Main Cast : Cho Hye
Kyung a.k.a Hye Kyung (Kyunnie),
Kim “Key” Kibum,
Jo
Youngmin a.k.a Youngmin,
Suzy,
Gongchan (Channie),
Cho Kyuhyun a.k.a Kyuhyun
Cameo : Yesung, Minho, Leeteuk, Kim Hyun Joong and many more
Genre : Romance,
sad, comedy, family, friendship
Cerita sebelumnya...
Rumah yang semula sepi kini menjadi
ramai karena peristiwa kejar-mengejar kakak beradik itu. Sambil berlari, Hye
Kyung terus saja menggoda oppanya. Karena terlalu asik menjahili oppanya itu ia
tidak menyadari benda yang ada dihadapannya.
------
Kyaaa~
Buugg....
Kyuhyun berlari menghampiri yeodongsaengnya...
“Aigoo~ sakit..!!!”, ucap
Hye Kyung sambil memegangi kepalanya.
“Gwaechana Kyunnie..??”,
tanya Kyuhyun cemas.
“Ya~ kepalaku sakit sekali
oppa..!!!”, rintihnya.
“Itu salahmu sendiri.
Berlari tanpa melihat. Begini akhirnya, kau kena batunya karena ulahmmu
sendiri.. Hahahaha...”, ucap Kyuhyun penuh kemerdekaan.
“Bukannya menolong malah
menertawakanku. Kau jahat sekali oppa. Orang kalau berlari pakai kaki oppa
bukan pakai mata..”, ucapnya cuek.
“Kau itu.. sudah kena
batunya masih saja mencoba mengelak. Sudahlah..!!! Ayo...”, kata Kyuhyun sambil
membantu saengnya untuk berdiri.
“Duduklah disana. Aku akan
mengompres keningmu supaya tidak benjol. Aku sih inginnya keningmu itu benjol
bertumpuk seperti Sinchan. Hahahaha...”, Kyuhyun benar-benar merasa puas.
--Hye Kyung pov--
“Duduklah disana. Aku akan
mengompres keningmu supaya tidak benjol. Aku sih inginnya keningmu itu benjol
bertumpuk seperti Sinchan. Hahahaha...”, oppaku benar-benar terlihat puas.
“Kau itu sadis sekali
oppa..”
Menyebalkan sekali melihat
wajahnya yang sangat puas sekali melihatku menderita seperti ini.
“Aaisshh, pabo sekali yang
membangun rumah ini. Kenapa dinding itu diletakkan disana?? Sepertinya tadi tak
ada dinding disana. Aigoo~ keningku... sakit sekali...!!!! Dinding itu ganjen sekali
mencium keningku tanpa seizinku....”
Aku menggerutu sambil
memegangi kepalaku.
“Bwahahahahaahahaha.....”
Suara tawa itu
mengagetkanku.
“Hye.. Hye Kyung.. kau itu
pabo sekali... bwahahahahaha...”
Ia tertawa lagi. Ia
benar-benar ingin membunuhku dengan tawanya itu.
Kuambil paksa baskom berisi
air yang akan digunakannya untuk mengompres keningku. Lalu aku berjalan tak
beraturan menuju kamar. Ku kunci pintu kamarku. Aku masih sangat jelas
mendengar tawa oppa dari kamarku. Aku mulai mengompres keningku.
--Hye Kyung pov end--
--Kyuhyun pov--
“Aaisshh, pabo sekali yang
membangun rumah ini. Kenapa dinding itu diletakkan disana?? Sepertinya tadi tak
ada dinding disana. Aigoo~ keningku... sakit sekali...!!!! Dinding itu ganjen
sekali mencium keningku tanpa seizinku....”
Dia menggerutu sambil
memegangi kepalanya yang sakit.
“Bwahahahahaahahaha.....”
“Hye.. Hye Kyung.. kau itu
pabo sekali... bwahahahahaha...”
