12 Februari 2012

Fanfiction "The Circle of Love" part 7b

Main Cast            : Cho Hye Kyung a.k.a Hye Kyung (Kyunnie),
                                Kim “Key” Kibum,
                                Jo Youngmin a.k.a Youngmin,
                                Suzy,
                                Gongchan (Channie),
                                Cho Kyuhyun a.k.a Kyuhyun
Cameo                  : Yesung, Minho, Leeteuk, Kim Hyun Joong and many more
Genre                   : Romance, sad, comedy, family, friendship


Cerita sebelumnya...

Cukup lama Hye Kyung berada disana, menatapi namjachingunya yang terbaring koma. Karena hari mulai gelap, ia pun berpamitan pada Yora eonni. Sepanjang jalan ia hanya melamun. Memikirkan serta mengkhawatirkan keadaan Key. Ia sama sekali tak memperhatikan kemana arah langkah kakinya sampai tiba-tiba...

Ttiiiiiiiiiiinnn...!!!!!!!
------




Tubuhnya hampir saja tertabrak sebuah truk besar yang melintas dengan cepatnya di jalan.

“Waeyo..??”, tanya seorang namja.

Hye Kyung menoleh ke arah namja yang dengan sigapnya langsung menarik dan memeluk tubuhnya saat truk itu hampir menabraknya.

“ Kenapa kau seperti ini Hye Kyung..?? Kau....”, ucap namja itu sambil melepaskan pelukkannya.

Tanpa basa-basi Hye Kyung langsung memeluk sosok namja itu sambil menangis. Tentu saja namja itu kebingungan. Ia tak tahu apa yang ada di dalam pikiran Hye Kyung sampai seceroboh itu.

“Apa kau ada masalah Hye Kyung..??”, tanya namja itu lagi.

Hye Kyung tetap bungkam, tak sepatah katapun keluar dari mulutnya. Mendapati keadaan itu, Hye Kyung langsung dibawa masuk ke dalam mobil. Namja itu berusaha menenangkannya tapi tak berhasil.

“Menangislah sampai kau merasa lega. Aku akan tetap menunggumu disini.”

Arwah Key yang melihat kejadian itu dengan kedua matanya sendiri merasa iba. Ia sangat terpukul dengan kejadian yang baru saja dilihatnya. Yeoja yang selalu terlihat ceria kini terlihat murung dan sedih karenanya. Tak ada lagi senyuman yang menghiasi wajahnya yang yeppoe.

“Kyunnie... kenapa kau jadi seperti ini..?? Aku tak penah memintamu untuk menjadi pemurung seperti ini. Ya.. ini salahku... Ini semua memang salahku. Aku menyembunyikan semuanya darimu. Kecelakaan itu, rasa sakit di kepalaku yang terkadang kambuh saat bersamamu. Aku memang menyembunyikannya. Aku tak mau kau jadi khawatir dengan keadaanku. Aku tak mau kau begitu. Mianhae chagi... aku menyesal karena telah menyembunyikannya. Dan kini... semua sudah terlambat. Sangat terlambat...”, ucap Key menyesal sambil memandangi yeojanya.

“Mian.. mianhae oppa.. Aku sudah sangat ceroboh..”, ucap Hye Kyung sambil menahan tangisnya.
“Sudahlah.. Sepertinya kau sangat sedih sekali. Apa kau ingin mengunjungi suatu tempat..??”, ucap namja itu tenang.
“Ne.. aku ingin sekali pergi ke Sungai Han. Apa kau bisa mengantarkanku kesana oppa..??”, jawab Hye Kyung yang kini sudah bisa mengatasi kesedihannya walau hatinya masih saja terus menangis.
“Baiklah, akan kuantar kau kesana.”, jawab namja itu sambil melajukan mobil menuju Sungai Han.

Sepanjang perjalanan menuju sungai namja itu hanya fokus mengendarai sedan sport merahnya sedangkan Hye Kyung hanya menatap kosong jalan-jalan yang dilewatinya.

“Namja ini begitu baik.. Apa dia itu Yesung songsaenim yang pernah diceritakan Kyunnieku..??”, ucap Key yang tiba-tiba teringat akan cerita Hye Kyung.
“Kau tunggu disini sebentar ya.. Ada yang ingin kubeli. Apa kau sedang ingin sesuatu Hye Kyung..??”, tanya namja itu sambil mengambil sebuah dompet dari kotak yang ada di mobilnya.

