Main
Cast : Shin Hyo Jin
Lee
Hyuk Jae a.k.a Eunhyuk
Lee
Dong Hae a.k.a Donghae
Song
Yi Seul
Lee
Jinki a.k.a Onew
Support
Cast : Lee Taemin a.k.a Taemin
Genre
: Romance, Sad,
Cerita Sebelumnya ....
“Cuci mobilku sampai bersih. Jika sudah selesai telpon aku..”, ucap sunbae
menyebalkan ini padaku dengan nada suara datarnya.
“Mwo..?? Kau kira aku siapa..?? Cuci saja sendiri..??”, bantahku.
“Hey..!! Kau masih punya hutang denganku. Kau sudah mempermalukanku di
kelas. Cuci sana..!!”, ucapnya kasar.
“Aku tidak mau.”, sahutku ketus.
“Terserah kau saja. Jika tak melakukannya hari ini, aku akan menambahkan
pekerjaanmu.”.
“Aku tak peduli.”.
“Baiklah, kau yang memintanya.”.
Dia pergi dari hadapanku. Entah kemana. Dan tiba-tiba saja sebuah tanah
basah berhasil mendarat di mobilnya yang lumayan keren menurutku.
“Mwo..??”.
“Cepat kerjakan. Apa mau kutambah lagi..??”.
“Kau...”.
“Kerjakan. Kau harus mencucinya sendiri. 10 menit lagi aku akan kembali.
Jika dalam 10 menit belum selesai, habislah kau. Aku tak akan melepaskanmu.
Aaiisshh... hanya karena aku mempermalukannya di
kelasnya sendiri, aku sampai harus mencuci mobilnya..??? Kya~ apa-apaan dia....
Dasar sunbae menyebalkan. Baiklah akan kukerjakan. Aku tak mau berurusan
panjang dengannya.
--Hyo Jin pov end--
Hyo Jin pulang telat karena sunbae menyebalkan itu. sejak hari itu, hampir
setiap hari Hyo Jin dikerjai oleh sunbae menyebalkan itu. mulai dari membawakan
buku-buku perpus yang dipinjamnya. Membantu membuat ringkasan dari tumpukan
buku yang mencapai 1 meter tingginya. Mencuci kemejanya karena Hyo Jin hobby
banget numpahin minuman atau makanan ke arahnya walau tidak disengaja.
Pluukk...
“Ya~ apa ini...??”, ucap Hyo Jin sambil meraba bagian kepalanya.
Rupanya ada sesuatu yang mengenai kepalanya dan kini ia bersarang di
rambutnya.
“Mwo..?? Permen karet..!! Aarrgghh.... perbuatan siapa ini..??’, ucapnya
setengah berteriak karena kesalnya.
“Hey, kau.... Ahahahaha... Rupanya permen karetku sanagt menyukai dirimu.
Lihatlah, kini ia sudah menempel dengan lekatnya di rambutmu.”, ucapnya sambil
tertawa.
“Mwo..?? Jadi ini ulahmu..??”.
“Hey, aku tidak sengaja. Lagi pula siapa yang menyuruhmu berdiri disitu.”,
ucapnya yang masih sambil tertawa.
“Kau harus bertanggung jawab atas perbuatanmu ini.”.
“Mwo..?? Kenapa aku harus bertanggung jawab..?? aku merasa tidak bersalah.
Enak saja...”.
“Hey, kau yang melemparkan permen karet ini.”.
“Tapi tak ada yang menyuruhmu untuk berdiri disana. Tanggung saja
sendiri.”, ucapnya sambil pergi meninggalkan Hyo Jin.
“Hey, kau..!!”.
Sunbae itu tak mempedulikannya. Hyo Jin tidak mungkin mengejarnya.
Kya~ bagaimana ini..?? Aku tak mungkin
menghampirinya. Bisa-bisa aku telat masuk kelas. omo~ bagaimana ini..?? Aku
tidak mungkin masuk kelas dalam keadaan seperti ini... Ini semua karena sunbae
menyebalkan itu...
gumam Hyo Jin.
Saat hari perlombaan tiba....
“Kya~ dimana Hyo Jin..?? Apa ada yang melihatnya..??”, tanya sang pelatih
panik.
“Ani...”, ucap Eun Soo.
“Aku belum melihatnya sampai sekarang.”, sahut Yi seul.
“Memangnya kalian tidak datang kesini bersama-sama..??”, tanya pelatih
lagi.
“Ani...”, sahut Eun Soo dan Yi Seul bersamaan.
“Ya~ kemana dia... 15 menit lagi kita akan tampil. Bagaimana ini...?? Aku
sama sekali tidak menyiapkan rencana cadangan. Kukira hal seperti ini tidak
akan terjadi. Lalu bagaimana ini..??”, celotehnya sambil mondar mandir di
hadapan anak didiknya.
