08 Januari 2012

Fanfiction "The Circle of Love" part 5

Main Cast            : Cho Hye Kyung a.k.a Hye Kyung (Kyunnie),
                                Kim “Key” Kibum,
                                Jo Youngmin a.k.a Youngmin,
                                Suzy,
                                Gongchan (Channie),
                                Cho Kyuhyun a.k.a Kyuhyun
Cameo                  : Yesung, Minho, Leeteuk, Kim Hyun Joong and many more
Genre                   : Romance, sad, comedy, family, friendship



Cerita sebelumnya...

“Tak perlu kaget seperti itu.. Kau memang menyukainya kan..??”
“Ani.. aku hanya mengagumi saja. Apa aku tak boleh mengagumi muridku sendiri..??”
“Boleh-boleh saja... tapi kau harus bisa membedakan kagum dan cinta.. Terkadang keduanya terlihat sama..”, kataku menjelaskan.
“Ne.. aku tahu..”

Sudah ketahuan olehku tapi masih saja mengelak. Apa mungkin ia malu untuk mengakuinya?? Tapi untuk apa malu.. Hye Kyung yeoja yang baik, supel dan apa adanya. Ya~ dasar Yesung... pasti kau malu karena dia itu muridmu sendiri...

Akupun kembali ke tempatku. Meneruskan pekerjaanku memeriksa semua tugas yang dikumpulkan oleh murid-muridku. Sesekali kulihat ia tersenyum sendiri di mejanya. Mungkin ia belum sepenuhnya menyadari kekagumannya itu.
--Leeteuk pov end--
------



--Key pov--
Padahal bel sudah berdering dari setengah jam yang lalu tapi sampai saat ini aku belum menemukan sosok Hye Kyung. Untung tadi aku meminta dry ice pada pelayan toko jadi aku tak perlu khawatir ice cream itu akan mencair.

“Key...”

Aku langsung menoleh ke arah suara itu. Akhirnya Kyunnieku datang. Akupun membalas lambaian tangannya. Seperti biasa ia datang dengan Gongchan dan Suzy.

“Mian.. kau pasti lama menungguku..”, katanya sambil menghampiriku.
“Ani.. tak apa..”, kataku sambil mengusap lembut kepalanya.
“Kapan kami mendapat traktiran..??”, tanya Suzy.
“Iya, kapan nih..?? Kalau bisa saat weekend saja kalian mentraktir kami...”, ucap Gongchan polos.
“Aaiisshh... apa-apan kau merequest saja..”, kata Hye Kyung sambil menjitak kepala Gongchan.
“Ya~ Hye Kyung saakkiiiitt..!!!”, kata Gongchan sambil memegangi kepalanya.
“Hahaha...  sudah-sudah. Iya iya... sabtu besok aku akan mentraktir kalian. Soal waktu dan tempatnya nanti akan kubicarakan dulu dengan Hye Kyung..”
“Jinjja..???”, kata Gongchan dan Suzy bersamaan.
“Ne...”, jawabku.
“Kami duluan ya...”
“Ne.. hati-hati..”, lagi-lagi Gongchan dan Suzy mengucapkannya berbarengan.

Aku berjalan menghampiri motor kesayanganku diikuti Hye Kyung dibelakangku. Setelah aku memakai helm, aku memakaikannya helm. Ia benar-benar telihat ceria sekali.

“Kajja...”

Iapun menaiki motorku. Tanpa kuberi aba-aba, dia sudah melingkarkan tangannya di pinggangku. Kujalankan motorku dengan santainya menuju sungai. Disepanjang jalan menuju sungai ia menceritakan kembali kejadian siang itu yang membuatnya kesal. Aku yang memintanya untuk menceritakannya kembali. Karena tadi aku sempat diganggu oleh teman-temanku. Aku dibuatnya tertawa selama perjalanan.

“Aa~ sudah sampai..”, katanya sambil turun dari motorku lalu berlari kecil menuju pinggir sungai.