Hye Kyung hanya menggelengkan kepalanya.

ping ping ping pingkeubit romance
bing bing bing ne mami done
saranghae saranghae saranghaeyo
urineun pingkeubit romance

“Yeoboseo..”, ucap Hye Kyung.
“Kau dimana, tadi Suzy dan Gongchan kerumah. Mereka ingin mengajakmu menjenguk Key.”
“Lalu sekarang mereka kemana Kyu oppa..??”
“Mereka langsung ke rumah sakit. Kau dimana..??”
“Aku sudah kesana oppa. Sekarang aku ingin mencoba menenangkan diriku. Mungkin aku pulang agak malam oppa..”, ucap Hye Kyung lemas.
“Kyunnie.. gwaechana..??”, tanya Kyu oppa mulai khawatir.
“Ne gwaechana oppa.”
“Apa kau ke Sungai Han..?? Dengan siapa kau kesana..??”
“Ne. Yesung oppa yang menemaniku.”
“Baiklah kalau begitu. Jangan terlalu malam ya. Pai..”
“Ne oppa. Pai..”

Di Sungai Han...

“Ini..”, ucap Yesung sambil memberikan segelas coklat hangat yang dibelinya tadi.
“Gomawo oppa..”, ucap Hye Kyung sambil meraihnya.
“Kenapa kau bisa ada disana, apa yang kau lakukan..??”, ucap Yesung mencoba membuka percakapan diantara mereka.
“Aku habis dari rumah sakit oppa..”, ucap Hye Kyung pelan.
“Bagaimana keadaannya..??”, ucap Yesung hati-hati.
“Di.. dia..”, jawab Hye Kyung terbata.
“Tak apa kalau kau belum siap menceritakannya padaku.”, ucap Yesung.
“Ani.. aku hanya shock dengan keadaannya oppa..”
“Maksudmu..??”
“Sudah seminggu dia koma. Aku baru mengetahui keadaannya hari ini. Dia.. dia menyembunyikannya dariku oppa. Menyembunyikannya selama ini dariku. Kenapa dia sejahat itu padaku..?? Apa aku hanya dianggap orang lain baginya sampai-sampai dia menyembunyikannya..?? Apa aku tak ada artinya..??”
Geureojimaseyo... Mungkin dia punya alasan tersendiri kenapa harus menyembunyikannya darimu. Kau tidak boleh berpikiran seperti itu Hye Kyung.”
“Tapi kenapa harus disembunyikan oppa..?? Kenapa..??”, ucap Hye Kyung sambil menahan tangisnya.
“Sudahlah... Kau tak perlu memikirkan itu lagi. Kau harus bisa mengerti akan keputusannya..”, ucap Yesung sambil memeluk Hye Kyung.

Dia menangis lagi... Aku tak bisa melihatnya terus-terusan menangis seperti ini... ucap Yesung dalam hati.

“Yesung-shi walau baru pertama kali melihatmu tapi bagiku kau namja yang baik. Rupanya kau menyayangi Kyunnieku sama besarnya denganku. Kalau seperti ini keadaannya aku bisa pergi dengan tenang..”, ucap Key setelah melihat apa yang dilakukan Yesung pada Hye Kyung.


--Kyuhyun pov--
“Sudah jam 9 kenapa Kyunnie belum pulang juga... Kemana dia..??”

Aku benar-benar sangat mengkhawatirkan keadaannya setelah apa yang kuketahui tentang keadaan Key.

_Flashback..._

Setelah menelpon Hye Kyung aku jadi khawatir. Tak lama setelah itu aku sibuk mencari-cari nomor ponsel gongchan, sahabat yeodongsaengku. Setelah menemukannya dengan segera aku menelponnya. Aku ingin tahu kabar namjachingu saengku.