Spontan aku tertawa
mendengar gerutunya. Saengku benar-benar aneh kali ini. Apa karena tadi dinding
itu menciumnya terlalu keras sampai-sampai ia menggerutu seperti itu. Tingkahnya
benar-benar membuatku tertawa terpingkaI-pingkal. Ia terlihat kesal karena
tawaku. Ia mengambil paksa baskom yang aku pegang lalu pergi menuju kamarnya.
Ketika ia pergi dan mungkin sudah berada dikamar, aku masih saja tertawa karena
gerutunya itu.
--Kyuhyun pov end--
Seminggu kemudian...
“Kyu..
mana Kyunnie..??”, tanya sang umma.
“Tadi
kulihat ia ada dihalaman belakang umma..”, jawab Kyuhyun sambil terus menatap
majalah yang ia pegang.
Sang umma
menuju halaman belakang, benar saja apa kata Kyuhyun. Ummapun berjalan
mendekati Hye Kyung.
“Kau
sedang apa Kyunnie..?”, tanya umma penasaran.
“Anya...
hanya menanam ini.. beberapa hari lalu ada yang mengirimkan bibit ini untukku
tapi tak ada nama dan alamat pengirimnya umma..”, kata Hye Kyung sambil
menunjukkan bibit itu.
“Aaiishh...
ini kan bibit mawar. Pasti yang mengirimimu bibit ini adalah seorang namja..
Waah, betapa romantisnya pengagum rahasiamu itu.”, ucap uHye Kyung sambil tersenyum
menggoda.
“Mana
mungkin umma..”, ucap Hye Kyung tertunduk malu.
“Princess
umma sudah cukup dewasa sekarang. Anya~ tak apa Kyunnie... Jika dia adalah
namja yang baik, Umma menyetujuinya..”, kata umma sambil tersenyum lebar.
“Aaisshh
umma~”, kali ini Hye Kyung tidak dapat menutupi rasa malunya. Mukanya memerah
seperti kepiting rebus.
“Tapi
namja seperti apa dia..??”, tanya umma.
“Entahlah..
Tapi kurasa dia tahu bunga kesukaanku umma.. Apa mungkin aku mengenalnya..??”,
ucap Hye Kyung sambil menyirami bibit yang telah ia tanam kedalam pot bunga
berwarna orange.
“Semoga
saja kau bisa cepat bertemu dengannya dan mengucapkan terima kasih padanya
karena telah memberimu bibit mawar yang bagus.”, ucap umma sambil mengelus
lembut kepala Hye Kyung lalu pergi meninggalkannya.
--Hye
Kyung pov--
Umma
memang benar, yang mengirimkan bibit itu adalah seorang namja. Seorang namja
yang tak kuketahui identitas. Rupanya ia lebih memilih untuk menjadi seseorang
yang misterius. Tapi walau bagaimanapun juga kurasa ia adalah namja yang baik.
Ia tahu bunga kesukaanku.
Baiklah
aku akan merawat bunga ini hingga bunga pertama itu muncul. Aku akan menjaga
dan merawatnya baik-baik.
Key... Aaiisshh aku teringat kau lagi.
Kemana kau selama seminggu ini. Kenapa setelah hari itu kau sama sekali tak
menghubungiku.. Aku merindukanmu Key.. Kau melarangku untuk menjauhiku tapi
kenapa malah kau yang menjauhiku.. Aku benar-benar merindukanmu Key..
Aku pun
menenggelamkan kepalaku kedalam dekapan kedua kakiku.
nega eobseuni mwonga
heojeonhan gibuniya Key... negabogo sipeumyeon eotteohge chamji ?
(something missing when
you're not here Key... what should I do If I miss you?)
Akupun
menangis sejadi-jadinya disana.
--Hye
Kyung pov end--
4 bulan setelah bibit itu ditanam...
--Kyuhyun
pov--
“Kyunnie..!!!
Mawarmu sudah berbunga..!!”, aku berteriak memberitahunya.
Bunga itu
mekar dengan cantiknya. Tak hanya merah saja tapi juga ada yang putih, pink dan
juga kuning. Benar-benar warna yang cantik. Mekar disela-sela kerumunan hijau.
Aah.. cantiknya...
