02 Mei 2012

Fanfiction "Piece of Memories" Part 4



Main Cast        :   Shin Hyo Jin
                           Lee Hyuk Jae a.k.a Eunhyuk
                           Lee Dong Hae a.k.a Donghae
                           Song Yi Seul
                           Lee Jinki a.k.a Onew
Support Cast    :   Lee Taemin a.k.a Taemin
Genre               :  Romance, Sad,

Cerita Sebelumnya ....

“Cuci mobilku sampai bersih. Jika sudah selesai telpon aku..”, ucap sunbae menyebalkan ini padaku dengan nada suara datarnya.
“Mwo..?? Kau kira aku siapa..?? Cuci saja sendiri..??”, bantahku.
-----

“Hey..!! Kau masih punya hutang denganku. Kau sudah mempermalukanku di kelas. Cuci sana..!!”, ucapnya kasar.
“Aku tidak mau.”, sahutku ketus.
“Terserah kau saja. Jika tak melakukannya hari ini, aku akan menambahkan pekerjaanmu.”.
“Aku tak peduli.”.
“Baiklah, kau yang memintanya.”.


Dia pergi dari hadapanku. Entah kemana. Dan tiba-tiba saja sebuah tanah basah berhasil mendarat di mobilnya yang lumayan keren menurutku.

“Mwo..??”.
“Cepat kerjakan. Apa mau kutambah lagi..??”.
“Kau...”.
“Kerjakan. Kau harus mencucinya sendiri. 10 menit lagi aku akan kembali. Jika dalam 10 menit belum selesai, habislah kau. Aku tak akan melepaskanmu.

Aaiisshh... hanya karena aku mempermalukannya di kelasnya sendiri, aku sampai harus mencuci mobilnya..??? Kya~ apa-apaan dia.... Dasar sunbae menyebalkan. Baiklah akan kukerjakan. Aku tak mau berurusan panjang dengannya.
--Hyo Jin pov end--

Hyo Jin pulang telat karena sunbae menyebalkan itu. sejak hari itu, hampir setiap hari Hyo Jin dikerjai oleh sunbae menyebalkan itu. mulai dari membawakan buku-buku perpus yang dipinjamnya. Membantu membuat ringkasan dari tumpukan buku yang mencapai 1 meter tingginya. Mencuci kemejanya karena Hyo Jin hobby banget numpahin minuman atau makanan ke arahnya walau tidak disengaja.

Pluukk...

“Ya~ apa ini...??”, ucap Hyo Jin sambil meraba bagian kepalanya.

Rupanya ada sesuatu yang mengenai kepalanya dan kini ia bersarang di rambutnya.

“Mwo..?? Permen karet..!! Aarrgghh.... perbuatan siapa ini..??’, ucapnya setengah berteriak karena kesalnya.

“Hey, kau.... Ahahahaha... Rupanya permen karetku sanagt menyukai dirimu. Lihatlah, kini ia sudah menempel dengan lekatnya di rambutmu.”, ucapnya sambil tertawa.
“Mwo..?? Jadi ini ulahmu..??”.
“Hey, aku tidak sengaja. Lagi pula siapa yang menyuruhmu berdiri disitu.”, ucapnya yang masih sambil tertawa.
“Kau harus bertanggung jawab atas perbuatanmu ini.”.
“Mwo..?? Kenapa aku harus bertanggung jawab..?? aku merasa tidak bersalah. Enak saja...”.
“Hey, kau yang melemparkan permen karet ini.”.
“Tapi tak ada yang menyuruhmu untuk berdiri disana. Tanggung saja sendiri.”, ucapnya sambil pergi meninggalkan Hyo Jin.
“Hey, kau..!!”.

Sunbae itu tak mempedulikannya. Hyo Jin tidak mungkin mengejarnya.

Kya~ bagaimana ini..?? Aku tak mungkin menghampirinya. Bisa-bisa aku telat masuk kelas. omo~ bagaimana ini..?? Aku tidak mungkin masuk kelas dalam keadaan seperti ini... Ini semua karena sunbae menyebalkan itu... gumam Hyo Jin.

Saat hari perlombaan tiba....

“Kya~ dimana Hyo Jin..?? Apa ada yang melihatnya..??”, tanya sang pelatih panik.
“Ani...”, ucap Eun Soo.
“Aku belum melihatnya sampai sekarang.”, sahut Yi seul.
“Memangnya kalian tidak datang kesini bersama-sama..??”, tanya pelatih lagi.
“Ani...”, sahut Eun Soo dan Yi Seul bersamaan.
“Ya~ kemana dia... 15 menit lagi kita akan tampil. Bagaimana ini...?? Aku sama sekali tidak menyiapkan rencana cadangan. Kukira hal seperti ini tidak akan terjadi. Lalu bagaimana ini..??”, celotehnya sambil mondar mandir di hadapan anak didiknya.