Akupun menghampirinya sambil menenteng ice cream pesanannya.

“Apa sampai pulang kau akan terus mengenakannya..??”, tanyaku sambil menunjuk ke arah kepalanya.
“Kyaa~ aku lupa membukanya...”
“Hehehe... ini pesananmu...”
“Gomawo...”,katanya sambil menunjukkan senyum angelnya.
“Oh iya chagi.. aku belum mendapat kabar tentang buku itu hari ini.. Tapi temanku sedang menanyakannya pada oppanya.. semoga saja besok kita bisa mendengar kabar baik tentang buku itu..”
“Aaiisshh... aku tak ingat kalau masih harus mencari buku itu..’, katanya sambil memegangi keningnya.
“Kukira penyakit lupamu itu sudah hilang..”
“Hanya terkadang ia kambuh, hehehe...”

Dulu yeojaku ini sangat ceroboh dan pelupa. Tapi lama kelamaan penyakit itu bisa berkurang. Tadinya kukira penyakitnya itu sudah hilang total, ternyata aku harus bersabar lagi jika penyakitnya itu tiba-tiba kambuh. Tapi bagaimanapun juga ia tetap yeojaku... yeoja yeppoeku...
--Key pov end--

Mereka menghabiskan sore hari di pinggir sungai. Walau hanya ditemani suara percikan air dan beberapa kicauan burung mereka tetap nampak senang. Sesekali terdengar gelak tawa mereka yang meledak-ledak.

Di depan rumah Hye Kyung...

“Masuklah sana...”, kata Key setelah mengecup lembut kening Hye Kyung.
“Aaiisshh.. harusnya kan aku yang mengusirmu”
“Hahaha.. iya juga ya..”, kata Key sambil menggaruk-garuk kepalanya.
“Kau hati-hati ya dijalan... Jangan lupa kabari aku kalau sudah sampai. Pai pai...”, kata Hye Kyung sambil masuk kedalam.
“Ne...”

--Youngmin pov--
Diam-diam aku mengikutinya dari pulang sekolah tadi.

Rupanya disini kau tinggal... Rumah yang bagus tapi kenapa penampilannya biasa-biasa saja... Benar-benar yeoja aneh...

Tanpa sengaja aku menoleh ke arah sebuah balkon. Disana berdiri seorang yeoja yang sudah berganti seragam. Sepertinya ia tak asing bagiku. Aku menatapnya lekat-lekat. Ternyata yeoja aneh itu. Waeyo..?? Kenapa berbeda sekali saat mengenakan seragam sekolah.. Ia terlihat manis. Lama aku memperhatikannya. Melihatnya menari... Sepertinya ia sangat menikmati lagu yang didengarnya melalui headphone putihnya. Gerakannya membuatku terlarut. Aku terus saja memperhatikannya. Rupanya ia pandai menari. Ia terlihat yeppoe kali ini. Tak kusangka yeoja aneh itu ternyata yeppoe juga.

Karena hari mulai gelap, akupun melajukan mobil sport putihku pergi meninggalkan rumah yeoja aneh itu.
--Youngmin pov end--

I got you asa ga kuru made
Can’t stop it yoru no hate made
tadoritsukeru itsuka kimi to nara
oh la  la  la  la  la  la la la la la

From : Pinky Key
Chagia~ aku sudah sampai dirumah..
Kau jangan tidur larut malam, ara~

Aaiisshh, baru 2 hari jadi namjachinguku sudah berani mengatur-ngaturku... gumam Hye Kyung.

To : Pinky Key
Ya~ kau itu belum 2 hari jadi namjachinguku sudah berani mengaturku..
Menyebalkan sekali dirimu..

Ditempat lain...

“Aaiisshh... dasar yeoja dingin. Diperhatikan malah memarahiku...”, kata Key sambil membalas pesan Hye Kyung.

