12 Februari 2012

Fanfiction "The Circle of Love" part 9a

Main Cast            : Cho Hye Kyung a.k.a Hye Kyung (Kyunnie),
                                Kim “Key” Kibum,
                                Jo Youngmin a.k.a Youngmin,
                                Suzy,
                                Gongchan (Channie),
                                Cho Kyuhyun a.k.a Kyuhyun
Cameo                  : Yesung, Minho, Leeteuk, Kim Hyun Joong and many more
Genre                   : Romance, sad, comedy, family, friendship




Cerita sebelumnya...

 “Bagaimana, apa kalian sudah menemukan Kyunnie..??”, tanya Kyu oppa setibanya dikamar Suzy.
------





Gelengan, hanya gelengan kepala yang didapat Kyu oppa. Mereka belum berhasil menemukan Kyunnie.

“Semalaman kami mencarinya tapi tak ketemu juga oppa..”, ucap Suzy lemah.
“Kyunnie, kau kemana sebenarnya..??”, keluh Kyu oppa panik.

Keadaan menjadi hening. Mereka tak tahu lagi apa yang harus dilakukan.

Duuggh...

“Suara apa itu..??”, suara Kyu oppa memecah keheningan diantara mereka.

Dengan cepat mereka berlari menuju asal suara yang mereka dengar.

“Kyunnie..”, ucap Kyu oppa memanggil Hye Kyung.
“Mwo, Kyunnie apa yang kau lakukan disini..??”, ucap Suzy hampir bersamaan dengan Kyu oppa.
“Tubuhnya panas, sepertinya semalaman dia berada disini..”, ucap Gongchan sambil memegangi kening Hye Kyung.

Kyuhyun oppa dibantu dengan Gongchan mengangkat tubuh Hye Kyung dengan perlahan dan memindahkannya ke dalam. Suzy langsung menuju dapur dan menuangkan air hangat untuk mengompresnya.

“Kyunnie, wae..?? Untuk apa kau ada di balkon..??”, ucap Suzy sedih karena melihat wajah sahabatnya yang sudah pucat pasi.
“Dia menangis semalaman sepertinya..”, kata Kyu oppa sambil mempertajam pandangan matanya ke wajah Hye Kyung.
“Ya~ cerobohnya aku. Ini semua salahku oppa. Mianhae, neomu mianhae. Andai saja aku tak menyelipkannya di salah satu majalah itu, pasti tidak akan terjadi hal seperti ini. Mianhae, neomu mianhae...”, ucap Suzy menyalahkan dirinya.
“Sudahlah ini bukan salahmu Suzy. Lama kelamaan dia juga akan tahu tentang surat itu. Kurasa lebih cepat dia tahu itu akan jauh lebih baik baginya. Walau keadaannya harus seperti ini, tapi percayalah ini semua akan kembali normal lagi..”, kata Kyuhyun mencoba mencairkan suasana.

1 setengah tahun telah berlalu, Hye Kyung saat ini memang terlihat jauh berbeda dengan Hye Kyung yang dulu. Kini ia menjadi seorang yeoja yang agak pendiam, ia lebih suka menyendiri. Entah menyendiri karena apa tak ada yang tahu baik appa, umma, oppa dan sahabat-sahabatnya. Mereka sudah kehabisan akal untuk membuatnya kembali seceria dulu.

Tepat hari itu, tanggal 17 Januari tepat saat musim dingin orang-orang terdekatnya dikejutkan dengan perubahan Hye kyung yang sangat mendadak. Tentu saja mereka sangat mendukung perubahan itu.

“Bantu aku, kalian harus membantu kembali seperti Hye Kyung yang dulu lagi. Kalian mau membantukukan..??”, ucap Hye Kyung sambil tersenyum.
“Pasti... kami pasti akan membantumu kembali Hye Kyung”, jawab appa, umma, oppa dan sahabat-sahabatnya hampir bersamaan.
“Walau sedikit demi sedikit kalian harus tetap membantuku hingga semuanya kembali normal..”, ucap Hye Kyung semangat.