“Oke... sekarang kita saksikan penampilan dari peserta selanjutnya. Mohon
peserta dengan nomor pendaftaran M4J mempersiapkan diri untuk tampil.”,
samar-samar terdengar suara MC memanggil peserta selanjutnya.
“Bagaimana ini..?? MC sudah memanggil kita. Pelatih, bagaimana ini.. Hyo
Jin masih belum datang sampai detik ini..”.
“Ne, bagaimana ini pelatih...”.
“Iya, bagaimana...”.
“Bagaimana...”.
Suasana di ruang ganti menjadi gaduh. Mengkhawatirkan penampilan mereka
yang sudah pasti akan terlihat hancur lebur. Mereka sama sekali tidak
menyiapkan rencana cadangan.
Took... took... took... krekh...
“Apa kalian sudah siap..??”, tanya MC sesaat setelah membuka pintu ruang
ganti.
“Apa kami bisa meminta kompensasi waktu..?? Salah satu anggota kami
terjebak macet di jalan.”, ucap pelatih mencoba bernegosiasi.
“Akan kutanyakan pada para juri. Aku tak bisa memutuskannya sendiri.”,
jawabnya ramah.
“Baiklah. Sebelumnya terima kasih.”, ucap sang pelatih.
“Cheonmaneyo..”.
3 menit kemudian MC itu kembali.
“Oke, para juri memberikan kalian kompensasi waktu selama 15 menit. Jika
dalam batas waktu itu salah satu anggota kalian belum tiba juga maka kalian
didiskualifikasi dari perlombaan ini. Apa penjelasan dariku jelas..??”.
“Ne, araso. Khamsahamnida.”, ucap pelatih sambil membungkukkan tubuhnya.
--Hyo Jin pov--
“Ya~ aku terlambat. Bagaimana ini..??”, keluhnya sambil terus berlari
menuju bus stop.
“Ya~ ini gara-gara subae tak tahu diri itu. Aku jadi terlambat untuk hari
yang kutunggu-tunggu ini. Kya~ bagaimana ini...”.
Akupun menunggu bus yang akan membawaku ke tempat perlombaan. Kya~ tapi
apa-apaan ini.... kenapa tak ada satu[un bus yang melintas di hadapanku. Kemana
perginya bus-bus itu.... Aku mulai panik. Akupun menghubungi pelatih.
Syukurlah, kami diberikan waktu 15 menit lagi. Tapi bagaimana caranya dalam
waktu 15 menit aku bisa sampai disana. Kini saat aku beralih untuk menunggu
taksi, tak ada satu pun yang dapat menampungku.
Kya~ ada apa dengan hari ini..?!!!! Kenapa harus
ada hari seperti ini..?!!!!
Aku hampir putus asa karena kejadian siang ini... Kenapa harus menimpaku di
saat seperti ini...
--Hyo Jin pov end--
Hyo Jin masih menunggu di halte bus. Menanti bus atau taksi yang lewat
dihadapannya terlebih dahulu yang dapat menbawanya ke tempat perlombaan.
I want to start start start
I want to start start start
From : Eun Soo
Ya~ Hyo Jin, kau sudah sampai dimana..?? 8 menit lagi kita tampil. Apa kau
sudah dekat dengan tempat perlombaan. Segeralah datang.
Ya~ bagaimana ini... seperempat perjalananpun
belum kulewati. Bagaimana mungkin bisa dalam waktu 8 menit aku tiba disana....
Kini ia mulai gelisah. Karena sudah tidak punya ide, akhirnya ia pun
berlari menuju tempat perlombaan sambil menunggu taksi atau bus yang kemungkinan
melintas nantinya. Ia pun berlari dan terus berlari tapi belum setengah
perjalanan ia sudah merasa tak sanggup lagi untuk berlari. Ia mulai merasa
lelah tapi ia harus segera tiba. Tanpa memperdulikan rasa lelahnya ia
meneruskan untuk berlari dan terus berlari.
--Taemin pov--
Siang ini aku berniat untuk
berkunjung ke rumah samcheon dan sukmo (paman dan bibi). Sudah lama aku tak mengunjungi
mereka. Kularikan scooter kesayanganku secepat mungkin menuju rumah samcheon.
Sudah tak sabar lagi rasanya untuk bertemu dan bermanja-manja dengan mereka.
Dari kejauhan aku seperti
melihat yeoja incaran hyungku. Yeoja itu tengah berlari-lari.
Ya~ ada apa gerangan dengan dirinya. Tapi benarkah yang kulihat itu Hyo Jin
eonni...??