“Gongchan, bagaimana keadaan Key.. Tadi aku menelpon Kyunnie tapi saat mendengar suaranya sepertinya ada sesuatu yang tak baik. Bisakah kau menceritakannya padaku...??”
“Key.. di.. dia...”, ucap Gongchan terbata.
“Waeyo Gongchan..?? Waeyo..??”, tanyaku penasaran.
“Dia koma oppa. Sudah seminggu ini dia terbaring koma..”, jawab Gongchan lemah.
“Mwo..?!! Ko.. koma..?!! Jinjja?!!”
“Ne oppa.. Sepertinya Hye Kyung shock karena Key menyembunyikan hal ini darinya.”, jelas Gongchan.
“Menyembunyikan apa maksudmu..??”, tanyaku tak mengerti.
“Sebenarnya selama ini Key menderita kanker otak. Ia tak pernah menceritakan pada Hye Kyung. dia sudah melarang appa, umma dan eonninya untuk memberitahukan kepada Hye Kyung. Ia tak ingin Hye Kyung terus menerus memikirkan dan mengkhawatirkan keadaannya.”
_Flashback end..._

“Ya~ Kyunnie... dimana kau sekarang...??”

Tak lama aku mendengar suara motor terhenti di depan rumah.
Mungkinkah itu Kyunnie...

Akupun melangkahkan kakiku menuju ruang tamu. Kulihat dari balik tirai ia bersama seorang namja yang kurasa itu adalah songsaenimnya.

“Gwaechana Kyunnie..??”, tanyaku setelah ia memasuki ruang tamu.

Kulihat tatapannya kosong. Ia terlihat sangat shock. Aigoo~ saengku sampai seperti ini... Karena tak tahan melihatnya seperti itu aku langsung menghampiri dan memeluknya. Dalam sekejap ia menangis dalam pelukanku.

“Menangislah..!!! Menangislah sampai kau merasa lega.”
“Oppa... a..aku.. aku harus ba.. bagaimana..??”, ucap yeodongsaengku terisak.
“Bersabarlah Kyunnie... Bersabarlah..!!! Kau tidak boleh terus-terusan larut dalam kesedihanmu seperti ini. Key juga pastinya tak akan menyukai sikapmu yang seperti ini. Jika ia sudah sadar ia pasti ingin kau tetap menjalani hari-harimu seperti biasanya..”, ucapku mencoba menghiburnya.
“Apa aku harus melakukannya oppa..??”, tanyanya serak.

Kurasa seharian ini ia sudah terlalu banyak menangis sampai suaranya serak seperti ini.

“Ne.. kau harus melakukannya Kyunnie. Apa kau mau membuat Key kecewa dengan sikapmu yang seperti ini..??”

Hye Kyung hanya menggelengkan kepalanya. Kupapah ia berjalan perlahan menuju kamarnya. Sudah saatnya bagi Hye Kyung untuk beristirahat. Besok adalah hari terberat baginya. Ia sudah harus menghadapi ujian akhir. Ujian akhir akan dimulai besok sampai satu minggu ke depan. Sungguh hari yang sangat berat untuk yeodongsaengku.
--Kyuhyun pov end--


Sudah seminggu ini Hye Kyung bertaruh otak dengan soal-soal yang cukup membuatnya pusing ditambah lagi dengan kabar Key yang makin hari kian memburuk. Semua itu cukup menguras pikirannya selama seminggu ini.

“Bagaimana kabarnya hari ini eonni..??”, tanya Hye Kyung cemas.
“Sudah agak membaik dalam 2 hari ini. Bagaimana dengan ujian akhirmu, apa lancar..??”, tanya Yora eonni.
“Ya... seperti itulah eonni...”, jawab Hye Kyung dengan suara melemah.
“Aku yakin kau pasti bisa melakukannya dengan baik. Kau itu kan sudah belajar dengan keras untuk mempersiapkan semuanya. Tidak mungkin berakhir dengan sia-sia.”, ucap Yora eonni sambil mengelus lembut kepala Hye Kyung.
“Semoga saja seperti itu eonni...”, jawab Hye Kyung mencoba tersenyum.
“Bagaimana keadaan appa dan umma..?? Mereka baik-baik saja kan..??”, tanya Hye Kyung memastikan.
“Mereka baik-baik saja Kyunnie. Mereka malah mengkhawatirkan keadaanmu.”, jawab Yora eonni.
“Lalu..??”, tanya Hye Kyung.
“Kubilang saja kau pasti bisa melewati semua ini dengan baik. Kau mampu memilah mana urusan pribadi dan mana urusan pendidikan dan sebagainya.”, jelas Yora eonni.
“Setelah aku mengatakan itu, kekhawatiran yang terpancar dari wajah mereka sedikit memudar. Walaupun mereka masih saja tetap mengkhawatirkan keadaanmu.”, kata Yora eonni lagi.
“Hey Key... Lihatlah..!!! Kyunnie sudah datang lagi untuk mengunjungimu. Sampai kapan kau akan menutup matamu seperti ini. Apa kau tak merindukan orang-orang yang menyayangimu hah..!!!”, kata Yora eonni sambil menyentuh lembut kepala namdongsaeng satu-satunya.