--Hye Kyung pov--
“Kyaa~ apa yang kalian lakukan..?? Apa-apaan ini..??”, ucapku sedikit kesal.
“Sudahlah tak perlu ditutupi lagi. Kami sudah tahu semuanya..??”, goda Minho dan Gongchan.
“Ne, kami sudah tahu semuanya Kyunnie. Itu orangnya..”, ucap Suzy sambil menunjuk seorang namja.
“Kyaa~ jangan seperti itu..”, ucapku sambil menurunkan jarinya.
“Wae.. apa kau malu karena ketahuan oleh kami. Sudah, cepat hampiri dia..”, ucap Gongchan.
“Mwo..?? Sebenarnya ada apa ini. Aku tak mengerti dengan apa yang kalian maksud..”, ucapku pura-pura tak tahu.
“Sudah, hampiri saja kalau tidak kau akan menyesal...”
“Siapa yang akan menyesal..??”, ucap namja itu tiba-tiba dan memotong kalimat Suzy.
“Aa.. ani.”, ucap Suzy mencoba menutupi maksud kaliamt yang sebenarnya.
“Oow.. Apa setelah ini kalian masih ada jadwal kuliah..??”
“Ani oppa.. Wae..??”, tanya Gongchan.
“Aku ingin mengajak kalian makan siang. Kalian tentunya belum makan siang kan..??”
“Ya~ kebetulan sekali kami belum makan siang. Apa kau akan mentraktir kami oppa..??”, sahut Minho.
“Minho, kenapa kau berkata seperti itu..??”, ucapku tiba-tiba.

Entah kenapa malah kalimat itu yang terucap dari mulutku. Tapi aku sudah terlanjur mngucapkannya jadi mau bagaimana lagi.

“Ne, aku akan mentraktir kalian siang ini. Kajja... aku sudah lapar.”, ucap sunbae kami itu.

Tanpa basa-basi Suzy langsung menarik tanganku dan mendorong tubuhku dengan maksud menyamakan langkahku dengan sunbae itu. Dia hanya menoleh dan tersenyum disebelahku karena kini kami berjalan berdampingan.

Ya~ mereka memang sangat ahli melakukan hal seperti ini. Benar-benar sangat ahli membuat jantungku berdegup tak karuan saat sunbae itu berjalan beriringan dengan kami.

Aku akui selama setahun belakangan ini sunbae itu selalu menghiburku. Dia juga sudah dekat dengan sahabat-sahabatku. Dan yang lebih aneh lagi ternyata tanpa sepengetahuanku sunbae ini sering berkunjung ke rumah. Sudah sangat dekat dengan keluargaku. Dia yang membuatku bertekad untuk kembali menjadi Hye Kyung yang dulu lagi. Hye Kyung yang ceria, ramah dan apa adanya. Dengan perlahan ia sudah berhasil mencuri hatiku.
--Hye Kyung pov end--


--Youngmin pov--
Aku memang melihat mereka dari kejauhan. Sengaja aku menghampiri teman sekelasku yang berkerumun tak jauh dari mereka. Karena mereka ada kelas lagi, mereka pergi meninggalkanku. Lalu aku berjalan menghampiri mereka dengan maksud mengajak mereka makan siang kebetulan perutku sudah lapar dan aku sedang tak ingin makan sendirian.

Aku merasa senang sekali karena mereka tidak menolak ajakanku.

“Ne, aku akan mentraktir kalian siang ini. Kajja... aku sudah lapar.”, ucapku.

Entah siapa yang mendorong Hye Kyung tapi aku merasa senang sekali. Karena ulahnya itu aku bisa merasakan kembali  berjalan berdampingan dengan Hye Kyung, yeoja yang aku suka entah sejak kapan tapi kurasa aku mulai menyukainya sejak aku dengan tak sengaja bertemu dengannya saat ia kembali dari rumah sakit. Saat itu dia hampir saja tertabrak. Ya, kurasa sejak saat itu aku mulai menyukainya.

“Ayo makanlah yang banyak. Kulihat akhir-akhir ini jadwal kalian padat sekali. Benarkan tebakanku..??”, ucapku sambil tertawa.
“Ne... jadwal kuliah kami akhir-akhir ini memang cukup padat oppa, apalagi tugas-tugasnya...”, jawab Suzy.
“Tapi beruntunglah kami karena memiliki magical wecker pribadi, iyakan Minho...??”, ucap Gongchan sambil menyikut lengan Minho.
“Ne.. kami memiliki magical wecker pribadi yang tak dimiliki dan kurasa tak akan pernah dimiliki oleh siapapun kecuali kami. Hahaha....”, ucap Minho.
“Mwo..?? Magical wecker..?? Maksud kalian apa..??”, tanyaku penasaran.
“Kalau kami beritahu saat ini juga nanti selera makannya bisa menghilang hyung..”, ucap Minho.
“Mwo..?? Aku makin tidak mengerti dengan maksud kalian...”
“Kenapa tak langsung kau katakan saja kalau magical wecker yang kalian maksud itu adalah aku. Kalian kira aku tidak mendengarkan apa yang kalian bicarakan daritadi.”, ucap Hye Kyung tiba-tiba sambil melepaskan headphonenya.