Karena penasaran, kuarahkan
scooterku mendekati eonni itu. ternyata benar, dia itu Hyo Jin eonni.
Sepertinya ia sedang terburu-buru. Apa dia sedang dalam masalah..??? Kuputuskan
untuk membantunya.
Sepertinya ia butuh bantuan untuk segera sampai
kesuatu tempat dan entah itu dimana. Semoga saja tawaranku dapat membantunya.
“Hyo Jin eonni....”, ucapku
sambil berteriak, berharap ia dapat mendengarku.
Iapun menghentikan laju
larinya. Kurasa ia mendengarnya. Iapun menoleh kearahku.
“Hyo Jin eonni... benarkah
itu namamu eonni..??”, tanyaku, aku sengaja bertanya seperti itu karena takut
ia tercengang.
“Ne, apa aku pernah bertemu
dan mengenalmu sebelumnya..??”, tanyanya.
“Ani.. ani.. Kita belum
pernah bertemu apalagi berkenalan.”, jawabku.
“Lalu bagaimana kau bisa
tahu namaku..??”, tanyanya kebingungan.
“Kau kenal Lee Jinki..??
atau mungkin Onew hyung..??”, tanyaku lagi.
“Ne aku mengenalnya..”.
“Baiklah, naneun ne Taemin
imnida. Aku dongsaeng Onew hyung. Annyeong”, ucapku sambil tersenyum.
“A.. kau dongsaeng Onew.
Annyeong..”, ucapnya sambil tersenyum ramah.
“Sepertinya eonni sedang
terburu-buru. Apa aku bisa membantumu..??”, ucapku menawarkan bantuan.
“Ya~ aku harus tiba di
tempat perlombaan 5 menit lagi. Tapi dari tadi tak ada satupun bus yang menuju
kesana dan tak ada taksi yang lewat. Jadu kuputuskan untuk berlari saja
daripada hanya berdiam saja. Aku sudah bingung karenanya.”, ungkapnya.
“Bagaimana kalau aku
antarkan supaya eonni tidak telat..?? Bukankah jika telat akan
didiskualifikasi..??”.
“Apa tidak
merepotkanmu..??”, tanyanya sedikit sungkan.
“Ani. Kajja... Nanti bisa
telat.”, ucapku sambil memberikan helm kepadanya.
Akhirnya ia pun memakainya
dan dengan segera kuantarkan eonni kesana. Entah ia akan mengikuti perlombaan
apa. Yang jelas aku harus mengantarnya secepat mungkin agar tidak didiskualifikasi.
--Taemin pov end--
“Gomawo Taemin... Jika tidak ada kau aku pasti belum sampai. Gomawo...”.
“Ne, cheonma eonni.”.
“Mianhae aku tidak bisa menemanimu lama-lama. Aku harus segera masuk ke
dalam.”.
“Aku mengerti.”.
Hyo Jin pun berlari ke dalam.
“Eonni.....”.
Hyo Jin pin menoleh.
“Fighting..!!”.
Hyo Jin tersenyum.
“Gomawo...!!”, teriaknya lalu berlari lagi.
“Baiklah, sepertinya peserta dengan nomor urut M4J sudah siap. Tak perlu
berlama-lama lagi, silahkan naik ke atas panggung.”, ucap MC.
“Bagaimana ini, Hyo Jin be.....”.
“Aku disini. Mianhae aku telambat.”.
“Ya sekarang sudah lengkap. Fighting...”, ucap pelatih bersemangat.
“Fighting....”, ucap mereka bersamaan.
Dirumah Onew...
“Kukira kau akan menginap dirumah samcheon. Bagaimana kabar mereka..?? Apa
mereka terlihat sehat bugar..??”.
“Ani, hari aku tidak jadi ke rumah samcheon.”.
“Mwo..?? Wae..?? Bukankah kau sangat merindukan mereka..??”.
“Ne. Tadinya aku memang sudah berniat kesana tapi ditengah perjalanan aku
melihat seorang eonni tengah berlari terburu-buru. Tternyata dia itu Hyo Jin
eonni.”.
“Mwo..?? Kau melihatnya berlari-lari..??”, tanya Onew penasaran.
“Ne hyung. Aku menghampirinya.”.
“Tapi diakan tidak mengenalmu..?? Lalu apa yang kau lakukan..??”.
“Tentu saja aku bertanya setelah aku bilang kalau aku adalah dongsaengmu
aku langsung menawarkan bantuan padanya.”.
“A.. seperti itu. Memang apa yang yang membuatnya harus berlari..??”.