Ddrrtt... ddrrtt... ddrrtt...

Ponsel Yora eonni bergetar.

“Kau jaga Key sebentar ya Kyunnie. Aku harus mengangkat panggilan ini.”, kata Yora eonni sambil menunjukkan ponselnya ke arah Hye Kyung.
“Aa.. ne eonni...”, ucap Hye Kyung sambil berjalan mendekati Key yang terbaring.

“Key.. aku ingin bercerita padamu...”, ucap Hye Kyung sambil membelai lembut kepala Key.


--Key pov--
“Key.. aku ingin bercerita padamu...”, ucap Hye Kyung sambil membelai lembut kepalaku.
“Katakanlah... aku akan mendengarkannya Kyunnie...”
“Aku tak yakin dengan hasil ujian akhirku...”, ucapnya tertunduk sedih.
“Waeyo..?? Bukankah kau sudah menyiapkannya dengan baik dari jauh-jauh hari..??”
“Ne, aku memang sudah menyiapkannya dari jauh hari. Tapi aku tetap tak yakin. Saat membaca semua soal-soal itu otakku tak henti-hentinya memikirkan keadaanmu disini. Aku sudah mencoba untuk fokus pada kertas-kertas itu tapi sulit. Sangat sulit Key...”, ucapnya sambil meneteskan air mata.
“Tak seharusnya kau melakukan hal sepabo itu saat ujian berlangsung Kyunnie... Kenapa masih memikirkan diriku..??”
“Aku tahu Key. Aku memang pabo. Saat ujian bukannya fokus dengan apa yang ada dihadapanku tapi malah memikirkan yang lain. Mianhae, kau pasti sangat kecewa mendengar ceritaku ini...”, ucap Kyunnie dengan senyum dan tetesan air matanya.
“Ne... aku sangat kecewa sekali denganmu. Ujian akhir itu bagai hidup dan matimu. Kenapa kau melakukan hal sepabo itu Kyunnie..?? Kau itu ceroboh sekali...”
“Mianhae... neomu mianhae Key. Aku janji, aku tak akan melakukannya untuk yang kedua kalinya. I promise..!!!”, ucapnya dengan wajah yang serius.
“Baiklah.. awas saja kalau kau sampai mengulanginya lagi. Aku tak akan memaafkanmu.”
--Key pov end--


--Youngmin pov--
“Kemana saja kau seharian kemarin..?? Sulit sekali menghubungimu.”
“Mianhae.. kemarin aku ada sedikit urusan. Jadi aku tak bisa menemuimu. Mianhae tak mengabarimu lebih dulu.”, ucapnya dengan nada menyesal.
“Apa sepenting itu sampai tak memberi kabar terlebih dulu padaku. Apa kau tahu, aku menunggumu hampir 5 jam disana..”, ucapku dengan nada sedikit marah.
“Mianhae... neomu mianhae. Aku lupa...”
“Ya sudahlah. Kau itu masih berhutang padaku. Kau harus menemaniku besok, tak ada alasan untuk menolak. Ara..?!!!”
“Mwo..?!! Kenapa memaksaku..??”
“Hey..!!! Kau itu punya hutang padaku dan kemarin kau sudah membuatku menunggumu selama 5 jam. Aku sudah seperti orang gila menunggumu dicafe. Jadi kau harus membayarnya besok. Kau harus menemaniku seharian. Tak ada alasan lagi..!!! Tak ada pertanyaan lagi..!!! Besok aku akan menjemputmu pukul 10.”