Mwo...?? Magical wecker... Hye.. Hye.. Hye Kyung..???? Omona~ julukan apa itu..?? Mereka ada-ada saja tapi sepertinya sudah agak sedikit terbayang olehku maksud mereka. Hahaha... jika aku lanjutkan mungkin aku bisa tertawa sendiri saat ini.

“Apa setelah ini masih ada jadwal kuliah..??”
“Aku dan Suzy sudah tak ada lagi tapi Kyunnie dan Minho masih ada, iya kan Minho..?”
“Ne tapi aku selesai lebih dulu karena setelah itu Kyunnie masih ada 1 kelas lagi. Terkadang kami bertiga suka bergantian menemani Kyunnie.”, ucap Minho menjelaskan.
“Oo.. jadi seperti itu. Rupanya kalian sangat dekat..”, kataku sambil tersenyum.

“Apa sudah selesai..??”, tanyaku memastikan.
“Ne..”, jawab mereka kompak.
“Baiklah kalau begitu, kita kembali ke kampus sekarang.”
--Youngmin pov end--


--Hye Kyung pov--
From : Suzy
Mianhae Kyunnie... sepertinya hari ini aku tak bisa menemanimu. Tadi yeodongsaengku menelponku, aku harus lekas pulang. Dia sendirian dirumah, umma sedang menginap dirumah jageun gomo. Mianhae, neomu mianhae ne. Tapi nanti akan ada yang menggantikanku untuk menemanimu di kelas terakhir, jadi kau tak perlu kesepian J

“Mwo..?? Apa-apaan di..?? Dasar Suzy.”, ucapku setelah membaca pesan darinya.
“ Penggantinya..?? Maksudnya..??”, ucapku lagi saat berjalan menuju kelas berikutnya.

Saat hendak masuk ke dalam ruang kelasku yang terakhir untuk hari ini tiba-tiba saja...

“Annyeong Hye Kyung...”

Aku membalikkan tubuhku ke arah suara itu, aku sangat mengenali suara itu. Ternyata benar saja tebakanku. Itu Youngmin oppa. Dia yang menyapaku sore ini. untuk apa dioa kesini..?? Setahuku untuk hari ini tak ada kelas untuk semester atas di sore hari..?? Apa yang dia lakukan..?? Apa jangan-jangan..??

“Aku tidak terlambatkan..??”, tanyanya sambil memperhatikan jam di tangannya.
“Mwo..??”
“Maksudku aku tak terlambat datang untuk menemanimu dikelas terakhirmu hari ini.”, jelasnya sambil tersenyum.

Omona ternyata benar. Pasti karena ulah mereka. Mereka keterlaluan sekali. Aigoo~ mau ditaruh dimana mukaku ini. Bagaimana dengan teman-teman sekelasku, pasti mereka akan menatapku aneh....

“Ini bukan karena ulah ketiga sahabatmu itu tapi aku yang meminta pada mereka. Aku yang meminta untuk menemanimu hari ini.”
“Mwo..??”

Kali ini aku benar-benar dibuat kaget oleh sunbaeku yang satu ini. Dia meminta kepada ketiga sahabatku agar dia yang menemaniku sore ini. Omona~ mimpi apa aku semalam..??!!!!!

30 menit pertama saat mata kuliah dimulai bukannya serius memperhatikan dosen mereka malah sibuk melihatku. Tak sedikit pula yeoja-yeoja di kelas melihatku sinis. Awalnya aku tak mengerti kenapa mereka memandangiku dengan wajah sesinis itu. Tapi setelah aku menengok ke arah luar lewat sebuah jendela kecil di pintu aku baru menyadarinya.

Jadi mereka daritadi sibuk menatapku dan memandangiku sinis karena itu... Baru dekat saja sudah seperti ini, bagaimana kalau aku jadi yeojachingunya...?? Mungkin mereka akan menerorku setiap harinya...

Tanpa kusadari namja yang tengah menungguku diluar kelas tersenyum dan melambaikan tangannya. Aku tersentak karena tingkahnya tapi untung saja tak ketahuan oleh dosenku. Aku jadi tersenyum salah tingkah dibuatnya.