To : Cold Princess
Aku begitu karena memperhatikan kesehatanmu.
Aaiisshh.. kau tak bisa menghargai perhatianku ya..??
Baiklah kalau begitu, aku tak akan membantumu mencarikan buku itu.

Tak lama ponsel Key berdering.

In the back of the car
On the way to the bar
I got you on my list
At the foot of the stairs
With my fingers in your hair
Baby, this is it

From : Cold Princess
Kau itukan sudah janji padaku akan membantu mencarinya -.-“

“Hahaha... ternyata dia masih mengharapkan bantuanku.. Dasar Kyunnie..”, kata Key sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

Ia pun membanting tubuhnya di atas kasur. Memutar kembali rekaman selama di pinggir sungai. Ia pun tersenyum-senyum sendiri karena mengingatnya.

--Kim Hyun Joong pov--
“Kuperhatikan daritadi kau sibuk sekali...”
“Aa... kau jangan merecokiku Hyun Joong...”

 Akupun melihat ke layar laptopnya. Kukira ia sedang sibuk dengan soal-soal untuk bahan ajar besok, ternyata dia tertangkap basah sedang melihat foto seorang yeoja.

“Ya~ foto siapa itu Yesung-ah..??”, kataku sambil menunjuk layar.
“A..ani.. bu..bukan foto siapa-siapa..”, jawabnya terbata-bata sambil menutupi layar laptopnya.
“Pergi kau sana... Mengganggu saja...”, ucapnya sedikit membentakku.
“Ya~ apa kau takut kalau aku merebut yeojamu hah..?!!”, kataku tersenyum evil.
“Aaiisshh... pergi sana. Dasar penggangu..”, ucapnya mengusirku sambil melempari bantal ke arahku.
“Ne.. aku tak akan merecokimu..”
“Baguslah...”
“Tapi kau harus memberitahuku dulu siapa yeoja itu. Baru aku tak akan merecokimu lagi...”, ucapku sambil merangkulnya.
“Ya~ apa-apan kau itu.. Aku masih normal Hyun Joong...”, katanya sambil mendorong tubuhku.
“Aaiisshh... lagipula siapa yang mau denganmu. Jika aku menjadi seorang yeoja sampai kapanpun aku tak pernah menyukaimu sekalipun kau itu namja terakhir di dunia ini. Ara..!!!!”
“Aaiisshh... jual mahal sekali kau..”
“Sudah.. cepat beritahukan padaku siapa yeoja itu...”
“She’s my angel..”, ucapnya singkat.
“Pergi sana..!!!”, ucapnya lagi.
“Ne.. ne..”

Akupun pergi meninggalkannya sendiri di kamar. Baru kali ini aku melihatnya tersenyum lagi. Hampir bertahun-tahun lamanya aku tak pernah melihat senyuman itu. Semua itu terjadi karena yeoja yang menyebalkan itu. Dia sudah merenggut kebahagiaan sepupuku. Berani-beraninya dia mempermainkan sepupuku itu. Dasar yeoja tak tahu diri.

Siapa yeoja itu..?? Kalau aku berkesempatan bertemu dengannya, mungkin aku akan berusaha mencari segala sesuatunya tentang yeoja itu.. Semoga saja dia bisa menjadi cahaya dikehidupan sepupuku...
--Kim Hyun Joong pov end--

--Yesung pov--
Aaiisshh... pengacau itu datang lagi...

“Tapi kau harus memberitahuku dulu siapa yeoja itu. Baru aku tak akan merecokimu lagi...”, ucapnya sambil merangkulku.
“Ya~ apa-apan kau itu.. Aku masih normal Hyun Joong...”, kataku sambil mendorong tubuhnya.
“Aaiisshh... lagipula siapa yang mau denganmu. Jika aku menjadi seorang yeoja sampai kapanpun aku tak pernah menyukaimu sekalipun kau itu namja terakhir di dunia ini. Ara..!!!!”
“Aaiisshh... jual mahal sekali kau..”
“Sudah.. cepat beritahukan padaku siapa yeoja itu...”
“She’s my angel..”, ucapku singkat.
“Pergi sana..!!!”, kataku kesal.
“Ne.. ne..”