Akupun langsung memutuskan panggilan di ponselku. Aku memang sengaja melakukannya jika tidak dia pasti akan protes dengan keputusanku ini. Sebenarnya aku tahu apa yang ia lakukan seharian kemarin. Aku tak benar-benar menunggunya selama 5 jam di cafe. Justru aku mengikutinya seharian kemarin. Semoga saja seharian besok aku bisa menghiburnya.
--Youngmin pov end--


--Hye Kyung pov--
“Mwo..?!! Kenapa memaksaku..??”
“Hey..!!! Kau itu punya hutang padaku dan kemarin kau sudah membuatku menunggumu selama 5 jam. Aku sudah seperti orang gila menunggumu dicafe. Jadi kau harus membayarnya besok. Kau harus menemaniku seharian. Tak ada alasan lagi..!!! Tak ada pertanyaan lagi..!!! Besok aku akan menjemputmu pukul 10.”
“Tapi...”

Ucapanku terhenti.

“Ya~ apa-apaan dia. Langsung memutuskannya begitu saja. Dasar namja aneh...”

Tak sopan sekali dia. Aarrgghh... kalau terus-terusan seperti ini aku bisa gila karenanya. Namja yang sulit ditebak. Terkadang begitu baik dan perhatian padaku. Tapi kadang jadi namja egois. Aah... tidak.. tidak.. bukan kadang-kadang. Ya... bukan kadang-kaadang jadi namja egois. Tapi sering... sangat sering...

Ya~ jadwalku seharian besok seketika hancur karenanya. Namja itu memang sudah sangat sering sekali menghancurkan rencanaku. Rencana yang sudah kusiapkan dengan matang dari jauh hari. Aarrgghh... betapa menyebalkannya namja itu. Ingin rasanya kumutilasi saja tubuhnya hingga bagian terkecil.

“Kyunnie... bagaimana dengan buku-buku ini..?? Apa kau juga akan membawanya ke panti besok..??”, ucap Kyu oppa sambil berteriak.

Aah... iya.. aku lupa kalau aku sedang merapikan buku-buku yang akan kubawa ke panti besok. Aaiisshh... ini gara-gara namja itu. Aku pun langsung turun ke lantai satu dan dengan sedikit berlari menghampiri Kyu oppa yang sibuk dengan semua buku yang kutaruh disana.

“Ah.. ne oppa. Aku akan membawa semuanya itu ke panti besok.”, ucapku sambil tersenyum.
“Apa besok mau ku temani kesana..??”, tanya Kyu oppa.
“Tidak usah oppa. Aku bisa sendiri kesana. Bukankah kau sudah ada janji dengan yeojachingumu..?? Kapan kau akan mengenalkannya pada yeodongsaeng yeppeomu ini oppa..??”, kataku sambil menyenggol pinggangnya dengan maksud menggoda oppaku.
“Nanti kalau sudah waktunya akan kukenalkan kau padanya...”, ucap Kyu oppa sedikit tersipu.
“Ya~ sampai kapan oppa... Aku kan penasaran sekali dengan yeoja itu. Apa dia yeppeo..??”
“Ya~ tentu saja dia yeppeo. Waeyo..?? Kalau dia tak seperti itu mana mungkin aku bisa jatuh cinta padanya...”
“Aa... ne. Tentu saja seperti itu...”, kataku sambil menggaruk-garuk kepalaku.
“Aaiisshh... dasar aneh...”, ucap Kyu oppa sambil sedikit mendorong tubuhku.
“Seyeppeo apapun yeoja itu tetap saja aku yang paling yeppeo...”, ucapku dengan penuh percaya diri.
“Ne, kau memang yang paling yeppeo Kyunnie...”, ucap Kyu oppa.
“Memang...!!!”, ucapku lagi-lagi dengan penuh percaya diri.
“Paling yeppeo diantara makhluk-makhluk teraneh di dunia ini. Kau yang pali yeppeo diantara mereka Kyunnie..”
“Ya~ kau jahat sekali padaku oppa...”, ucapku sambil memukul bahu Kyu oppa.
“Ya~ sakit Kyunnie...”, ucap Kyu oppa meringis.
“Aku tak peduli.. Huuh..!!!”