“Oppa, apa kau tidak bosan menungguku selama 2 jam didepan kelas..??”, tanyaku seketika aku baru saja keluar dari kelasku.
“Mwo..?? Bosan..?? Ani...”, jawabnya dengan senyum sumringah.
“Jeongmal..??”, tanyaku memastikan.
“Ne, untuk apa aku berkata bohong padamu. Sekarang kau mau kemana..?? Aku tahu kau tidak mungkin langsung kembali kerumah.”, ucapnya dengan nada seperti menebak. Dan tentu saja tebakannya itu benar.
“Aku ingin makan ice cream. Bisakah aku  mendapatkannya oppa..??”, tanyaku sedikit polos.
“Ne, tentu saja. Kajja...”, jawabnya sambil tersenyum manis padaku dan dengan segera ia meraih tanganku untuk digenggamnya.

Terselip rasa ketenangan saat ia menggenggam tanganku. Entah kenapa hatiku bergedup sangat kencang dan entah kenapa bibir ini ingin sekali terkembang dengan lebar. Aku tak kuasa menahan rasa senangku saat ini. aku hanya tertunduk agar ia tak melihatku yang sedang tersenyum karena genggaman tangannya dan senyuman manisnya tadi.

Mwo..?? Dia membawaku ke Insiders Palace..??
--Hye Kyung pov end--


“Waeyo..?? Kenapa wajahmu terkejut seperti itu Hye Kyung..??”, tanya Youngmin oppa sesaat setelah melihat Hye Kyung yang terlihat kaget.
“A..ani.. Ani oppa. Aku hanya terkejut saja. Apa kau sering datang kesini oppa..??”, tanya Hye Kyung.
“Biasanya kalau sedang ingin makan ice cream aku datang kesini. Tempatnya sangat nyaman bagiku. Waeyo..?? Apa kau be...........”.
“Tentu saja aku pernah kesini. Aku sering datang kesini. Aku juga member dari tempat ini.”, ucap Hye Kyung buru-buru memotong kalimat Youngmin.
“Mwo..?? Rupanya kau sering datang kesini. Tapi kenapa selama ini aku tak pernah melihatmu jika berkunjung kesini..??”
“Mungkin kita berkunjung dihari yang berbeda oppa..”, jawab Hye Kyung asal.
“Ah iya juga...”, ucap Youngmin sambil menggaruk-garuk kepalanya karena salah tingkah.

Setelah puas menyantap ice cream yang diinginkan, mereka keluar dari Insiders Palace. Menuju taman yang tak jauh dari Insiders Palace. Duduk di bangku taman disore hari . Menikmati udara yang berhembus dengan sejuk di Seoul sore itu.

“Bolaku...”, teriak seorang anak laki-laki yang kira-kira berumur 2 tahun.

“Milik siapa ini...??”, tanya Hye Kyung sambil mengambil bola berwarna biru di dekat kakinya.
“Itu bola milikku...”, kata seorang bocah laki-laki.
“Apa bola biru ini milikmu saeng...??”, tanya Hye Kyung ramah.
“Ne, itu bola milikku eonni. Tadi aku memainkannya dengan temanku.”
“Wah, pasti temanmu sedang menunggumu..”
“Ne eonni...”
“Ini bolamu. Jangan terlalu kencang menendangnya nanti bolamu bisa hilang.”, ucap Hye Kyung sambil memberikan bola biru yang menghampiri kakinya tadi.
“Kamsahamnida eonni. Eonni neomu yeppeo.”, ucap anak itu sambil berlari meninggalkan Hye Kyung dan Youngmin yang terdiam karena ucapannya.
“Mwo..?? Apa aku tak salah dengar..??”, tanya Hye Kyung tak lama setelah anak itu kembali bermain.
“Anya, kau tak sedang bermimpi ataupun salah dengar. Anak itu memang benar-benar bilang kalau kau itu neomu yeppoe.”, kata Youngmin mencoba memperjelas perkataan anak tadi.

Sesaat Hye kyung tertawa setelah mendengar perkataan Youngmin. Ia baru menyadari kalau anak itu berkata kalau dia neomu yeppeo.

