itu...
--Yesung pov end--
--Gongchan pov--
Saat sedang asik-asiknya makan sambil bercanda
dengan kedua sahabatku tak sengaja aku melihat Yesung songsaenim sedang menatap
Hye Kyung sambil tersenyum. Jarang-jarang aku menemukannya makan siang di
kantin. Akupun memutuskan untuk mengajaknya makan bersama kami.
“Yesung songsaenim...”, panggilku sambil
melambaikan tanganku.
“Kenapa tak bergabung dengan kami.. Tak enak
kalau makan siang sendirian..”, lanjutku.
“Ya~ tidak usah. Nanti aku malah mengganggu
makan siang kalian..”.
Akupun menghampiri ke tempatnya. Lalu dengan
paksa ku ambil gelas dan piringnya lalu meletakkan ke mejaku agar ia bisa
bergabung dengan kami.
“Ya~ Gongchan.. apa yang kau lakukan.. Kau itu
tak sopan sekali padaku..”, katanya sambil berjalan menuju mejaku.
“Nah.. kalau beginikan enak songsaenim. Apa
kau tak mau dekat dengan muridmu diluar jam ajarmu...”
“Ya~ bukan seperti itu maksudku...”
“Ne Yesung songsaenim... kata-kata Gongchan
itu ada benarnya..”, ucap Hye Kyung sambil menepuk bahuku.
“Terkadang otakmu itu encer juga ya
Channie..”, katanya meledek.
“Aaiisshh... kau mulai lagi Kyunnie..”
Yesung songsaenim hanya tertawa melihat
tingkah laku kami. Ia menghabiskan waktu istirahatnya bersama kami.
“Gomawo karena kalian sudah mengijinkanku
untuk bergabung makan siang dengan kalian..”, katanya sambil membungkukkan
tubuhnya.
“Ya~ jangan begitu songsaenim. Kami hanya
ingin dekat saja dengan songsaenim kami...”, kata Suzy.
“Hahaha... baiklah...”
“Besok-besok bergabung saja dengan kami. Makan
siang sendirian itu sangat tidak menyenangkan songsaenim...”, ucap Hye Kyung.
“Aa.. ne.. Lain kali aku akan bergabung. Tapi
apa kalian tidak bosan atau marah jika aku ikut bergabung dengan kalian..???”
“Ani songsaenim...”, jawab kami serempak.
“Ya~ kalian murid-murid yang menyenangkan...
Hahaha... Tapi kalau sedang seperti ini jangan memanggilku songsaenim..”,
pintanya.
“Waeyo..??”, tanya Suzy.
“Terlalu resmi bagiku.. panggil saja oppa,
jangan songsaenim. Kalau sudah ada diruang lingkup sekolah barulah kalian
memanggilku dengan sebutan songsaenim. Lagipula aku kan belum terlihat terlalu
tua... Aku masih muda..”
“Hahaha... ne... araseo...”, jawab kami
kompak.
Tak kusangka ternyata Yesung songsaenim ramah
sekali. Walaupun terkadang menyebalkan karena sering memberi kami tugas tapi
sepertinya tak sepenuhnya ia adalah orang yang menyebalkan. Kurasa pandanganku
tentangnya berubah mulai detik ini.
--Gongchan pov end--
Seperti hari kemarin, walaupun Hye kyung
sempet ngambek sama Key tapi tetap saja dia minta Key untuk menjemputnya.
“Yeoboseo..”
“Kau dimana Key.. Aku sudah menunggumu di
depan gerbang..”
Ya~ mianhae chagia.. aku tak bisa menjemputmu
hari ini. Aku sedang mengerjakan tugas kelompok dadakan. Mian sudah membuatmu menunggu, seharusnya aku memberi
kabar padamu. Mianhae chagia~ aku lupa...”
“Ah.. ne.. araseo Key. Tak apa.. aku naik bis
saja kalau begitu..”
“Ne.. mianheyo... neomu mianhaeyo Kyunnie...”
“Gwaechana Key... Aku mengerti...”