Akhirnya dia pergi juga. Jika aku tak memberitahunya siapa yeoja itu bisa-bisa semalaman dia akan terus merecokiku.

Padahal aku sedang melihat-lihat foto hasil bidikanku, tapi pengacau datang. Aku jadi tak berselera lagi untuk melihatnya lagi.

Kulangkahkan kakiku menuju kasur. Kurebahkan tubuhku perlahan.

Ya~ kenapa wajahmu tak henti-hentinya berputar di otakku... Apa kau tak lelah terus berputar-putar seperti itu...

Akupun membenamkan kepalaku diantara dua bantal di kasurku. Beharap bayangan itu bisa berhenti. Tapi nyatanya itu sama sekali tak membantu. Kini aku hanya bisa pasrah.

“Neomu saranghae Yesung songsaenim...”

Ia pun tersenyum manis dihadapanku. Tanpa aba-aba kutarik dia dalam pelukanku.

“Nado, neomu saranghae my angel...”
“Jangan panggil aku songsaenim lagi.. Kini aku sudah menjadi namjachinguku Hye Kyung..”
“Ne.. araseo oppa..”

Akupun tersenyum saat ia memanggilku dengan sebutan oppa.
Kupandangi wajahnya lekat-lekat. Seketika aku memegangi dagunya dan mulai mendekatkan wajahku ke wajahnya. Bibirku pun menempel di bibirnya yang indah. Kecupan lembut dan hangat kuberikan padanya. Ia pun membalas kecupanku. Ada rasa yang sangat bahagia yang kurasakan. Aku ingin sekali memperlambat waktu agar moment ini tak berlalu begitu saja. Aku sangat mencintainya. Biarkan aku untuk terus berada disisinya, melindunginya dan mencintainya hingga akhir hayatku.

“Hey... sampai kapan kau akan terus memeluk guling itu..!!! Cepat bangun, kau bisa terlambat..!!!”
“YEESUUNG-AAH... CEEPAAAAT BAAAANGUUUNNN....!!!”teriak Hyun Joong ditelinga Yesung.
“Ya~ kau itu apa-apaan.. tak sopan sekali kau..!!!”, kataku sambil memegangi teligaku.
“Jika aku tak melakukan itu kau pasti akan masih tertidur hingga berganti hari...”
“Aaiisshh... kau kira aku itu tukang tidur apa...?!!!”
“Bukankah memang seperti itu...”
“Aaiisshh... kau..!!!!”

Jika aku melanjutkannya sepertinya tak akan pernah ada habisnya. Akupun melangkahkan kakiku menuju kamar mandi dan mengambil handukku.

Aaiisshh... mimpi apa aku tadi...
Huuftt.. andai saja mimpi itu bisa terwujud...

Aku melajukan sedan sport merahku menuju sekolah. Sepertinya ini akan menjadi hari yang berat bagiku. Seharian ini aku tak dapat melihat senyumnya lagi. Aku pasti akan sangat merindukannya.

Dan benar saja tebakanku pagi tadi. Seharian ini aku sama sekali tak melihat sosok murid kesayanganku disekolah. Jam ajarku sangat padat hari ini.

Saat istirahat entah kenapa aku ingin sekali makan siang di kantin. Akupun melangkahkan kakiku kesana. Mencari tempat kosong dan menuju stand untuk memesan makan dan menuju ke tempat yang kutemukan tadi.