Walaupun sedang kesal karena ucapan oppaku, aku tetap melanjutkan membereskan semua buku-buku yang akan kubawa ke panti besok. Aku tahu oppaku ini hanya bercanda tapi tetap saja terkadang aku merasa kesal juga karena ucapannya itu.
--Hye Kyung pov end--


“Selamat pagi semua...”, uacap Hye Kyung penuh semangat pagi itu.
“Ceria sekali kau hari ini..”, kata Kyu oppa.
“Ya~ bukankah tiap hari aku itu terlihat ceria..??”, sahut Hye Kyung agak sinis.
“Apa semuanya sudah kau siapkan Kyunnie..??”, tanya appa.
“Ne... semuanya sudah kusiapkan appa. Semalam Kyu oppa membantuku menyiapkannya.”, sahutnya riang.
“Bagaimana dengan makan siangnya..?? Apa kau sudah memesannya..??”, tanya umma memastikan.
“Ne, aku sudah memesannya. Tenang saja, semuanya sudah kupersiapkan dengan baik. Tak lupa satupun. Kan aku sudah mencatatnya jadi tak mungkin ada yang terlewatkan olehku...”, ungkapnya dengan bangga.
“Syukurlah kalau memang seperti itu...”, ucap umma.

Hye Kyung kembali ke kamarnya, memeriksa dan memastikan kalau tak ada satu halpun yang ia lewatkan. Saat sedang mengecek barang-barang yang akan dibawa ke panti, ponselnya berdering.

ping ping ping pingkeubit romance
bing bing bing ne mami done
saranghae saranghae saranghaeyo
urineun pingkeubit romance

“Yeoboseo..”
“Aku akan menjemputmu. Cepat rapikan dirimu. Aku tak mau menunggumu lagi..”

Tut tut tut tut...

“Ya~ kelewatan sekali sikap namja yang satu ini..”, ucap Hye Kyung marah-marah sambil menatapi layar ponselnya.
“Lihat saja nanti. Akan kukerjai kau...”, kata Hye Kyung sambil tersenyum evil.

Ia pun berganti pakaian. Hari ini dia mengenakan dress selutut berwarna putih dengan sendal tali tak berhak berwarna coklat. Make up ringan dan rambut coklat natural dibiarkannya terurai, akhirnya ia siap untuk pergi keluar rumah.

“Annyeong... syukurlah kau membawa mobil hari ini...”, kata Hye Kyung sambil tersenyum.
“Waeyo..?? Kau aneh sekali hari ini..?!!! Sepertinya perasaanku mulai tidak enak...”, kata Youngmin sambil memegangi dadanya.
“Ya~ kenapa wajahmu seperti itu. Oh iya... sebelum aku pergi denganmu bisakah kau menemaniku ke suatu tempat..?? Jebal Youngmin oppa..”, pinta Hye Kyung sambil menunjukkan puppy eyesnya.

Ya~ jika aku menunjukkan puppy eyesku kurasa tak ada seorangpun yang mampu menolak permintaanku ini. Hahaha... gumam Hye Kyung.

“Mwo..?!!”, ucap Youngmin sambil membelalakkan matanya karena sedikit kaget.
“Jebaall...”, ucap Hye Kyung memohon lagi.
“Huftt.. baiklah. Memang kau memintaku menemanimu kemana..??”


--Hye Kyung pov--
“Mwo..??!! Apa aku tak salah liat..?? Benarkah ini...??”, ucap Youngmin oppa sambil menggumam.
“Waeyo..??”, tanyaku seolah tak mendengar apa yang dikatakannya barusan.
“A.. ani..”

Akhirnya sampai juga... panti yang ingin sekali kukunjungi setahun lalu tapi baru bisa kukunjungi hari.