“Waeyo
oppa..??” katanya dengan sedikit berlari sambil membawa semangkuk sayuran yang
kurasa akan digunakan untuk memasak.
“Lihatlah..!!!”,
kataku sambil menunjuk mawar yang telah bermekaran itu.
“Aigoo~
betapa cantiknya warna-warna itu. “, ucapnya dengan mata yang membulat. Kyunnie
benar-benar mengagumi kecantikan mawar itu. Ya, selama 4 bulan ini dia
selalu merawat bibit entah pemberian
siapa. Kurasa orang itu memang sengaja memberikannya kepada Kyunnieku agar ia
tak lagi bersedih.
Siapapun kau, aku sangat berterima kasih
sekali padamu karena telah mengembalikan keceriaan Kyunnieku seperti dulu...
--Kyuhyun
pov end--
--Key pov
--
Aku
melihatnya sedang membawa sebuah pot berisi mawar kuning dihalaman depan.
Bunga itu sudah mekar.. Sepertinya kau merawat
dan menjaganya dengan baik Hye Kyung.
Tanpa
kusadari aku tersenyum melihatnya. Ingin rasanya aku menekan bel rumahnya lalu
bertemu dan memeluknya. Tapi aku tak bisa melakukannya. Aku takut ia tidak mau
bertemu denganku sejak kejadian malam itu.
Aku merindukanmu Hye Kyung, sangat
merindukanmu.. Apa kau juga merasakan apa yang kurasakan...
Neomu ttelimyeon maeum,
neoreul barabwajuneun. Neol saranghandago sorichyeo.
(Everytime I see in you, my
heart is beating. I wanna shout out that I love you).
Dengan
terpaksa aku melangkahkan kakiku untuk pergi meninggalkan rumah itu. Aku
melangkahkan kakiku entah kemana. Aku tak memiliki tujuan sekarang. Aku terus
berjalan menyusuri jalan. Tanpa kusadari aku sudah berada di kafe tempat biasa
kami bertemu walau hanya sekedar makan ice cream ataupun berbincang. Aku masuk
kedalamnya dan duduk di tempat biasa. Semua teringat jelas dikepalaku. Aku
benar-benar merindukannya.
“Key..!!!”,
seorang yeoja memanggilku yang sontak membuyarkan lamunanku.
Bukankah itu Suzy...
Yeoja itu
mendekatiku dan tersenyum padaku.
“Annyeong...
kau sendirian saja Key..??”
“Annyeong
Suzy. Ne.. I’m alone..”, sahutku sambil membalas senyumnya.
“Apa aku
boleh duduk disini..??”
“Ne,
silahkan”
“Sudah
lama sekali tidak bertemu denganmu. Tapi seperti tak ada sedikitpun yang
berubah darimu..”, katanya membuka pembicaraan.
“Benarkah..??”
“Jinjja..”
“Aaa..
mungkin hanya perasaanmu saja. Aku merasa kalau saat ini aku semakin kyeopta.
Hahahaha...”
Ia pun
ikut tertawa karena pekataanku itu.
“Tinggi
sekali percaya dirimu, benar-benar tak berubah.”, sambil tertawa.
“Itu
memang ciri khasku, iya kan..??”
“Ya..
kurasa begitu. Jika itu tak ada padamu, kurasa kau bukan seorang Key yang aku
kenal. Hahaha..”
“Bukankah
kau melanjutkan sekolahmu di Amerika..?? Kenapa bisa ada disini..??”
“Aniyo...
aku meminta pada appa untuk melanjutkan SMA di Seoul. Susah payah aku merayunya
untuk mengabulkan permintaanku. Akhirnya ia mengabulkannya.”, ceritanya
singkat.
“Ooh
begitu.. Lalu SMA mana yang kau pilih..??”
“Aku masuk
ke SMA KyeongIn.. Kau sendiri..??”, ucapannya mengagetkanku.
“Kau masuk
ke SMA KyeongIn..??”, tanyaku memastikan.
“Ne..
waeyo..??”, tanyanya penasaran.
“Aniyo...
hanya saja aku memiliki seorang teman dekat yang juga bersekolah disana. Aku
memilih untuk masuk SMA Young Dong..”