“Oke... sekarang kita saksikan penampilan dari peserta selanjutnya. Mohon peserta dengan nomor pendaftaran M4J mempersiapkan diri untuk tampil.”, samar-samar terdengar suara MC memanggil peserta selanjutnya.

“Bagaimana ini..?? MC sudah memanggil kita. Pelatih, bagaimana ini.. Hyo Jin masih belum datang sampai detik ini..”.
“Ne, bagaimana ini pelatih...”.
“Iya, bagaimana...”.
“Bagaimana...”.

Suasana di ruang ganti menjadi gaduh. Mengkhawatirkan penampilan mereka yang sudah pasti akan terlihat hancur lebur. Mereka sama sekali tidak menyiapkan rencana cadangan.

Took... took... took... krekh...

“Apa kalian sudah siap..??”, tanya MC sesaat setelah membuka pintu ruang ganti.
“Apa kami bisa meminta kompensasi waktu..?? Salah satu anggota kami terjebak macet di jalan.”, ucap pelatih mencoba bernegosiasi.
“Akan kutanyakan pada para juri. Aku tak bisa memutuskannya sendiri.”, jawabnya ramah.
“Baiklah. Sebelumnya terima kasih.”, ucap sang pelatih.
“Cheonmaneyo..”.

3 menit kemudian MC itu kembali.

“Oke, para juri memberikan kalian kompensasi waktu selama 15 menit. Jika dalam batas waktu itu salah satu anggota kalian belum tiba juga maka kalian didiskualifikasi dari perlombaan ini. Apa penjelasan dariku jelas..??”.
“Ne, araso. Khamsahamnida.”, ucap pelatih sambil membungkukkan tubuhnya.

--Hyo Jin pov--
“Ya~ aku terlambat. Bagaimana ini..??”, keluhnya sambil terus berlari menuju bus stop.
“Ya~ ini gara-gara subae tak tahu diri itu. Aku jadi terlambat untuk hari yang kutunggu-tunggu ini. Kya~ bagaimana ini...”.

Akupun menunggu bus yang akan membawaku ke tempat perlombaan. Kya~ tapi apa-apaan ini.... kenapa tak ada satu[un bus yang melintas di hadapanku. Kemana perginya bus-bus itu.... Aku mulai panik. Akupun menghubungi pelatih.

Syukurlah, kami diberikan waktu 15 menit lagi. Tapi bagaimana caranya dalam waktu 15 menit aku bisa sampai disana. Kini saat aku beralih untuk menunggu taksi, tak ada satu pun yang dapat menampungku.

Kya~ ada apa dengan hari ini..?!!!! Kenapa harus ada hari seperti ini..?!!!!

Aku hampir putus asa karena kejadian siang ini... Kenapa harus menimpaku di saat seperti ini...
--Hyo Jin pov end--

Hyo Jin masih menunggu di halte bus. Menanti bus atau taksi yang lewat dihadapannya terlebih dahulu yang dapat menbawanya ke tempat perlombaan.

I want to start start start
I want to start start start

From : Eun Soo
Ya~ Hyo Jin, kau sudah sampai dimana..?? 8 menit lagi kita tampil. Apa kau sudah dekat dengan tempat perlombaan. Segeralah datang.

Ya~ bagaimana ini... seperempat perjalananpun belum kulewati. Bagaimana mungkin bisa dalam waktu 8 menit aku tiba disana....

Kini ia mulai gelisah. Karena sudah tidak punya ide, akhirnya ia pun berlari menuju tempat perlombaan sambil menunggu taksi atau bus yang kemungkinan melintas nantinya. Ia pun berlari dan terus berlari tapi belum setengah perjalanan ia sudah merasa tak sanggup lagi untuk berlari. Ia mulai merasa lelah tapi ia harus segera tiba. Tanpa memperdulikan rasa lelahnya ia meneruskan untuk berlari dan terus berlari.

--Taemin pov--
Siang ini aku berniat untuk berkunjung ke rumah samcheon dan sukmo (paman dan bibi). Sudah lama aku tak mengunjungi mereka. Kularikan scooter kesayanganku secepat mungkin menuju rumah samcheon. Sudah tak sabar lagi rasanya untuk bertemu dan bermanja-manja dengan mereka.

Dari kejauhan aku seperti melihat yeoja incaran hyungku. Yeoja itu tengah berlari-lari.