“Dia akan mengikuti sebuah perlombaan. Setelah aku mengantarnya aku berniat
untuk ke rumah samcheon tapi kuurungkan. Aku ingin tahu ia akan mengikuti
perlombaan apa jadi kuputuskan untuk masuk ke dalam gedung itu. Dan
ternyata.......”.
“Lomba apa..??”, tanya Onew memutus kalimat Taemin.
“Ya~ cepat sekali kau bertanya hyung.”.
“Cepat katakan. Aku ingin tahu.”.
“Ssssshh.... Hyo Jin eonni mengikuti lomba dance. Andai saja kau berada
disana dan melihatnya.......”, ucap Taemin sambil memutar kembali apa sudah
dilihatnya tadi siang.
“Wae..??”, tanya Onew penasaran.
“Hyung... sepertinya aku mulai
menyukai Hyo Jin eonni.....”, ucapnya sambil sibuk denga lamunannya sambil
senyum-senyum sendiri.
“Kya~ kenapa harus seperti itu..??”.
“Hyo Jin eonni sangat keren hyung. Benar-benar sangat keren. Aku
menyukainya.”, ucapnya yang masih dengan lamunannya.
“Ssshh... kau itu.....”, ucap Onew sambil beranjak pergi meninggalkan
Taemin yang senyum-senyum sendiri sambil melamun.
From : Pabo Sunbae
Chukamdurimnida... Mianhae aku baru mengucapkannya. Kukira kau yeoja pabo
dan aneh. Tak kusangka ternyata kau cukup lumayan hebat juga.
“Ya~ apa-apan sunbae ini. Aaiisshh... aku itu memang hebat, kau baru tahu
itu..!!!! Sudah lewat dari 3 bulan kenapa baru mengucapkannya sekarang.”, keluh
Hyo Jin setelah membaca pesan dari sunbae yang selama ini selalu mengerjainya
di kampus.
“Mana mungkin sunbae setenar dia baru mengetahuinya hari ini..??!!! Sunbae
aneh..!!!!”, Hyo Jin pun melanjutkan langkah kakinya menuju kelas.
“Ya ~ Hyo Jin-ah, wajahmu cerah sekali pagi ini. Apa kau memenangkan lotre semalam..??”,
tanya Eun Soo penasaran.
“Kya~ Eun Soo-ah, apa kau tidak tahu..??”, sahut Yi Seul.
“Memangnya ada apa..??”.
“Aaiisshh... rupanya kau belum mengetahuinya..?? Kau ketinggalan sekali Eun
Soo-ah.”, ucap Yi Seul sambil tertawa meledek.
son teumsero bichineun ne mam deulkilkka duryowo
gaseumi mak bokcha sorowo
jogeumman kkok chamgo nal gidaryojwo
“Yeoboseo..”.
“Apa masih ada jam kuliah..??”.
“Ani. Molla..??”.
“Sekarang kau dimana..??”.
“Aku ada di taman depan kampus. Wae..??”.
“Jangan kemana-mana. Tetaplah disana.”
Beep..
“Wae Hyo Jin-ah..?? Apa itu telepon dari Onew oppa..??”, tanya Yi Seul
penasaran.
Hyo Jin hanya tersenyum.
“Kya~ ada apa ini sebenarnya... Aku sama sekali tidak mengerti... Yi Seul-ah,
jelaskan padaku ada apa sebenarnya..??”, rengek Eun Soo.
“Hyo Jin-ah itu sudah memiliki namjachingu makanya wajahnya akhir-akhir ini
terlihat sangat cerah sekali. Sampai-sampai mengalahkan cerahnya cuaca
akhir-akhir ini.”.
“Kya~ Yi Seul-ah, apa yang kau katakan. Kau itu sangat berlebihan sekali.”.
“Oppa..!!!”, seru Hyo Jin sambil melambaikan tangannya.
“Kau sendirian..?? Yi Seul dan Eun Soo kemana..??”.
“Mereka ada kelas lagi. Jadi mereka meninggalkanku sendirian disini
oppa...”, ucap Hyo Jin memelas.
“Mianhae, karena menungguku kau jadi sendirian seperti tadi. Apa mereka
sudah cukup lama meninggalkanmu..??”, tanya Onew penuh perhatian.
“Ani, baru 5 menit.”, ucap Hyo Jin sambil tersenyum.
“Kau itu...”, ucapnya sambil tersenyum sambil mengelus lembut kepala Hyo
Jin.
“Kajja...”, lanjutnya sambil meraih tangan Hyo Jin dan menggenggamnya.
“Mwo..??”.
Onew hanya tersenyum dan tak berkomentar apa-apa. Ia pun melarikan
yeojachingunya ke halaman parkir.