“Annyeong...”, sapaku ramah.
“Annyeong, ada yang bisa kubantu nona..??”, tanya ahjusshi itu ramah.
“Ne, aku ingin bertemu dengan kepala panti. Sebelumnya aku sudah membuat janji dengan beliau. Apa hari ini beliau ada di tempat..??”
“Ne.. mari aku antar kesana.”, ucap ahjusshi sambil mengajakku masuk menuju panti.
“Ayo oppa...”, kataku merengek sambil menarik lengannya lalu mengikuti langkah ahjusshi tadi.
“Ja.. jadi kau mengajakku ke sini..?!!!”, ucap Youngmin oppa kaget.
“Ne... aku ingin sekali ke panti ini dari setahun yang lalu tapi aku baru bisa kesini hari ini. Waeyo..?? Apa kau tidak suka tempat ini oppa..??”, tanyaku curiga.
“Andwaeyo... hanya saja aku tak habis pikir kalau kau akan mengajakku ke tempat seperti ini. Kukira kau memintaku untuk menemanimu ke pusat perbelanjaan..”, jawab Youngmin oppa sambil menggaruk kepalanya.
--Hye Kyung pov end--


--Youngmin pov--
Sungguh tak kusangka kalau ia akan mengajakku mengunjungi panti asuhan. Apa yang akan dia lakukan disini..??
Aku ikuti langkahnya. Nampaknya ia begitu senang berada disini. Aku memutuskan untuk menunggunya diluar ruangan yang kurasa itu adalah ruangan kepala panti ini. Tak lama ia muncul dengan seorang ahjusshi paruh baya.
Aku kembali mengikuti langkahnya dan ahjusshi itu menuju ke suatu ruangan entah ruang apa itu. Ketika kulangkahkan kakiku masuk ke dalamnya, aigoo~ betapa banyaknya anak kecil disini. Tanpa basa basi kulihat Hye Kyung menghampiri mereka. Tanpa rasa canggung sedikitpun Hye Kyung mengajak mereka berbincang dan bercanda. Ada kebahagiaan yang terpancar dari raut wajahnya. Perlahan tapi pasti kulangkahkan kakiku mendekati Hye Kyung yang tengah asyik mengajak mereka bermain.

“Ayo oppa, bergabung dengan kami...”, ucapnya sambil tertawa lepas.
“Dia itu siapa eonni..??”, tanya salah satu anak pada Hye Kyung dengan polosnya.
“Ayo semuanya berkumpul..”, ucapnya setengah berteriak berusaha mengumpulkan anak-anak seisi ruangan ini.
“Oppa ini namanya Youngmin. Kalian panggil saja Youngmin oppa. Ara..??”, jelas Hye Kyung.
“Ne... araso eonni...”, jawab mereka serempak.
“Annyeong... Naneun ne Youngmin imnida. Kalian boleh memanggilku dengan sebutan Youngmin oppa.”, ucapku memperkenalkan diri.
“Annyeong Youngmin oppa. Mannaseo bangapseumnida..”, sapa mereka ramah.

Aigoo~ betapa manisnya mereka. Akupun ikut larut bersamanya dengan anak-anak di panti. Menyenangkan, sungguh menyenangkan. Ini pengalaman pertamaku bermain dengan anak-anak panti asuhan. Aku jadi merasa aku adalah salah satu anak yang beruntung yang bisa merasakan kehangatan sebuah keluarga.

Gomawo Hye Kyung... secara tak langsung kau mengajarkanku untuk bersyukur atas keadaanku sekarang. Ya~ mereka memang tak seberuntung kita yang dapat merasakan kehangatan serta kasih sayang dari sebuah keluarga... Sekali lagi terima kasih... Aku tak akan pernah melupakan kejadian hari ini disepanjang hidupku...
--Youngmin pov end--


“Euisa, bagaimana dengan keadaan saengku..?? Apa yang terjadi dengannya..??”, tanya Yora eonni panik.
“Kurasa kau harus menghubungi appa dan ummamu. Kau harus menyuruh mereka untuk datang kesini dengan segera. Baru aku bisa menjelaskannya pada kalian.”, jelas euisa pada Yora eonni.

“Yeoboseo... appa bisakah kalian datang kemari. Sesuatu telah terjadi pada Key. Euisa ingin bertemu dengan kalian juga..”, ucap Yora eonni panik.
“Ne.. baiklah. Appa dan umma segera ke rumah sakit. Kau tetap disana ya..”
“Ne...”
 


Ayo readers lanjutin baca ff'a ....
Jangan lupa coment'a yaa biar author mkin semangat buat bkin ff ^^

0 comments:

Posting Komentar