Ya~ ada apa gerangan dengan dirinya.  Tapi benarkah yang kulihat itu Hyo Jin eonni...??

Karena penasaran, kuarahkan scooterku mendekati eonni itu. ternyata benar, dia itu Hyo Jin eonni. Sepertinya ia sedang terburu-buru. Apa dia sedang dalam masalah..??? Kuputuskan untuk membantunya.

Sepertinya ia butuh bantuan untuk segera sampai kesuatu tempat dan entah itu dimana. Semoga saja tawaranku dapat membantunya.

“Hyo Jin eonni....”, ucapku sambil berteriak, berharap ia dapat mendengarku.

Iapun menghentikan laju larinya. Kurasa ia mendengarnya. Iapun menoleh kearahku.

“Hyo Jin eonni... benarkah itu namamu eonni..??”, tanyaku, aku sengaja bertanya seperti itu karena takut ia tercengang.
“Ne, apa aku pernah bertemu dan mengenalmu sebelumnya..??”, tanyanya.
“Ani.. ani.. Kita belum pernah bertemu apalagi berkenalan.”, jawabku.
“Lalu bagaimana kau bisa tahu namaku..??”, tanyanya kebingungan.
“Kau kenal Lee Jinki..?? atau mungkin Onew hyung..??”, tanyaku lagi.
“Ne aku mengenalnya..”.
“Baiklah, naneun ne Taemin imnida. Aku dongsaeng Onew hyung. Annyeong”, ucapku sambil tersenyum.
“A.. kau dongsaeng Onew. Annyeong..”, ucapnya sambil tersenyum ramah.
“Sepertinya eonni sedang terburu-buru. Apa aku bisa membantumu..??”, ucapku menawarkan bantuan.
“Ya~ aku harus tiba di tempat perlombaan 5 menit lagi. Tapi dari tadi tak ada satupun bus yang menuju kesana dan tak ada taksi yang lewat. Jadu kuputuskan untuk berlari saja daripada hanya berdiam saja. Aku sudah bingung karenanya.”, ungkapnya.
“Bagaimana kalau aku antarkan supaya eonni tidak telat..?? Bukankah jika telat akan didiskualifikasi..??”.
“Apa tidak merepotkanmu..??”, tanyanya sedikit sungkan.
“Ani. Kajja... Nanti bisa telat.”, ucapku sambil memberikan helm kepadanya.

Akhirnya ia pun memakainya dan dengan segera kuantarkan eonni kesana. Entah ia akan mengikuti perlombaan apa. Yang jelas aku harus mengantarnya secepat mungkin agar tidak didiskualifikasi.
--Taemin pov end--

“Gomawo Taemin... Jika tidak ada kau aku pasti belum sampai. Gomawo...”.
“Ne, cheonma eonni.”.
“Mianhae aku tidak bisa menemanimu lama-lama. Aku harus segera masuk ke dalam.”.
“Aku mengerti.”.

Hyo Jin pun berlari ke dalam.

“Eonni.....”.

Hyo Jin pin menoleh.

“Fighting..!!”.

Hyo Jin tersenyum.

“Gomawo...!!”, teriaknya lalu berlari lagi.


“Baiklah, sepertinya peserta dengan nomor urut M4J sudah siap. Tak perlu berlama-lama lagi, silahkan naik ke atas panggung.”, ucap MC.
“Bagaimana ini, Hyo Jin be.....”.
“Aku disini. Mianhae aku telambat.”.
“Ya sekarang sudah lengkap. Fighting...”, ucap pelatih bersemangat.
“Fighting....”, ucap mereka bersamaan.

Dirumah Onew...