Astagaaa... akhirnya aku bisa melihatnya.. Aigoo~ manis sekali senyuman itu...
--Yesung pov end--

--Gongchan pov--
Saat sedang asik-asiknya makan sambil bercanda dengan kedua sahabatku tak sengaja aku melihat Yesung songsaenim sedang menatap Hye Kyung sambil tersenyum. Jarang-jarang aku menemukannya makan siang di kantin. Akupun memutuskan untuk mengajaknya makan bersama kami.

“Yesung songsaenim...”, panggilku sambil melambaikan tanganku.
“Kenapa tak bergabung dengan kami.. Tak enak kalau makan siang sendirian..”, lanjutku.
“Ya~ tidak usah. Nanti aku malah mengganggu makan siang kalian..”.

Akupun menghampiri ke tempatnya. Lalu dengan paksa ku ambil gelas dan piringnya lalu meletakkan ke mejaku agar ia bisa bergabung dengan kami.

“Ya~ Gongchan.. apa yang kau lakukan.. Kau itu tak sopan sekali padaku..”, katanya sambil berjalan menuju mejaku.
“Nah.. kalau beginikan enak songsaenim. Apa kau tak mau dekat dengan muridmu diluar jam ajarmu...”
“Ya~ bukan seperti itu maksudku...”
“Ne Yesung songsaenim... kata-kata Gongchan itu ada benarnya..”, ucap Hye Kyung sambil menepuk bahuku.
“Terkadang otakmu itu encer juga ya Channie..”, katanya meledek.
“Aaiisshh... kau mulai lagi Kyunnie..”

Yesung songsaenim hanya tertawa melihat tingkah laku kami. Ia menghabiskan waktu istirahatnya bersama kami.

“Gomawo karena kalian sudah mengijinkanku untuk bergabung makan siang dengan kalian..”, katanya sambil membungkukkan tubuhnya.
“Ya~ jangan begitu songsaenim. Kami hanya ingin dekat saja dengan songsaenim kami...”, kata Suzy.
“Hahaha... baiklah...”
“Besok-besok bergabung saja dengan kami. Makan siang sendirian itu sangat tidak menyenangkan songsaenim...”, ucap Hye Kyung.
“Aa.. ne.. Lain kali aku akan bergabung. Tapi apa kalian tidak bosan atau marah jika aku ikut bergabung dengan kalian..???”
“Ani songsaenim...”, jawab kami serempak.
“Ya~ kalian murid-murid yang menyenangkan... Hahaha... Tapi kalau sedang seperti ini jangan memanggilku songsaenim..”, pintanya.
“Waeyo..??”, tanya Suzy.
“Terlalu resmi bagiku.. panggil saja oppa, jangan songsaenim. Kalau sudah ada diruang lingkup sekolah barulah kalian memanggilku dengan sebutan songsaenim. Lagipula aku kan belum terlihat terlalu tua... Aku masih muda..”
“Hahaha... ne... araseo...”, jawab kami kompak.

Tak kusangka ternyata Yesung songsaenim ramah sekali. Walaupun terkadang menyebalkan karena sering memberi kami tugas tapi sepertinya tak sepenuhnya ia adalah orang yang menyebalkan. Kurasa pandanganku tentangnya berubah mulai detik ini.
--Gongchan pov end--

Seperti hari kemarin, walaupun Hye kyung sempet ngambek sama Key tapi tetap saja dia minta Key untuk menjemputnya.

“Yeoboseo..”
“Kau dimana Key.. Aku sudah menunggumu di depan gerbang..”
Ya~ mianhae chagia.. aku tak bisa menjemputmu hari ini. Aku sedang mengerjakan tugas kelompok dadakan. Mian sudah  membuatmu menunggu, seharusnya aku memberi kabar padamu. Mianhae chagia~ aku lupa...”
“Ah.. ne.. araseo Key. Tak apa.. aku naik bis saja kalau begitu..”
“Ne.. mianheyo... neomu mianhaeyo Kyunnie...”
“Gwaechana Key... Aku mengerti...”
“Hati-hati ya dijalan. Kalau sudah sampai rumah kabari aku, ara..!!!”
“Ne.. araseo...”