“Omona~ dia pandai sekali memuji. Bagaimana kalau sudah besar nanti..?? Aigoo~ betapa manisnya anak itu...”, ucap Hye Kyung sambil tersenyum tersipu sambil melihat anak kecil tadi yang tengah sibuk dengan bolanya.
“Omona~ Hye Kyung wajahmu saat ini tak kalah kyeoptanya dengan anak tadi...’, ucap Youngmin sambil tertawa.
“Oppaaa.... kau meledekku hah..!!!!”
“Ani... hanya sedang mendeskripsikan wajah aegyomu itu...”
“Oppaaa.....”, ucap Hye Kyung sambil memukuli lengan Youngmin.
“Kya~.... Stop it....”, kata Youngmin sambil berlari menghindari pukulan Hye Kyung.
“Oppaaa....”, kata Hye Kyung sambil mencoba mengejar youngmin.
“Lihatlah betapa aegyonya dirimu. Coba tadi aku ambil saja photomu agar kau bisa melihatnya  juga Hye Kyung...”
“Oppaaa.... Kemari kau...!!!!”
“Kau saja yang kemari. Mana ada yang menyerahkan dirinya begitu saja jika dalam keadaan seperti ini…”

Mereka terus saja berkejar-kejaran. Nampak dari jauh mereka telihat seperti anak kecil yang sedang berebutan mainan tapi tak ada yang mau saling mengalah.

“Oppa... aku lelah. Lelah sekali mengerjarmu tadi.”, ucap Hye kyung sambil memegangi kedua lututnya.
“Ya~ salah kau sendiri sudah lelah kenapa masih mengejarku. Sudah, masuk sana. Udara sudah dingin diluar sini. Cepat masuk dan rendam kakimu dalam air hangat dan jangan lupa beri sedikit garam supaya rasa lelah dikakimu hilang. Ara..!!!”, ucap Youngmin sambil menyalakan motornya.
“Ne, ara...”, jawab Hye Kyung dengan malas.
“Sampai bertemu besok. Istirahatlah yang cukup, kau terlihat agak sedikit pucat.”ucap Youngmin sambil memperhatikan wajah Hye Kyung.

Cuup...

Sebuah kecupan berhasil mendarat mulus tanpa izin di kening Hye Kyung.

“Jangan tidur larut malam. Pai...”, ucap Youngmin sebelum menggas motornya dan meninggalkan Hye Kyung mematung di depan pagar rumahnya.

Semenjak hari itu Hye Kyung dan Youngmin terlihat sangat dekat. Baik di lingkungan kampus ataupun diluar lingkungan kampus. Banyak yang menyangka kalau mereka berdua berpacaran padahal sebenarnya belum. Jika ditanya mereka hanya tertawa-tawa saja.
Setahun telah berlalu. Kini Hye Kyung tidak hanya disibukkan dengan kuliahnya saja. Tapi ia juga sudah membantu sang umma di butiknya. Dia memang tidak jago menggambar, tapi keberadaan Hye Kyung di kantor ummanya sangat membantu pekerjaan para desainer. Kini ia menjadi karyawan tetap disana dan bekerja di bagian pemasaran.
Tak jauh berbeda, Youngmin kini mulai belajar untuk memimpin perusahaan appanya. Sebagai anak laki-laki tertua di keluarganya, mau tidak mau dia sudah harus belajar untuk menggantikan posisi appanya di kantor.
Keadaan ini pula yang memaksa mereka untuk tak bertemu dalam kurun waktu yang cukup lama. Karena kesibukan masing-masing, mereka sangat jarang sekali bertemu. Jangankan memiliki waktu untuk bertemu, hanya sekedar menelpon atau saling berkirim pesanpun sangat jarang sekali.
Sampai suatu ketika mereka dipertemukan dalam sebuah acara malam penggalangan dana untuk korban bencana alam di Tokyo, Jepang. Dalam acara itu banyak tamu penting yang datang tak luput juga para selebritis papan atas ikut menghadiri acara tersebut.


_Flashback..._

“Hye Kyung...”
“Youngmin oppa...”

Mereka berbicara hampir bersamaan dan saling menunjuk. Tak lama mereka tertawa bersama.

“Annyeong... sudah lama tak bertemu. Bagaimana kabarmu oppa..??”, ucap Hye Kyung membuka percakapan diantara mereka.

Ini pertama kalinya mereka bertemu lagi setelah sehari dari kejadian kecupan tanpa izin dikening Hye Kyung.

“Annyeong, iya kita sudah lama tak bertemu. Aku baik-baik saja, bagaimana denganmu..??”
 


Penasaran gimana cerita Hye Kyung selanjutnya..???
 Read the next part readers ^^

0 comments:

Posting Komentar