“Kukira kau akan menginap dirumah samcheon. Bagaimana kabar mereka..?? Apa mereka terlihat sehat bugar..??”.
“Ani, hari aku tidak jadi ke rumah samcheon.”.
“Mwo..?? Wae..?? Bukankah kau sangat merindukan mereka..??”.
“Ne. Tadinya aku memang sudah berniat kesana tapi ditengah perjalanan aku melihat seorang eonni tengah berlari terburu-buru. Tternyata dia itu Hyo Jin eonni.”.
“Mwo..?? Kau melihatnya berlari-lari..??”, tanya Onew penasaran.
“Ne hyung. Aku menghampirinya.”.
“Tapi diakan tidak mengenalmu..?? Lalu apa yang kau lakukan..??”.
“Tentu saja aku bertanya setelah aku bilang kalau aku adalah dongsaengmu aku langsung menawarkan bantuan padanya.”.
“A.. seperti itu. Memang apa yang yang membuatnya harus berlari..??”.
“Dia akan mengikuti sebuah perlombaan. Setelah aku mengantarnya aku berniat untuk ke rumah samcheon tapi kuurungkan. Aku ingin tahu ia akan mengikuti perlombaan apa jadi kuputuskan untuk masuk ke dalam gedung itu. Dan ternyata.......”.
“Lomba apa..??”, tanya Onew memutus kalimat Taemin.
“Ya~ cepat sekali kau bertanya hyung.”.
“Cepat katakan. Aku ingin tahu.”.
“Ssssshh.... Hyo Jin eonni mengikuti lomba dance. Andai saja kau berada disana dan melihatnya.......”, ucap Taemin sambil memutar kembali apa sudah dilihatnya tadi siang.
“Wae..??”, tanya Onew penasaran.
“Hyung...  sepertinya aku mulai menyukai Hyo Jin eonni.....”, ucapnya sambil sibuk denga lamunannya sambil senyum-senyum sendiri.
“Kya~ kenapa harus seperti itu..??”.
“Hyo Jin eonni sangat keren hyung. Benar-benar sangat keren. Aku menyukainya.”, ucapnya yang masih dengan lamunannya.
“Ssshh... kau itu.....”, ucap Onew sambil beranjak pergi meninggalkan Taemin yang senyum-senyum sendiri sambil melamun.


From : Pabo Sunbae
Chukamdurimnida... Mianhae aku baru mengucapkannya. Kukira kau yeoja pabo dan aneh. Tak kusangka ternyata kau cukup lumayan hebat juga.

“Ya~ apa-apan sunbae ini. Aaiisshh... aku itu memang hebat, kau baru tahu itu..!!!! Sudah lewat dari 3 bulan kenapa baru mengucapkannya sekarang.”, keluh Hyo Jin setelah membaca pesan dari sunbae yang selama ini selalu mengerjainya di kampus.
“Mana mungkin sunbae setenar dia baru mengetahuinya hari ini..??!!! Sunbae aneh..!!!!”, Hyo Jin pun melanjutkan langkah kakinya menuju kelas.

“Ya ~ Hyo Jin-ah, wajahmu cerah sekali pagi ini. Apa kau memenangkan lotre semalam..??”, tanya Eun Soo penasaran.
“Kya~ Eun Soo-ah, apa kau tidak tahu..??”, sahut Yi Seul.
“Memangnya ada apa..??”.
“Aaiisshh... rupanya kau belum mengetahuinya..?? Kau ketinggalan sekali Eun Soo-ah.”, ucap Yi Seul sambil tertawa meledek.

son teumsero bichineun ne mam deulkilkka duryowo
gaseumi mak bokcha sorowo
jogeumman kkok chamgo nal gidaryojwo

“Yeoboseo..”.
“Apa masih ada jam kuliah..??”.
“Ani. Molla..??”.
“Sekarang kau dimana..??”.
“Aku ada di taman depan kampus. Wae..??”.
“Jangan kemana-mana. Tetaplah disana.”
Beep..

“Wae Hyo Jin-ah..?? Apa itu telepon dari Onew oppa..??”, tanya Yi Seul penasaran.

Hyo Jin hanya tersenyum.

“Kya~ ada apa ini sebenarnya... Aku sama sekali tidak mengerti... Yi Seul-ah, jelaskan padaku ada apa sebenarnya..??”, rengek Eun Soo.
“Hyo Jin-ah itu sudah memiliki namjachingu makanya wajahnya akhir-akhir ini terlihat sangat cerah sekali. Sampai-sampai mengalahkan cerahnya cuaca akhir-akhir ini.”.
“Kya~ Yi Seul-ah, apa yang kau katakan. Kau itu sangat berlebihan sekali.”.

“Oppa..!!!”, seru Hyo Jin sambil melambaikan tangannya.

“Kau sendirian..?? Yi Seul dan Eun Soo kemana..??”.
“Mereka ada kelas lagi. Jadi mereka meninggalkanku sendirian disini oppa...”, ucap Hyo Jin memelas.
“Mianhae, karena menungguku kau jadi sendirian seperti tadi. Apa mereka sudah cukup lama meninggalkanmu..??”, tanya Onew penuh perhatian.
“Ani, baru 5 menit.”, ucap Hyo Jin sambil tersenyum.
“Kau itu...”, ucapnya sambil tersenyum sambil mengelus lembut kepala Hyo Jin.
“Kajja...”, lanjutnya sambil meraih tangan Hyo Jin dan menggenggamnya.
“Mwo..??”.