To : Yi Seul; Eun Soo
Temanmu kuculik sebentar, bolehkan..?? Aku hanya ingin mengajaknya
jalan-jalan. Setelah itu akan kukembalikan lagi J
“Oppa, kita mau kemana..??”, tanya Hyo Jin polos.
“Kau ingin menonton film yang mana..??”, ucap Onew sambil menunjuk jadwal
film yang akan diputar.
“Aku ingin yang itu, studio 3. Bagaimana menurutmu oppa..?? Apa kau
setuju..??”, ucapnya sesaat setelah menatapi namjachingunya.
“Baiklah. Kau tunggu disini. Aku akan memesan tiket dulu.”, ucapnya sambil
tersenyum.
“Araso...”.
--Onew pov--
Posisi yang bagus... gumamku. Setelah membeli tiket, aku kembali
menghampirinya.
“Aku sudah mendapatkannya. Posisi bangkunya juga cukup bagus. Sekarang kita
mau kemana, filmnya baru akan dimulai 1 jam lagi.”, tanyaku pada Hyo Jin.
“Molla....”, jawabnya sambil menatapku.
Aah... Aku menyukai, sangat sangat menyukai
momen-momen seperti ini... Saat-saat dimana dia menatapku... Saat-saat aku bisa
dengan puasnya menatapi setiap lekuk wajahnya yang yeopo... Waktu seakan
berputar dengan lambatnya... Membiarkan dan terus membiarkan mataku untuk terus
menerus menikmati pancaran indah dari wajahnya...
“Oppa...”, ucapnya sambil menggerak-gerakkan kedua tangannya di depan
wajahku.
“Ne...”, jawabku sedikit gugup.
“Kenapa kau menatapku sampai seperti itu..?? Apa ada yang salah dengan
pakaianku..??”, tanyanya polos.
“A.. ani.. ani. Tidak ada yang salah dengan penampilanmu hari ini. Hhhmm,
kurasa ada 1 kesalahan pada dirimu...”, jawabku sambil memegangi dagu dan
sedikit mengernyitkan dahi.
“Jeongmal..?!! Dimana..?? Apa..?? Yang mana..??”, tanyanya sambil
memperhatikan tiap helai bahan yang membungkus tubuhnya.
“Benar kau ingin tahu kesalahanmu itu..??”.
“Apa kau tidak mau memberitahukannya padaku..??”.
“Sungguh kau ingin tahu..??”.
“Kya~ apa kau ingin aku untuk terus menerus mengulangi kesalahanku..??”.
“Tentu saja tidak. Mana ada orang yang mau terus menerus melihat kesalahan
orang lain dengan kesalahan yang teru berulang. Jadi kau benar-benar ingin
tahu..??”.
“Kya~ sebenarnya kau ingin memberitahukanku atau tidak..??”.
“Salahmu sendiri. Setiap kutanya kau malah terus-terusan menjawabnya dengan
bertanya. Bagaimana bisa aku memberitahukanmu..”.
“Benarkah seperti itu..??”.
“Sudah kuduga, kau akan bertanya lagi..”.
“Aaiisshh, kau hanya perlu memberitahuku saja maka aku tak akan bertanya
kembali setiap kau bertanya.”, sahutnya sambil sedikit menggembungkan pipinya.
“Wajahmu... Ada yang salah dengan wajahmu..”.
“Mwo..??”.
“Wajahmu itu terlalu boros..”.
“Mwo..??”.
Kini kulihat wajahnya mulai memerah, sepertinya dia mau marah padaku karena
kalimatku barusan.
“Apa maksudmu oppa..??”.
“Wajahmu itu terlalu boros untuk waktuku. Waktuku habis hanya karena
memandangi wajahmu. Itu kesalahanmu. Dan itu akan terus berulang. Kau harus
meminta maaf padaku karena masalah ini.”, jawabku sambil cemberut.
--Onew pov end--
--Hyo Jin pov--
“A.. ani.. ani. Tidak ada yang salah dengan penampilanmu hari ini. Hhhmm,
kurasa ada 1 kesalahan pada dirimu...”, ucapnya sambil memegangi dagu dan
sedikit mengernyitkan dahi.
“Jeongmal..?!! Dimana..?? Apa..?? Yang mana..??”, tanyaku penasaran sambil
memperhatikan tiap helai bahan yang membungkus tubuhku.
“Benar kau ingin tahu kesalahanmu itu..??”.
“Apa kau tidak mau memberitahukannya padaku..??”.
“Sungguh kau ingin tahu..??”.
“Kya~ apa kau ingin aku untuk terus menerus mengulangi kesalahanku..??”.
Ya~ menyebalkan sekali mendengarnya mengucapkan
kata-kata yang berbelit seperti itu....