“Siapa
nama temanmu itu, mungkin aku mengenalnya. Namja atau yeoja..??”
“Yeoja..
namanya Hye Kyung, Cho Hye Kyung.”, jawabku.
“Hye
Kyung... Cho Hye Kyung...”, katanya sambil mengingat sesuatu.
“Waeyo..??”,
tanyaku penasaran.
“Sepertinya
belum lama ini aku mengenalnya. Ya.. aku ingat... belum lama ini ia membawa
tanaman mawar ke sekolah lalu menanamnya di halaman depan kelas. Ketika aku
berbincang dengannya ia mengatakan kalau ia suka sekali dengan bunga mawar. Dia
itu yeoja yang ramah. Padahal aku baru pertama kali itu bertemu dan berbincang
dengannya. Ta[i setelah itu aku mulai merasa dekat dengannya. Sepertinya ia
seorang yeoja yang supel...”
“Dia
memang seperti itu... tapi sudah 4 bulan ini aku belum bertemu dengannya
lagi..”
“Waeyo...
katanya dia teman dekatmu..??”
“Sepertinya
aku melakukan kesalahan. Aku malu untuk
bertemu dengannya saat ini...”, kataku sambil tertunduk.
“Apa kau
menyukainya..??”
“Mwo..??”
“Aku hanya
menebak... Tapi sepertinya tebakanku benar. Iya kan...”
“Ne.. kau
benar Suzy..”
--Key pov
end--
--Suzy
pov--
“Sepertinya
aku melakukan kesalahan. Aku malu untuk
bertemu dengannya saat ini...”, katanya sambil tertunduk.
Aku
memberanikan diri untuk menanyakannya walau hal itu bukan urusanku tapi mungkin
aku bisa membantunya.
“Apa kau
menyukainya..??”
“Mwo..??”,
ucapnya yang terkejut dengan pertanyaanku.
“Aku hanya
menebak... Tapi sepertinya tebakanku benar. Iya kan...”
“Ne.. kau
benar Suzy..”
Ternyata
benar, Key menyukai yeoja yang baru aku kenal itu.
“Kau
jangan memberitahu Hye Kyung kalau kau mengenalku.. ara..!!!”
“Waeyo..??”,
tanyaku.
“Aku hanya
tak ingin kau ditanya macam-macam olehnya. Dia itu yeoja yang cerewet...”, kata
Key sambil tersenyum.
“Aah..
ne... aku mengerti. Apa kau ingin kubantu Key..??”, tanyaku menawarkan bantuan
padanya.
“Sepertinya
saat ini belum.. Tapi terima kasih atas tawarannya. Mungkin jika aku
membutuhkannya aku akan bilang padamu..”, katanya sambil tersenyum.
Mungkin
ini tawaran terbaik yang bisa aku tawarkan padanya. Sebelumnya ia pernah melakukan
hal yang sama padaku. Ia menawarkan bantuan untuk mendekatkanku pada seorang
namja yang kini telah menjadi namjachinguku.
--Suzy pov
end--
4 bulan setelah bunga-bunga itu bermekaran...
“Kyunnie..
kau lama sekali.. nanti kau bisa telat..”, teriak Kyuhyun memanggil saengnya.
“Ne..”,
ucap Hye Kyung.
Tak lama
ia muncul dengan berseragam lengkap. Ia berjalan menuju meja makan. Tak lupa
menyapa appa dan umma sekalugus mencium kedua pipinya. Ia pun menyapa Kyuhyun
dan langsung duduk di samping oppanya.
“Aaiisshh,
oppa... kau wangi sekali... Apa jangan-jangan pagi ini kau...”, ucap Hye Kyung
bermaksud menggoda sang oppa yang keliatan keren sekali pagi itu tapi sang oppa
langsung memotongnya.
“Kau
jangan mengada-ada Kyunnie... Pasti kau mau bilang kalau ‘Apa jangan-jangan
pagi ini kau mau menjemput yeojachingumu..’ benarkan tebakanku..??”, ucap
Kyuhyun.