Onew hanya tersenyum dan tak berkomentar apa-apa. Ia pun melarikan yeojachingunya ke halaman parkir.

To : Yi Seul; Eun Soo
Temanmu kuculik sebentar, bolehkan..?? Aku hanya ingin mengajaknya jalan-jalan. Setelah itu akan kukembalikan lagi J


“Oppa, kita mau kemana..??”, tanya Hyo Jin polos.
“Kau ingin menonton film yang mana..??”, ucap Onew sambil menunjuk jadwal film yang akan diputar.
“Aku ingin yang itu, studio 3. Bagaimana menurutmu oppa..?? Apa kau setuju..??”, ucapnya sesaat setelah menatapi namjachingunya.
“Baiklah. Kau tunggu disini. Aku akan memesan tiket dulu.”, ucapnya sambil tersenyum.
“Araso...”.

--Onew pov--

Posisi yang bagus... gumamku. Setelah membeli tiket, aku kembali menghampirinya.

“Aku sudah mendapatkannya. Posisi bangkunya juga cukup bagus. Sekarang kita mau kemana, filmnya baru akan dimulai 1 jam lagi.”, tanyaku pada Hyo Jin.
“Molla....”, jawabnya sambil menatapku.

Aah... Aku menyukai, sangat sangat menyukai momen-momen seperti ini... Saat-saat dimana dia menatapku... Saat-saat aku bisa dengan puasnya menatapi setiap lekuk wajahnya yang yeopo... Waktu seakan berputar dengan lambatnya... Membiarkan dan terus membiarkan mataku untuk terus menerus menikmati pancaran indah dari wajahnya...

“Oppa...”, ucapnya sambil menggerak-gerakkan kedua tangannya di depan wajahku.
“Ne...”, jawabku sedikit gugup.
“Kenapa kau menatapku sampai seperti itu..?? Apa ada yang salah dengan pakaianku..??”, tanyanya polos.
“A.. ani.. ani. Tidak ada yang salah dengan penampilanmu hari ini. Hhhmm, kurasa ada 1 kesalahan pada dirimu...”, jawabku sambil memegangi dagu dan sedikit mengernyitkan dahi.
“Jeongmal..?!! Dimana..?? Apa..?? Yang mana..??”, tanyanya sambil memperhatikan tiap helai bahan yang membungkus tubuhnya.
“Benar kau ingin tahu kesalahanmu itu..??”.
“Apa kau tidak mau memberitahukannya padaku..??”.
“Sungguh kau ingin tahu..??”.
“Kya~ apa kau ingin aku untuk terus menerus mengulangi kesalahanku..??”.
“Tentu saja tidak. Mana ada orang yang mau terus menerus melihat kesalahan orang lain dengan kesalahan yang teru berulang. Jadi kau benar-benar ingin tahu..??”.
“Kya~ sebenarnya kau ingin memberitahukanku atau tidak..??”.
“Salahmu sendiri. Setiap kutanya kau malah terus-terusan menjawabnya dengan bertanya. Bagaimana bisa aku memberitahukanmu..”.
“Benarkah seperti itu..??”.
“Sudah kuduga, kau akan bertanya lagi..”.
“Aaiisshh, kau hanya perlu memberitahuku saja maka aku tak akan bertanya kembali setiap kau bertanya.”, sahutnya sambil sedikit menggembungkan pipinya.
“Wajahmu... Ada yang salah dengan wajahmu..”.
“Mwo..??”.
“Wajahmu itu terlalu boros..”.
“Mwo..??”.

Kini kulihat wajahnya mulai memerah, sepertinya dia mau marah padaku karena kalimatku barusan.

“Apa maksudmu oppa..??”.
“Wajahmu itu terlalu boros untuk waktuku. Waktuku habis hanya karena memandangi wajahmu. Itu kesalahanmu. Dan itu akan terus berulang. Kau harus meminta maaf padaku karena masalah ini.”, jawabku sambil cemberut.
--Onew pov end--


--Hyo Jin pov--
“A.. ani.. ani. Tidak ada yang salah dengan penampilanmu hari ini. Hhhmm, kurasa ada 1 kesalahan pada dirimu...”, ucapnya sambil memegangi dagu dan sedikit mengernyitkan dahi.
“Jeongmal..?!! Dimana..?? Apa..?? Yang mana..??”, tanyaku penasaran sambil memperhatikan tiap helai bahan yang membungkus tubuhku.
“Benar kau ingin tahu kesalahanmu itu..??”.
“Apa kau tidak mau memberitahukannya padaku..??”.
“Sungguh kau ingin tahu..??”.
“Kya~ apa kau ingin aku untuk terus menerus mengulangi kesalahanku..??”.