Hye Kyung pun memutuskan untuk naik bis. Saat ingin berjalan menuju halte, sebuah sedan sport merah berhenti di hadapannya.

“Apa kau tidak dijemput Hye Kyung..??”, kata Yesung setelah membuka kaca mobilnya.
“Aah, rupanya kau songsaenim...”
“Ya~ kan sudah kubilang selain yang berhubungan dengan sekolah panggil aku oppa..”
“Aah... mianhae.. aku lupa... Aku sudah terbiasa memanggilmu songsaenim...”
“Apa kau mau pulang..??”
“Ne.. song... upss ne oppa...”
“Kajja... masuklah. Kuantar kau sampai rumah..”
“Aah... aku jadi merepotkanmu. Tidak usah... aku naik bis saja..”
“Ya~ apa kau tak lihat langit itu..??”, kata Yesung sambil menunjuk ke arah langit.
“Kajja.. masuklah.. Aku tak ingin kau kehujanan. Nanti kau bisa sakit lalu tak masuk saat jam pelajaranku besok..”, kata Yesung sambil membukakan pintu mobilnya.
“Apa tak apa-apa..??”
“Ne.. masuklah.. kajja.. Nanti kita bisa terjebak hujan..”

Hye Kyung pun masuk ke dalam mobil mewah itu. Agak aneh memang, masih muda sudah menjadi seorang guru. Lalu memiliki mobil mewah dan ponsel yang high tech...

Aaiisshh... songsaenim ini aneh sekali. Katanya tinggal di sebuah kost-an... Tapi mengapa memiliki mobil mewah seperti ini. Belum lagi ponselnya... Masih muda saja sudah menjadi guru. Tapi kalau memang dia berasal dari keluarga yang kaya raya kenapa ia memilih unutk menjadi seorang guru.. Kenapa tidak meneruskan usaha keluarganya..?? Pasti keluarganya memiliki lebih dari satu perusahaan yang sangat besar... gumam Hye Kyung.

“Wah.. rupanya sudah turun...”, kata Yesung sambil memperhatikan kaca mobilnya.
“Ya~ kenapa tiba-tiba langsung turun sederas ini...”, kata Hye Kyung.
“Aaiisshh... bagaimana ini Hye Kyung..?? Sepertinya kita akan terjebak macet kalau hujannya sederas ini..”, ucapnya sambil menoleh ke arah Hye Kyung yang mulai terlihat panik.
“Bagaimana ya..?? Aah~ pasti sangat membosankan sekali jika terjebak macet...”
“Kalau kita mampir ke kafe bagaimana..??? Ya~ hanya sekedar minum kopi.. daripada bosan dengan kemacetan kota..”, kata Yesung menawarkan.
“Ya~ idemu itu bagus sekali oppa...”, katanya sambil tersenyum.

Yesungpun melajukan mobilnya menuju kafe yang ia maksud. Kopi hangat dapat menghangatkan tubuh mereka saat cuaca dingin seperti ini.

Di CoFe(Coffee Cafe)...

“Kau ingin memesan apa Hye Kyung..??”
“Hhmm.. aku ingin coffeelatte hangat...”
“Aa.. ne... 1 coffeelatte hangat, 1 arabica dan ini...”, kata Yesung sambil menunjuk ke menu. Pelayanpun mencatat pesanan mereka.

Pelayan pun menyebutkan kembali pesanan mereka agar tak terjadi kesalahan. Setelah tak ada tambahan lagi, pelayan itu pergi.

“Bagaimana dengan novel yang kuberikan padamu kemarin?? Kau suka tidak??
“Aku baru membacanya sedikit. Kurasa aku akan menyukainya oppa...”, jawab Hye Kyung sambil tersenyum.

Tak lama pelayan itu kembali dengan pesanan yang dipesan oleh mereka. Saat itu Hye Kyung mengirim pesan.