“Aah,
rupanya oppa bisa menebaknya. Hahahaha...”, katanya sambil tertawa.
“Kata-kata
itu sudah tertulis jelas dikeningmu. Makanya aku bisa menebaknya.”, jawab
Kyuhyun sekenanya.
“Sudah...
cepat sarapan.. nanti bisa terlambat.”, ucap umma dengan segera karena ia tahu
kalau Hye Kyung akan berulah lagi pagi itu.
“Ne
umma..”, ucap Hye Kyung dan Kyuhyun kompak.
Setelah
menyelesaikan sarapan, mereka pun pamit. Kali ini Kyuhyun mengantar saengnya ke
sekolah karena kebetulan hari itu dia sedang libur. Cukup 15 menit, mereka pun
sampai di tempat tujuan.
“Nanti mau
oppa jemput atau tidak..??”, tanya Kyuhyun setelah saengnya turun dari motor.
“Tentu
saja, hahahaha... Hari ini kau kan sedang libur. Jadi kau harus mengantar dan
menjemputku oppa.”, jawabnya sambil tersenyum evil.
“Tiba-tiba
saja perasaanku jadi tidak enak..”, ucap Kyuhyun setelah melihat gelagat aneh
dari saengnya.
“Jangan
menuduh yang tidak-tidak padaku... Aku tak sejahil dirimu oppa..”, kata Hye
Kyung kesal.
“Tapi
terkadang kau jauh lebih jahat daripada aku.. Hahahaha...”
“Enough...
aku masuk oppa. Jika terlalu lama disini bisa-bisa aku telat karena terus
meladeni omonganmu.. Pai pai..”, ucap Hye Kyung sambil meninggalkan oppanya.
“Nanti
kabari aku saja dijemput atau tidaknya..”, ucap Kyuhyun setengah berteriak.
Hye Kyung
hanya mengacungkan ibu jarinya ke udara dan mengangkatnya tinggi-tinggi.
Berharap oppanya melihat jawaban atas pernyataannya tadi.
--Suzy
pov--
Kulihat
Hye Kyung dari kejauhan. Aku memanggilnya lalu menghampirinya.
“Annyeong
Hye Kyung..”, sapaku.
“Oo..
anyyeong Suzy..”, jawabnya tersenyum.
Pantas saja Key menyukainya... dia
terlihat ramah dan yeppeo...
“Hye
Kyung...”, ucapku.
“Waeyo Suzy..??”
“Anya...
hanya saja....”, kataku terhenti sesaat.
“Waeyo~??”,
tanyanya penasaran.
“Aku ingin
berteman denganmu. Apa boleh..??”, tanyaku berharap. Aku ingin sekali berteman
dengannya. Selama aku ada di SMA ini aku sama sekali belum memiliki teman yang
benar-benar bisa kujadikan untuk kujadikan sahabatku. Kurasa ia tipe yeoja yang
bisa kujadikan sahabatku.
“Aigoo~
kukira kau ingin mengatakan apa Suzy.. Hahaha... Tentu saja boleh. Kurasa hanya
orang aneh yang tidak mau menerimamu sebagai temannya..”, jawabnya sambil
tertawa.
“Jinjja..??”
“Ne...
jinjja Suzy...”
“Kalau
begitu saat istirahat nanti aku akan ke kelasmu lalu kita istirahat bersama,
bagaimana..??”
“Ne...
baiklah. Ittabwayo Suzy..”, katanya sambil berjalan meninggalkanku karena aku
sudah tiba di depan kelasku.
“Ne..
Ittabwayo Hye Kyung..”, kataku sebelum masuk ke dalam kelas.
--Suzy pov
end--
--Hye
Kyung pov--
“Aku ingin
berteman denganmu. Apa boleh..??”, tanya Suzy berharap. Sepertinya ia ingin
sekali berteman denganku. Aku bisa melihat dari raut wajahnya. Hanya saja aku
merasa aneh. Kenapa yeoja se-yeppeo dia berkata kalau mau berteman denganku.
Aku kira yeoja-yeoja populer itu adalah temannya.