Ya~ menyebalkan sekali mendengarnya mengucapkan kata-kata yang berbelit seperti itu....

“Wajahmu itu terlalu boros..”.
“Mwo..??”.

Mwo..?? Kenapa ia berkata seperti itu... Apa memang benar kalau wajahku itu terlihat sangat boros..?? Apa aku terlihat gemuk sekarang..?? Ini memang salahku, akhir-akhir ini aku sering sekali makan makanan kecil. Tapi apa secepat itukah efek sampingnya bekerja..?? Tidak mungkin.. Mana bisa seperti itu..?? Ini tak boleh terjadi padaku... Ani, ani...

“Apa maksudmu oppa..??”.
“Wajahmu itu terlalu boros untuk waktuku. Waktuku habis hanya karena memandangi wajahmu. Itu kesalahanmu. Dan itu akan terus berulang. Kau harus meminta maaf padaku karena masalah ini.”, ucapnya sambil cemberut.
“Kya~ oppaaaa..... Kau ingin membuatku stres dengan perkataanmu itu..!!! Akhir-akhir ini aku memang sering makan makanan ringan tapi tak mungkin makanan itu bisa memberikan efek samping secepat itu..!!!”, jawabku kesal.
“Ya~ mianhae... Aku tak bermaksud membuatmu kesal. Aku hanya ingin merayummu. Chagia~ jangan seperti itu... Ya~ kenapa diam saja, apa kau benar-benar marah padaku..?? Chagia~ mianhae....”.
“Ani... aku tidak marah padamu oppa. Hanya sajaaa....”.
“Hanya apa..??”.
“Kesal padamu..”, jawabku sambil sedikit tersenyum.
“Oppa... aku sama sekali tidak kesal padamu. Sedikitpun tidak marah padamu. Jika memang kesalahanku seperti itu, aku akan terus mengulangnya hingga waktumu benar-benar habis hanya untuk memikirkanku.”, ucapku sambil menunjukkan senyuman termanis yang kumiliki padanya.
--Hyo Jin pov end--


“Hyung... kau sudah pulang..?? Kenapa cepat sekali..??”, tanya Taemin polos sekaligus penasaran.
“Aku hanya mengajaknya nonton dan makan. Memangnya aku harus melakukan apa lagi..??”, jawabnya datar.
“Setidaknya kau kan bisa mengajaknya berbelanja. Mungkin membelikannya dress atau apalah yang mungkin bisa ia kenakan untuk pergi bersamamu dikemudian harinya.”.
“Ia ingin cepat pulang. Ingin berada di rumah sebelum hari gelap. Dia sudah berkata seperti itu lalu apa yang bisa kulakukan. Apa aku harus memaksanya..??”.
“Ooo... seperti itu.”.
“Apa hyung sudah pulang..??”.

Taemin hanya menggelengkan kepalanya lalu melanjutkan nonton CD Dance yang baru saja ia beli sepulang sekolah tadi.


“Bagaimana kemarin..?? Apa saja yang kalian lakukan..??”, tanya Yi Seul dan Eun Soo bersamaan.
“Mwo..?? Kalian mau apa, kenapa bertanya seperti itu..?? Memangnya kalian tidak pernah pergi bersama dengan seorang namja..??”.
“Ya~ kami hanya ingin tahu apa yang kalian lakukan. Kami bertanya seperti itu bukan berarti kami belum pernah seperti itu Hyo Jin-ah..”.
“Lalu kenapa kalian tanyakan..”.
“Aku hanya pergi nonton dan makan. Setelah itu Onew oppa mengantarku pulang. Hanya itu saja. Apa penasaran kalian sudah hilang..??”.
“Ya~ mana mungkin hanya itu saja..??”, introgasi Eun Soo.
“Memang hanya itu yang kulakukan bersamanya.”.

“Hyo Jin...”.

Hyo Jin, Yi Seul dan Eun Soo langsung menoleh ke arah suara itu berasal.

“Mwo..?? Sunbae itu..?? Sunbae itu memanggilmu Hyo Jin-ah..”, ucap Eun Soo tak percaya.
“Dia menyebut namamu...”, lanjut Yi Seul.
“Mungkin obatnya sudah habis, makanya bisa menyebut namaku. Ada apa dia memanggilku.. Apa dia mau mengerjaiku lagi..”.

“Hyo Jin, bisa kita bicara berdua..??”.
“Mwo..??”, ucap Yi Seul dan Eun Soo bersamaan.
“Wae..?? Katakan disini saja.”.
“Tidak bisa. Ikut aku...”, ucapnya sambil menarik lengan Hyo Jin.
“Ya~ kau tidak bisa memperlakukanku seperti ini. Hey, sunbae pabo... Apa kau tidak dengar perkataanku...”.