“Hati-hati ya dijalan. Kalau sudah sampai
rumah kabari aku, ara..!!!”
“Ne.. araseo...”
Hye Kyung pun memutuskan untuk naik bis. Saat
ingin berjalan menuju halte, sebuah sedan sport merah berhenti di hadapannya.
“Apa kau tidak dijemput Hye Kyung..??”, kata
Yesung setelah membuka kaca mobilnya.
“Aah, rupanya kau songsaenim...”
“Ya~ kan sudah kubilang selain yang
berhubungan dengan sekolah panggil aku oppa..”
“Aah... mianhae.. aku lupa... Aku sudah
terbiasa memanggilmu songsaenim...”
“Apa kau mau pulang..??”
“Ne.. song... upss ne oppa...”
“Kajja... masuklah. Kuantar kau sampai
rumah..”
“Aah... aku jadi merepotkanmu. Tidak usah...
aku naik bis saja..”
“Ya~ apa kau tak lihat langit itu..??”, kata
Yesung sambil menunjuk ke arah langit.
“Kajja.. masuklah.. Aku tak ingin kau
kehujanan. Nanti kau bisa sakit lalu tak masuk saat jam pelajaranku besok..”,
kata Yesung sambil membukakan pintu mobilnya.
“Apa tak apa-apa..??”
“Ne.. masuklah.. kajja.. Nanti kita bisa
terjebak hujan..”
Hye Kyung pun masuk ke dalam mobil mewah itu.
Agak aneh memang, masih muda sudah menjadi seorang guru. Lalu memiliki mobil
mewah dan ponsel yang high tech...
Aaiisshh...
songsaenim ini aneh sekali. Katanya tinggal di sebuah kost-an... Tapi mengapa
memiliki mobil mewah seperti ini. Belum lagi ponselnya... Masih muda saja sudah
menjadi guru. Tapi kalau memang dia berasal dari keluarga yang kaya raya kenapa
ia memilih unutk menjadi seorang guru.. Kenapa tidak meneruskan usaha
keluarganya..?? Pasti keluarganya memiliki lebih dari satu perusahaan yang
sangat besar... gumam Hye Kyung.
“Wah.. rupanya sudah turun...”, kata Yesung
sambil memperhatikan kaca mobilnya.
“Ya~ kenapa tiba-tiba langsung turun sederas
ini...”, kata Hye Kyung.
“Aaiisshh... bagaimana ini Hye Kyung..??
Sepertinya kita akan terjebak macet kalau hujannya sederas ini..”, ucapnya
sambil menoleh ke arah Hye Kyung yang mulai terlihat panik.
“Bagaimana ya..?? Aah~ pasti sangat
membosankan sekali jika terjebak macet...”
“Kalau kita mampir ke kafe bagaimana..??? Ya~
hanya sekedar minum kopi.. daripada bosan dengan kemacetan kota..”, kata Yesung
menawarkan.
“Ya~ idemu itu bagus sekali oppa...”, katanya
sambil tersenyum.
Yesungpun melajukan mobilnya menuju kafe yang
ia maksud. Kopi hangat dapat menghangatkan tubuh mereka saat cuaca dingin
seperti ini.
Di
CoFe(Coffee Cafe)...
“Kau ingin memesan apa Hye Kyung..??”
“Hhmm.. aku ingin coffeelatte hangat...”
“Aa.. ne... 1 coffeelatte hangat, 1 arabica
dan ini...”, kata Yesung sambil menunjuk ke menu. Pelayanpun mencatat pesanan
mereka.
Pelayan pun menyebutkan kembali pesanan mereka
agar tak terjadi kesalahan. Setelah tak ada tambahan lagi, pelayan itu pergi.
“Bagaimana dengan novel yang kuberikan padamu
kemarin?? Kau suka tidak??
“Aku baru membacanya sedikit. Kurasa aku akan
menyukainya oppa...”, jawab Hye Kyung sambil tersenyum.
Tak lama pelayan itu kembali dengan pesanan
yang dipesan oleh mereka. Saat itu Hye Kyung mengirim pesan.