To : Pinky Key
Aku terjebak hujan. Saat ingin menuju halte, Yesung songsaenim mengajakku untuk pulang bersama. Ditengah jalan kami terjebak hujan, jalan tiba-tiba macet. Sekarang aku bersamanya di CoFe. Apa kau masih mengerjakan tugas Key??

In the back of the car
On the way to the bar
I got you on my list
At the foot of the stairs
With my fingers in your hair
Baby, this is it

From : Pinky Key
Sepertinya Yesung songsaenim orang yang baik. Ya~ aku masih mengerjakan tugas. Hari ini hujannya memang cukup lebat. Pulanglah setelah hujan mulai reda ^^

2 jam mereka berada disana sambil menunggu hujan agak reda. Waktu yang lumayan lama untuk sekedar berbincang.

“Sepertinya hujan mulai reda. Apa kau ingin pulang sekarang Hye Kyung??”
“Mungkin lebih baik sekarang oppa. Sepertinya nanti akan turun hujan lagi.”
“Ne.. Kajja...”

Setelah meminta bill dan membayarnya, Yesung berjalan keluar dari CoFe disusul Hye Kyung dibelakangnya. Sedan merah itu meluncur dengan mulus meninggalkan CoFe. Jalan memang sedikit agak padat tapi tak sepadat ketika hujan turun dengan derasnya. 1 jam perjalannan akhirnya mereka sampai didepan rumah Hye Kyung.

“Gomawo oppa. Apa benar kau tak ingin masuk dulu ke dalam..??”
“Tak usah. Lain kali saja aku akan mampir ke rumahmu. Seperti katamu tadi sepertinya hujan akan turun lagi. Jadi kurasa lain kali saja Hye Kyung..”
“Ya sudah, aku tak akan memaksa..”, ucap Hye Kyung manis.
“Baiklah sepertinya aku harus kembali kerumah sekarang. Pai pai..”
“Pai pai.. hati-hati dijalan..”

Setelah mobil itu menghilang dari pandangannya, Hye Kyung melangkahkan kakinya masuk ke dalam. Ia pun langsung menuju kamar.

Sesampainya kamar...

ping ping ping pingkeubit romance
bing bing bing ne mami done
saranghae saranghae saranghaeyo
urineun pingkeubit romance

“Yeoboseo”
“Kyunnie, sepertinya oppa akan terlambat sampai di rumah. Oppa terjebak macet”
“Ahh.. ne.. araseo oppa. Pasti karena hujan tadi..”
“Ne, apa kau sidah ada di rumah Kyunnie..??”
“Ne oppa. Aku baru saja sampai. Sepertinya appa dan umma juga akan telat sampai dirumah. Kurasa hari ini aku akan makan malam sendirian..”
“Ne sepertinya begitu saeng. Tapi tak apa kan kau makan malam sendirian hari ini..??”
“Gwaechana oppa.. Kalau begitu bersabar-sabarlah di jalan. Hati-hati oppa..”
“Ne, gomawo saeng. Pai..”
“Pai..”

Hye Kyung pun memutus sambungan teleponnya. Kini jari jemarinya sibuk menulis sebuah pesan.

To : Pinky Key
Aku baru saja sampai dirumah. Sepertinya aku akan makan malam sendirian hari ini. Jika kau sudah dirumah, balas pesanku ini.

--Kim Hyun Joong pov--
Kulihat sedan merah terparkir disamping rumah. Ia terlihat ceria sekali. Padahal hari ini hujan cukup deras dan pasti terjadi kemacetan di jalan tapi kenapa wajahnya bisa secerah itu. Aa.. jangan-jangan karena yeoja itu...

Akupun menunggunya tiba dikamar dan akan menanyakannya. Tak lama ia sampai juga dikamar. Belum sempat ia duduk aku langsung menanyakan hal itu.