Sunbae itu tak peduli dengan perkataan Hyo Jin. Ia terus menarik lengannya. Selama diperjalanan banyak yeoja yang memperhatikan mereka berdua. Mereka menatap Hyo Jin sinis. Sunbae namja itu tidak peduli ia terus melangkah. Dan sampailah mereka di halaman belakang kampus. Disana tidak terlalu banyak orang. Suasananya sangat tenang dan damai.

“Kenapa harus berjalan sejauh ini. Memangnya kau tidak bisa mengatakannya langsung tanpa perlu membawaku kesini. Apa kau tahu yeoja-yeoja tadi. Sangat menyebalkan melihat ekspresi mereka seperti itu. Aku merasa mereka itu ingin membunuhku. Aku kesini untuk mendapatkan ilmu bukan mendapatkan musuh. Kali ini apa rencanamu untuk mengerjaiku. Cepat beritahukan padaku..!!!”, cerocos Hyo Jin.
“Untukmu...”, ucapnya datar sambil memberikan kotak berwarna hijau pastel.

Hyo Jin tercengang. Bagaikan petir menyambar di siang hari yang terang, sunbae itu tiba-tiba saja memberikannya kotak hijau pastel.

“Kalau ingin mengerjaiku dengan kotak ini, sebaiknya kau tak perlu repot-repot melakukannya.”, ucapnya sambil membuang kotak hijau pastel.

Belum sempat Hyo Jin melemparkannya, ayunan tangan Hyo Jin berhasil ditangkap oleh sunbae itu. Hanya dalam hitungan detik sunbae itu mengecup bibirnya.

“Aku tidak mengerjaimu. Itu sonmul dariku karena kau berhasil memenangkan perlombaan dance 3 bulan yang lalu.”, ucapnya sesaat setelah melepaskan kecupannya.
“Buka dan pakailah besok. Aku ingin melihatmu mengenakannya.”, lanjutnya lalu pergi meninggalkan Hyo Jin yang masih terdiam terpaku karena kejutan darinya.


Tiin.. tiin..

“Eomma... aku berangkat. Pai...”, teriak Hyo Jin sambil berlari keluar rumah.

Sepertinya ini akan menjadi hari yang sangat membahagiakan untukku... seharian ini Onew oppa akan menemaniku...

“Oppa... aku membawakan bekal makan siang. Bekal ini aku...”, ucap Hyo Jin terhenti.
“Ka.. ka.. kau...”, ucapnya terbata.
“Wae..?? Apa aku tidak boleh kerumahmu..??”.
“Untuk apa kau kesini..??”.
“Sepertinya tidak ada larangan tertulis yang melarangku untuk datang kesini.”.
“Aaiisshh...”.
“Kajja.. naiklah. Kita berangkat bersama. Ini, pakailah..”, ucapnya sambil melemparkan helm ke arah Hyo Jin.
“Ya~ aku kan tidak bilang kalau aku akan pergi bersamamu.”, ucapnya sambil mengembalikan helm pemberian sunbae yang menjengkelkan itu.
“Ya sudah kalau tidak mau. Aku tak akan memaksa.”, sahutnya cuek lalu pergi meninggalkan Hyo Jin.
“Aaiisshh... kerjaannya hanya membuatku kesal saja. Dasar sunbae pabo..!!!”, serunya.


“Chagia, waeyo..?? Kenapa wajahmu terlihat kesal seperti itu..?? Apa kau sudah menungguku daritadi..??”, tanya Onew penasaran.
“Oppa... Sejak kapan oppa ada disini..??”.
“Baru saja. Waeyo..??”.
“Ani, aku hanya sedikit kesal saja. Tapi bukan padamu oppa.”, ucapnya sambil tersenyum.
“Ooo... Apa yang kau bawa itu..??”.
“Aku membuatkan bekal untuk makan siang nanti. Aku yang memasaknya sendiri.”, ucapnya pamer.
“Aku jadi tidak sabar menunggu datangnya siang. Kajja...”, ucapnya sambil tersenyum.


“Annyeong...”, sapa Eun Soo.
“Ya~ kenapa lama sekali. Kami sudah menunggumu sejak tadi.”, ucap Onew.
“Jeongmal..?? Mianhae, tadi aku harus ke toilet dulu.”.
“Ya sudah. Kajja kita makan.”, ucap Hyo Jin.
“Apa kau membuatnya sendiri Hyo Jin-ah..??”, tanya Eun Soo.
“Ne. Aku membuatkannya khusus untuk kalian. Bagaimana...??”.
“Mashita...”, ucap Eun Soo, Yi Seul dan Onew hampir bersamaan.