To :
Pinky Key
Aku terjebak hujan. Saat ingin menuju halte,
Yesung songsaenim mengajakku untuk pulang bersama. Ditengah jalan kami terjebak
hujan, jalan tiba-tiba macet. Sekarang aku bersamanya di CoFe. Apa kau masih
mengerjakan tugas Key??
In
the back of the car
On
the way to the bar
I
got you on my list
At
the foot of the stairs
With
my fingers in your hair
Baby,
this is it
From
: Pinky Key
Sepertinya Yesung songsaenim orang yang baik.
Ya~ aku masih mengerjakan tugas. Hari ini hujannya memang cukup lebat.
Pulanglah setelah hujan mulai reda ^^
2 jam mereka berada disana sambil menunggu
hujan agak reda. Waktu yang lumayan lama untuk sekedar berbincang.
“Sepertinya hujan mulai reda. Apa kau ingin
pulang sekarang Hye Kyung??”
“Mungkin lebih baik sekarang oppa. Sepertinya
nanti akan turun hujan lagi.”
“Ne.. Kajja...”
Setelah meminta bill dan membayarnya, Yesung
berjalan keluar dari CoFe disusul Hye Kyung dibelakangnya. Sedan merah itu
meluncur dengan mulus meninggalkan CoFe. Jalan memang sedikit agak padat tapi
tak sepadat ketika hujan turun dengan derasnya. 1 jam perjalannan akhirnya
mereka sampai didepan rumah Hye Kyung.
“Gomawo oppa. Apa benar kau tak ingin masuk
dulu ke dalam..??”
“Tak usah. Lain kali saja aku akan mampir ke
rumahmu. Seperti katamu tadi sepertinya hujan akan turun lagi. Jadi kurasa lain
kali saja Hye Kyung..”
“Ya sudah, aku tak akan memaksa..”, ucap Hye
Kyung manis.
“Baiklah sepertinya aku harus kembali kerumah
sekarang. Pai pai..”
“Pai pai.. hati-hati dijalan..”
Setelah mobil itu menghilang dari
pandangannya, Hye Kyung melangkahkan kakinya masuk ke dalam. Ia pun langsung
menuju kamar.
Sesampainya
kamar...
ping ping ping pingkeubit romance
bing bing bing ne mami done
saranghae saranghae saranghaeyo
urineun pingkeubit romance
“Yeoboseo”
“Kyunnie, sepertinya oppa akan terlambat
sampai di rumah. Oppa terjebak macet”
“Ahh.. ne.. araseo oppa. Pasti karena hujan
tadi..”
“Ne, apa kau sidah ada di rumah Kyunnie..??”
“Ne oppa. Aku baru saja sampai. Sepertinya
appa dan umma juga akan telat sampai dirumah. Kurasa hari ini aku akan makan
malam sendirian..”
“Ne sepertinya begitu saeng. Tapi tak apa kan
kau makan malam sendirian hari ini..??”
“Gwaechana oppa.. Kalau begitu
bersabar-sabarlah di jalan. Hati-hati oppa..”
“Ne, gomawo saeng. Pai..”
“Pai..”
Hye Kyung pun memutus sambungan teleponnya.
Kini jari jemarinya sibuk menulis sebuah pesan.
To :
Pinky Key
Aku baru saja sampai dirumah. Sepertinya aku
akan makan malam sendirian hari ini. Jika kau sudah dirumah, balas pesanku ini.
--Kim Hyun Joong pov--
Kulihat sedan merah terparkir disamping rumah.
Ia terlihat ceria sekali. Padahal hari ini hujan cukup deras dan pasti terjadi
kemacetan di jalan tapi kenapa wajahnya bisa secerah itu. Aa.. jangan-jangan
karena yeoja itu...
Akupun menunggunya tiba dikamar dan akan
menanyakannya. Tak lama ia sampai juga dikamar. Belum sempat ia duduk aku
langsung menanyakan hal itu.