“Aigoo~
kukira kau ingin mengatakan apa Suzy.. Hahaha... Tentu saja boleh. Kurasa hanya
orang aneh yang tidak mau menerimamu sebagai temannya..”, jawabku sambil
tertawa.
“Jinjja..??”,
sambil tersenyum. Dia terlihat senang sekali.
“Ne...
jinjja Suzy...”
“Kalau
begitu saat istirahat nanti aku akan ke kelasmu lalu kita istirahat bersama,
bagaimana..??”
“Ne...
baiklah. Ittabwayo Suzy..”, kataku sambil berjalan meninggalkannya karena dia
sudah tiba di depan kelasnya.
“Ne..
Ittabwayo Hye Kyung..”, katanya sebelum masuk ke dalam kelas.
Aku
berjalan menuju kelas dengan perasaan aneh. Dia
itukan termasuk yeoja yang cukup populer disekolah ini. Kenapa tidak bergabung
dengan mereka yang populer. Ia malah ingin menjadi temanku. Aku itukan bukan
termasuk yang populer disekolah ini. Hhhmm... Tapi walau bagaimanapun juga ia
yeoja yang supel. Dengan mudahnya mendapatkan banyak teman. Aah.. sudahlah...
Semoga saja dia bisa menjadi sahabatku...
Boleh
dibilang selama kurang dari 5 bulan bersekolah disini aku belum menemukan
seseorang yang bisa kujadikan sahabatku. Mungkin ia sahabat yang dikirimkan
oleh Tuhan untuk tempatku berbagi setelah Key... Ya, dia sahabatku. Sahabat
yang kini ku tak tahu dimana ia berada karena tepatnya seminggu setelah ia
menyatakan perasaannya padaku ia pindah rumah. Nomor ponselnya pun sudah mulai
sulit untuk kuhubungi. Aku benar-benar lost contact dengannya. Padahal hampir
setiap hari aku mengiriminya email. Tapi tak satupun dari email itu dibalasnya.
Aaiisshh... kau dimana sekarang Key.. Kau
jahat sekali padaku...
Aku duduk
dibangkuku. Selalu saja ia datang lebih awal.
“Annyeong
Kyunnie...”, sapanya sambil tersenyum.
“Annyeong
Channie.. kau itu datang ke sekolah jam berapa sih..?? Ketika aku sampai
didepan kelas, kau pasti sudah ada...”, tanyaku bagai detektif.
“Kau itu
yeoja.. harusnya kau malu padaku.. Aku jauh lebih rajin daripadamu Kyunnie. Hahahaha...”,
jawabnya sambil tertawa.
“Aaiisshh...
kan hanya untuk hal ini saja kau jauh lebih baik dariku.. Tapi kalau tentang
Sejarah, Bahasa dan yang berkaitan dengan angka, aku jauh lebih baik darimu
Channie.. Hahahaha...”, kataku bangga.
“Aaiisshh...
percaya diri sekali kau itu...”, katanya sambil menggerucutkan mulutnya.
“Tapi
bukankah itu benar..?? Kau selalu memintaku untuk mengajarkan ulang apa yang
diajarkan oleh songsaenim...”
“Baiklah..
kau menang. Sepertinya sulit sekali berdebat denganmu.. tapi lihat saja nanti.
Aku pasti bisa mengalahkanmu.”, katanya dengan wajah yang serius.
Tapi
justru aku tertawa karena ekspresinya. Ia terlalu imut untuk mengatakan hal
yang seserius itu.
“Hahahaha....
kau lucu sekali Channie...”
“Waeyo...???
Apanya yang lucu..??? Aku sedang serius..!!!!”. katanya mulai kesal.
“Kau
terlalu imut untuk mengatakan hal itu... sama sekali tak terlihat kalau kau itu
sedang berbicara serius Channie..”, kataku sambil memegangi perutku yang mulai
terasa sakit karena tertawa oleh ekspresinya.
“Aarrgghh..!!!
kau itu...!!!”, katanya kesal. Lalu pergi meninggalkanku yang masih tertawa
karenanya.