“Ya~ Yesung... Diluar sana sedang mendung. Kenapa wajahmu bisa secerah itu..?? Bukankah harusnya kau terlihat lelah karena dijalan tadi kau terjebak macet..?? Kenapa wajahmu malah ceria seperti itu..??”
“Aaiisshh, apa saat diluar sana mendung wajahku juga harus ikut-ikutan mendung hah..?? Kau itu ada-ada saja. Jika aku murung kau bertanya padaku kenapa aku murung. Sekarang aku sedang ceria kau juga bertanya kenapa aku ceria. Jadi yang benar aku harus berekspresi seperti apa Hyun Joong..??”, jawabnya panjang lebar.
“Aa.. hanya saja aku merasa aneh saja Yesung. Apa karena yeoja yang kulihat fotonya semalam. Apa karena dia makanya sekarang wajahmu ceria seperti ini..??”, tanyaku mendetail.
“Ne.. aku mengantarnya sampai ke rumahnya.”, jawabnya sambil tersenyum.
“Benarkah..??”, tanyaku tak percaya.
“Ne.. tapi aku tak masuk ke dalam karena langit sudah mulai nampak mendung lagi.”
“Apa hanya mengantarnya saja..??”, tanyaku lagi.
“Ani... karena tadi kurasa akan terjebak macet, aku mengajaknya ke CoFe. Setidaknya disana jauh lebih baik jika dibanding terjebak dalam kemacetan. Iya kan??”
“Ne.. aku jadi ingin melihat langsung angelmu itu.. Kapan kau akan memperbolehkanku untuk bertemu dengannya..??”
“Sampai kapanpun aku tak akan pernah mengijinkanmu untuk bertemu dengannya, ara!!!”
“Ya~ kau tak boleh pelit seperti itu Yesung-ah. Oo.. aku tahu. Kau pasti takut kalau angelmu itu akan jatuh hati padaku jika bertemu denganku nanti. Iya kan..??”
“Aah terserah kau sajalah. Pokoknya aku tak akan pernah mengenalkannya padamu.”

Ia pun meninggalkanku sendiri di kamar. Kulihat ponselnya tergeletak begitu saja di atas kasur. Tadinya aku ingin memindahkannya ke atas meja. Tapi tiba-tiba saja ponsel itu berdering. Karena takut itu adalah panggilan penting, aku angkat saja panggilan itu.

Ternyata yang menelpon sepupuku itu bernama Hye Kyung. Tadi dia mengira kalau aku Yesung. Langsung saja aku memberitahunya kalau aku itu adalah sepupunya dan menanyakan keperluannya menelpon sepupuku. Aku kaget saat dia mengucapkan kata songsaenim. Apa aku tak salah dengar.

Yeoja yang diantarkan Yesung adalah muridnya?!! Jadi selama ini yang dianggap angelnya itu adalah muridnya sendiri?!!  Astaga Yesung... apa yang ada diotakmu sampai-sampai kau menyukai muridmu sendiri.
--Kim Hyun Joong pov end--

Selama beberapa bulan kedepan siswa-siswa tahun ajaran akhir akan belajar lebih ekstra lagi. Mereka akan segera menghadapi ujian kelulusan. Hal ini pun juga berlaku bagi Hye Kyung, Suzy, Gongchan dan juga Key. Mereka harus benar-benar mempersiapkan segalanya baik dari materi maupun juga fisik. Seperti hari ini, Hye Kyung benar-benar terlihat sibuk dibalik tumpukan buku-buku perpustakaan.



wah.. wah.. ternyata Hye Kyung rajin yaa... semua'a dipersiapin dari jauh2 hari...
kalau author mah serba dadakan (kadang2 sih...) hehehe...
to be continue yaa readers, moga ajah masih ga bosen ma ff buatan author ini...
hehehe ^^
gomawo buat yg udah mampir n baca ff ini...
author dengan setia bakalan nunggu komen2 dari kalian... 

0 comments:

Posting Komentar