“Ya~ Yesung... Diluar sana sedang mendung.
Kenapa wajahmu bisa secerah itu..?? Bukankah harusnya kau terlihat lelah karena
dijalan tadi kau terjebak macet..?? Kenapa wajahmu malah ceria seperti itu..??”
“Aaiisshh, apa saat diluar sana mendung
wajahku juga harus ikut-ikutan mendung hah..?? Kau itu ada-ada saja. Jika aku
murung kau bertanya padaku kenapa aku murung. Sekarang aku sedang ceria kau
juga bertanya kenapa aku ceria. Jadi yang benar aku harus berekspresi seperti
apa Hyun Joong..??”, jawabnya panjang lebar.
“Aa.. hanya saja aku merasa aneh saja Yesung.
Apa karena yeoja yang kulihat fotonya semalam. Apa karena dia makanya sekarang
wajahmu ceria seperti ini..??”, tanyaku mendetail.
“Ne.. aku mengantarnya sampai ke rumahnya.”,
jawabnya sambil tersenyum.
“Benarkah..??”, tanyaku tak percaya.
“Ne.. tapi aku tak masuk ke dalam karena
langit sudah mulai nampak mendung lagi.”
“Apa hanya mengantarnya saja..??”, tanyaku
lagi.
“Ani... karena tadi kurasa akan terjebak
macet, aku mengajaknya ke CoFe. Setidaknya disana jauh lebih baik jika
dibanding terjebak dalam kemacetan. Iya kan??”
“Ne.. aku jadi ingin melihat langsung angelmu
itu.. Kapan kau akan memperbolehkanku untuk bertemu dengannya..??”
“Sampai kapanpun aku tak akan pernah
mengijinkanmu untuk bertemu dengannya, ara!!!”
“Ya~ kau tak boleh pelit seperti itu
Yesung-ah. Oo.. aku tahu. Kau pasti takut kalau angelmu itu akan jatuh hati
padaku jika bertemu denganku nanti. Iya kan..??”
“Aah terserah kau sajalah. Pokoknya aku tak
akan pernah mengenalkannya padamu.”
Ia pun meninggalkanku sendiri di kamar.
Kulihat ponselnya tergeletak begitu saja di atas kasur. Tadinya aku ingin
memindahkannya ke atas meja. Tapi tiba-tiba saja ponsel itu berdering. Karena
takut itu adalah panggilan penting, aku angkat saja panggilan itu.
Ternyata yang menelpon sepupuku itu bernama
Hye Kyung. Tadi dia mengira kalau aku Yesung. Langsung saja aku memberitahunya
kalau aku itu adalah sepupunya dan menanyakan keperluannya menelpon sepupuku. Aku
kaget saat dia mengucapkan kata songsaenim. Apa aku tak salah dengar.
Yeoja
yang diantarkan Yesung adalah muridnya?!! Jadi selama ini yang dianggap angelnya
itu adalah muridnya sendiri?!! Astaga
Yesung... apa yang ada diotakmu sampai-sampai kau menyukai muridmu sendiri.
--Kim Hyun Joong pov end--
Selama beberapa bulan kedepan siswa-siswa
tahun ajaran akhir akan belajar lebih ekstra lagi. Mereka akan segera
menghadapi ujian kelulusan. Hal ini pun juga berlaku bagi Hye Kyung, Suzy,
Gongchan dan juga Key. Mereka harus benar-benar mempersiapkan segalanya baik
dari materi maupun juga fisik. Seperti hari ini, Hye Kyung benar-benar terlihat
sibuk dibalik tumpukan buku-buku perpustakaan.
wah.. wah.. ternyata Hye Kyung rajin yaa... semua'a dipersiapin dari jauh2 hari...
kalau author mah serba dadakan (kadang2 sih...) hehehe...
to be continue yaa readers, moga ajah masih ga bosen ma ff buatan author ini...
hehehe ^^
gomawo buat yg udah mampir n baca ff ini...
author dengan setia bakalan nunggu komen2 dari kalian...
0 comments:
Posting Komentar