“Wajahmu itu terlalu boros..”.
“Mwo..??”.
Mwo..?? Kenapa ia berkata seperti itu... Apa
memang benar kalau wajahku itu terlihat sangat boros..?? Apa aku terlihat gemuk
sekarang..?? Ini memang salahku, akhir-akhir ini aku sering sekali makan
makanan kecil. Tapi apa secepat itukah efek sampingnya bekerja..?? Tidak
mungkin.. Mana bisa seperti itu..?? Ini tak boleh terjadi padaku... Ani, ani...
“Apa maksudmu oppa..??”.
“Wajahmu itu terlalu boros untuk waktuku. Waktuku habis hanya karena
memandangi wajahmu. Itu kesalahanmu. Dan itu akan terus berulang. Kau harus
meminta maaf padaku karena masalah ini.”, ucapnya sambil cemberut.
“Kya~ oppaaaa..... Kau ingin membuatku stres dengan perkataanmu itu..!!!
Akhir-akhir ini aku memang sering makan makanan ringan tapi tak mungkin makanan
itu bisa memberikan efek samping secepat itu..!!!”, jawabku kesal.
“Ya~ mianhae... Aku tak bermaksud membuatmu kesal. Aku hanya ingin
merayummu. Chagia~ jangan seperti itu... Ya~ kenapa diam saja, apa kau
benar-benar marah padaku..?? Chagia~ mianhae....”.
“Ani... aku tidak marah padamu oppa. Hanya sajaaa....”.
“Hanya apa..??”.
“Kesal padamu..”, jawabku sambil sedikit tersenyum.
“Oppa... aku sama sekali tidak kesal padamu. Sedikitpun tidak marah padamu.
Jika memang kesalahanku seperti itu, aku akan terus mengulangnya hingga waktumu
benar-benar habis hanya untuk memikirkanku.”, ucapku sambil menunjukkan
senyuman termanis yang kumiliki padanya.
--Hyo Jin pov end--
“Hyung... kau sudah pulang..?? Kenapa cepat sekali..??”, tanya Taemin polos
sekaligus penasaran.
“Aku hanya mengajaknya nonton dan makan. Memangnya aku harus melakukan apa
lagi..??”, jawabnya datar.
“Setidaknya kau kan bisa mengajaknya berbelanja. Mungkin membelikannya
dress atau apalah yang mungkin bisa ia kenakan untuk pergi bersamamu dikemudian
harinya.”.
“Ia ingin cepat pulang. Ingin berada di rumah sebelum hari gelap. Dia sudah
berkata seperti itu lalu apa yang bisa kulakukan. Apa aku harus
memaksanya..??”.
“Ooo... seperti itu.”.
“Apa hyung sudah pulang..??”.
Taemin hanya menggelengkan kepalanya lalu melanjutkan nonton CD Dance yang
baru saja ia beli sepulang sekolah tadi.
“Bagaimana kemarin..?? Apa saja yang kalian lakukan..??”, tanya Yi Seul dan
Eun Soo bersamaan.
“Mwo..?? Kalian mau apa, kenapa bertanya seperti itu..?? Memangnya kalian
tidak pernah pergi bersama dengan seorang namja..??”.
“Ya~ kami hanya ingin tahu apa yang kalian lakukan. Kami bertanya seperti
itu bukan berarti kami belum pernah seperti itu Hyo Jin-ah..”.
“Lalu kenapa kalian tanyakan..”.
“Aku hanya pergi nonton dan makan. Setelah itu Onew oppa mengantarku
pulang. Hanya itu saja. Apa penasaran kalian sudah hilang..??”.
“Ya~ mana mungkin hanya itu saja..??”, introgasi Eun Soo.
“Memang hanya itu yang kulakukan bersamanya.”.
“Hyo Jin...”.
Hyo Jin, Yi Seul dan Eun Soo langsung menoleh ke arah suara itu berasal.
“Mwo..?? Sunbae itu..?? Sunbae itu memanggilmu Hyo Jin-ah..”, ucap Eun Soo
tak percaya.
“Dia menyebut namamu...”, lanjut Yi Seul.
“Mungkin obatnya sudah habis, makanya bisa menyebut namaku. Ada apa dia
memanggilku.. Apa dia mau mengerjaiku lagi..”.
“Hyo Jin, bisa kita bicara berdua..??”.
“Mwo..??”, ucap Yi Seul dan Eun Soo bersamaan.
“Wae..?? Katakan disini saja.”.
“Tidak bisa. Ikut aku...”, ucapnya sambil menarik lengan Hyo Jin.
“Ya~ kau tidak bisa memperlakukanku seperti ini. Hey, sunbae pabo... Apa
kau tidak dengar perkataanku...”.