--Hye
Kyung pov end--
10 menit
kemudian bel berdering. Pelajaran yang sudah Hye Kyung tunggu-tunggu. Pagi itu
mereka belajar Bahasa Inggris. Yesung songsaenim pun masuk dan memulai
pelajarannya. #pantes ajah suka, yang ngajar kyeopta-nya minta ampun.. #mau
ikutan dong... #plaak.. ditimpuk sapu sama clouds.
Kelas
sangat damai. Nggak ada yang ngobrol. Semuanya memperhatikan penjelasan
songsaenim. #tapi author kok nggak yakin ya kalo mereka pada merhatiin
pelajarannya xD.
2 jam
sudah Yesung songsaenim mengajar di kelas Hye Kyung. Dan tak lupa di akhir
pertemuan ia meninggalkan tugas. Itu sudah menjadi kebiasaan songsaenim yang
satu ini. Tiada hari tanpa meninggalkan tugas. #hayoo...hayoo...siapa yang
punya guru yang ngasih tugas mulu kalo ngajar..??? :D #acung..acung..
Jam
kedua... Kesenian... Channie semangat sekali dengan pelajaran yang satu ini.
“Kyunnie..
menurutmu Leeteuk songsaenim memakai baju warna apa hari ini..??”, tanya
Gongchan pada Hye Kyung sambil tersenyum evil. #jangan-jangan Channie ngajakin
tarohan tuh... #wah, nggak boleh Channie, nanti diomelin sama Bang Oma.. o.o
“Aaiisshh...
kenapa kau tersenyum seperti itu. Perasaanku jadi tak enak..”, kata hye Kyung
sambil memegangi dadanya.
“Aaa.. aku
hanya bertanya Hye Kyung... Jika jawabanmu kali ini benar aku yang akan
mentraktirmu makan dikantin.”
“Pastinya
ia mengenakan kemeja... Seperti biasanya...”, jawabnya cuek.
“Pabo...
aku menanyakan warnanya..”, kata Gongchan sambil mengetuk kepala Hye Kyung
dengan pensil yang dipegangnya.
“Aigoo~
sakit Channie... Kau kan tadi bertanya dia memakai baju apa..!!! Kenapa malah
mengetuk kepalaku..”, jawab Hye Kyung sedikit kesal.
“Aaiisshh...
aku kan tadi bertanya ‘menurutmu Leeteuk songsaenim memakai baju warna apa hari
ini..??’. Apa kau tidak mendengarnya Hye Kyung..??”
“Mianhae
Channie... tadi aku tidak mendengarnya dengan jelas...”, sambil tertawa karena
malu.
“Astagaaa....”
“Hehehe...
mianhae...”
“Memangnya
ia memakai baju warna apa Channie..??”
“Tadi aku
sekilas melihatnya memakai kemaja war...”, kata Gongchan yang tiba-tiba
terhenti.
“Aaah...
aku kan menanyakanmu. Kenapa kau malah menanyakan hal itu padaku. Untung saja
aku tidak melanjutkannya... Kau curang sekali Kyunnie...”
--Gongchan
pov--
“Memangnya
ia memakai baju warna apa Channie..??”, tanya Hye Kyung.
“Tadi aku
sekilas melihatnya memakai kemeja war...”, kataku yang tiba-tiba terhenti.
“Aaah...
aku kan menanyakanmu. Kenapa kau malah menanyakan hal itu padaku. Untung saja
aku tidak melanjutkannya... Kau curang sekali Kyunnie...”
Ia hampir
saja mengetahui jawabannya. Ia pintar sekali memancingku untuk mengatakan
jawabannya. Aaiisshh.. sebenarnya Hye
Kyung yang licik atau aku yang pabo...???? #kamu nggak pabo kok Channie..cuma
terlalu polos ajah ;D #diceburin ke kali sama turChan.
--Gongchan
pov end--
kira-kira ada apa lagi yaa...???
tunggu di part selanjutnya ...
don't be silent ya ...
author selalu nungguin coment dari readers ^^
(a yo buat author semangat ^^)
0 comments:
Posting Komentar