Sunbae itu tak peduli dengan perkataan Hyo Jin. Ia terus menarik lengannya.
Selama diperjalanan banyak yeoja yang memperhatikan mereka berdua. Mereka
menatap Hyo Jin sinis. Sunbae namja itu tidak peduli ia terus melangkah. Dan
sampailah mereka di halaman belakang kampus. Disana tidak terlalu banyak orang.
Suasananya sangat tenang dan damai.
“Kenapa harus berjalan sejauh ini. Memangnya kau tidak bisa mengatakannya
langsung tanpa perlu membawaku kesini. Apa kau tahu yeoja-yeoja tadi. Sangat
menyebalkan melihat ekspresi mereka seperti itu. Aku merasa mereka itu ingin
membunuhku. Aku kesini untuk mendapatkan ilmu bukan mendapatkan musuh. Kali ini
apa rencanamu untuk mengerjaiku. Cepat beritahukan padaku..!!!”, cerocos Hyo
Jin.
“Untukmu...”, ucapnya datar sambil memberikan kotak berwarna hijau pastel.
Hyo Jin tercengang. Bagaikan petir menyambar di siang hari yang terang,
sunbae itu tiba-tiba saja memberikannya kotak hijau pastel.
“Kalau ingin mengerjaiku dengan kotak ini, sebaiknya kau tak perlu
repot-repot melakukannya.”, ucapnya sambil membuang kotak hijau pastel.
Belum sempat Hyo Jin melemparkannya, ayunan tangan Hyo Jin berhasil
ditangkap oleh sunbae itu. Hanya dalam hitungan detik sunbae itu mengecup
bibirnya.
“Aku tidak mengerjaimu. Itu sonmul dariku karena kau berhasil memenangkan
perlombaan dance 3 bulan yang lalu.”, ucapnya sesaat setelah melepaskan
kecupannya.
“Buka dan pakailah besok. Aku ingin melihatmu mengenakannya.”, lanjutnya
lalu pergi meninggalkan Hyo Jin yang masih terdiam terpaku karena kejutan
darinya.
Tiin.. tiin..
“Eomma... aku berangkat. Pai...”, teriak Hyo Jin sambil berlari keluar
rumah.
Sepertinya ini akan menjadi hari yang sangat
membahagiakan untukku... seharian ini Onew oppa akan menemaniku...
“Oppa... aku membawakan bekal makan siang. Bekal ini aku...”, ucap Hyo Jin
terhenti.
“Ka.. ka.. kau...”, ucapnya terbata.
“Wae..?? Apa aku tidak boleh kerumahmu..??”.
“Untuk apa kau kesini..??”.
“Sepertinya tidak ada larangan tertulis yang melarangku untuk datang kesini.”.
“Aaiisshh...”.
“Kajja.. naiklah. Kita berangkat bersama. Ini, pakailah..”, ucapnya sambil
melemparkan helm ke arah Hyo Jin.
“Ya~ aku kan tidak bilang kalau aku akan pergi bersamamu.”, ucapnya sambil
mengembalikan helm pemberian sunbae yang menjengkelkan itu.
“Ya sudah kalau tidak mau. Aku tak akan memaksa.”, sahutnya cuek lalu pergi
meninggalkan Hyo Jin.
“Aaiisshh... kerjaannya hanya membuatku kesal saja. Dasar sunbae
pabo..!!!”, serunya.
“Chagia, waeyo..?? Kenapa wajahmu terlihat kesal seperti itu..?? Apa kau
sudah menungguku daritadi..??”, tanya Onew penasaran.
“Oppa... Sejak kapan oppa ada disini..??”.
“Baru saja. Waeyo..??”.
“Ani, aku hanya sedikit kesal saja. Tapi bukan padamu oppa.”, ucapnya
sambil tersenyum.
“Ooo... Apa yang kau bawa itu..??”.
“Aku membuatkan bekal untuk makan siang nanti. Aku yang memasaknya
sendiri.”, ucapnya pamer.
“Aku jadi tidak sabar menunggu datangnya siang. Kajja...”, ucapnya sambil
tersenyum.
“Annyeong...”, sapa Eun Soo.
“Ya~ kenapa lama sekali. Kami sudah menunggumu sejak tadi.”, ucap Onew.
“Jeongmal..?? Mianhae, tadi aku harus ke toilet dulu.”.
“Ya sudah. Kajja kita makan.”, ucap Hyo Jin.
“Apa kau membuatnya sendiri Hyo Jin-ah..??”, tanya Eun Soo.
“Ne. Aku membuatkannya khusus untuk kalian. Bagaimana...??”.
“Mashita...”, ucap Eun Soo, Yi Seul dan Onew hampir bersamaan.
Saat latihan...
Onew melihat Hyo Jin yang sedang latihan dari sisi ruangan. Dia sangat
serius memperhatikan Hyo Jin yang sedang berlatih dance.
Benar apa kata saengku, Taemin. Hyo Jin memang
terlihat sangat keren dan cantik sekalipun ia bermandikan keringat karena
terlalu serius berlatih. Padahal sudah 2 bulan lamanya aku menjadi
namjachingunya tapi baru kali ini aku melihatnya berlatih dance. Hyo Jin, kau
begitu sempurna dimataku... Aku janji, aku janji... aku akan selalu membuatmu
tersenyum... gumam Onew dalam hati.
Oh i’m curious yeah sajin sok nega
sungan georeonawa wae
Oh i’m so curious yeah, i’m so curious yeah
“Yeoboseo..”.
“Oppa, apa kau bisa menjemputku..?? Mianhae, motorku tiba-tiba saja
mogok.”.
“Hhm, memangnya kau dimana..??”.
“Aku ada di toko buku dekat sekolah.”.
“Baiklah, tunggu disana. Aku akan segera kesana.”.
“Oke..”.
“Dari siapa oppa..??”, tanya Hyo Jin yang masih terengah-engah.
“Taemin.. Hhm, Hyo Jin...”.
“Ne...”.
“Sepertinya aku tidak bisa menemanimu dan mengantarmu pulang. Taemin
memintaku untuk menjemputnya. Motornya tiba-tiba saja mogok.”, jelas Onew.
“Oo.. gwaechan. Kalau begitu oppa jemput Taemin saja. Aku bisa pulang
bersama dengan Eun Soo nanti.”, ucapnya sambil tersenyum.
“Apa tidak apa-apa..?”, tanyanya khawatir.
“Oppa.. aku sudah terbiasa pulang dengan naik bis dan sendirian. Lagi pula
aku bukan anak kecil lagi. Aku bisa jaga diri. Tenang saja tak perlu khawatir seperti
itu. aku tidak akan marah padamu. Sudah, pergilah. Kasihan Taemin, dia pasti
sudah menunggumu.”, ucap Hyo Jin berusaha menghilangkan kekhawatiran
namjachingunya.
“Baiklah kalau begitu. Nanti malam aku akan menelponmu. Pai...”.
“Ne, pai... Hati-hati di jalan oppa..”.
Kukira nanti malam akan menjadi malam yang sangat
indah... Rupanya tebakanku meleset... hahaha... Pabonya aku hingga
membayangkannya hingga jauh kesana... gumam Hyo Jin sambil tersenyum kecil.
“Kajja... aku antar kau pulang...”, ucap sunbae pabo itu mengagetkan Hyo
Jin.
“Ya~ kenapa kau selalu datang di saat yang tidak tepat. Datang seenakmu,
pergi seenakmu. Berkata pun kau juga seenakmu saja. Apa kau tidak punya
perasaan hah..!!! Aku tidak mau kau ganggu..!!!”, ucap Hyo Jin kesal.
“Mwo..?? Apa-apaan ini. Aku punya maksud baik untuk mengantarmu jadi kau
tak perlu repot-repot menunggu bis tapi apa yang ku dapat..!!! Kau malah
menyemprotku dengan kata-kata yang sangat tidak mengenakkan telingaku.”, ucap
sunbae itu tak kalah sewot.
Hyo Jin hanya terdiam. Ia tersadar, tak seharusnya ia mengucapkan kata-kata
itu. Walau sebenarnya perkataannya itu ada benarnya juga. Ia bingung kenapa ia
tiba-tiba saja menjadi semarah itu. Padahal sunbae itu tidak sedang
mengerjainya.
Ini sungguh aneh.. Kenapa aku harus sewot dengan
tawarannya.. Dia itu bermaksud baik, akan mengantarkanku sampai rumah..
Tapi.... tapi kenapa aku malah marah-marah padanya... Kya~ Hyo Jin pabo....
Kenapa orang lain yang menjadi sasaran amarahmu.... gumamnya.
“A.. Hhm.. Mianhae..”, ucapnya ragu.
“Mian... aku tak bermaksud seperti itu. perasaanku sedang tidak baik saat
ini. Mian, kau malah menjadi sasaran empuk untukku. Mianhae, neomu mianhae.”,
ucapnya sambil membungkukkan tubuhnya lalu pergi meninggalkan sunbae itu.
Ya~ ada apa dengannya..?? Kenapa tiba-tiba
wajahnya menjadi murung seperti itu... Baru kali ini aku melihat wajahnya
semurung itu...
gumam sang sunbae.
0 comments:
Posting Komentar