Saat latihan...

Onew melihat Hyo Jin yang sedang latihan dari sisi ruangan. Dia sangat serius memperhatikan Hyo Jin yang sedang berlatih dance.

Benar apa kata saengku, Taemin. Hyo Jin memang terlihat sangat keren dan cantik sekalipun ia bermandikan keringat karena terlalu serius berlatih. Padahal sudah 2 bulan lamanya aku menjadi namjachingunya tapi baru kali ini aku melihatnya berlatih dance. Hyo Jin, kau begitu sempurna dimataku... Aku janji, aku janji... aku akan selalu membuatmu tersenyum... gumam Onew dalam hati.

Oh i’m curious yeah sajin sok nega
sungan georeonawa wae
Oh i’m so curious yeah, i’m so curious yeah

“Yeoboseo..”.
“Oppa, apa kau bisa menjemputku..?? Mianhae, motorku tiba-tiba saja mogok.”.
“Hhm, memangnya kau dimana..??”.
“Aku ada di toko buku dekat sekolah.”.
“Baiklah, tunggu disana. Aku akan segera kesana.”.
“Oke..”.

“Dari siapa oppa..??”, tanya Hyo Jin yang masih terengah-engah.
“Taemin.. Hhm, Hyo Jin...”.
“Ne...”.
“Sepertinya aku tidak bisa menemanimu dan mengantarmu pulang. Taemin memintaku untuk menjemputnya. Motornya tiba-tiba saja mogok.”, jelas Onew.
“Oo.. gwaechan. Kalau begitu oppa jemput Taemin saja. Aku bisa pulang bersama dengan Eun Soo nanti.”, ucapnya sambil tersenyum.
“Apa tidak apa-apa..?”, tanyanya khawatir.
“Oppa.. aku sudah terbiasa pulang dengan naik bis dan sendirian. Lagi pula aku bukan anak kecil lagi. Aku bisa jaga diri. Tenang saja tak perlu khawatir seperti itu. aku tidak akan marah padamu. Sudah, pergilah. Kasihan Taemin, dia pasti sudah menunggumu.”, ucap Hyo Jin berusaha menghilangkan kekhawatiran namjachingunya.
“Baiklah kalau begitu. Nanti malam aku akan menelponmu. Pai...”.
“Ne, pai... Hati-hati di jalan oppa..”.

Kukira nanti malam akan menjadi malam yang sangat indah... Rupanya tebakanku meleset... hahaha... Pabonya aku hingga membayangkannya hingga jauh kesana... gumam Hyo Jin sambil tersenyum kecil.

“Kajja... aku antar kau pulang...”, ucap sunbae pabo itu mengagetkan Hyo Jin.
“Ya~ kenapa kau selalu datang di saat yang tidak tepat. Datang seenakmu, pergi seenakmu. Berkata pun kau juga seenakmu saja. Apa kau tidak punya perasaan hah..!!! Aku tidak mau kau ganggu..!!!”, ucap Hyo Jin kesal.
“Mwo..?? Apa-apaan ini. Aku punya maksud baik untuk mengantarmu jadi kau tak perlu repot-repot menunggu bis tapi apa yang ku dapat..!!! Kau malah menyemprotku dengan kata-kata yang sangat tidak mengenakkan telingaku.”, ucap sunbae itu tak kalah sewot.

Hyo Jin hanya terdiam. Ia tersadar, tak seharusnya ia mengucapkan kata-kata itu. Walau sebenarnya perkataannya itu ada benarnya juga. Ia bingung kenapa ia tiba-tiba saja menjadi semarah itu. Padahal sunbae itu tidak sedang mengerjainya.

Ini sungguh aneh.. Kenapa aku harus sewot dengan tawarannya.. Dia itu bermaksud baik, akan mengantarkanku sampai rumah.. Tapi.... tapi kenapa aku malah marah-marah padanya... Kya~ Hyo Jin pabo.... Kenapa orang lain yang menjadi sasaran amarahmu.... gumamnya.

“A.. Hhm.. Mianhae..”, ucapnya ragu.
“Mian... aku tak bermaksud seperti itu. perasaanku sedang tidak baik saat ini. Mian, kau malah menjadi sasaran empuk untukku. Mianhae, neomu mianhae.”, ucapnya sambil membungkukkan tubuhnya lalu pergi meninggalkan sunbae itu.

Ya~ ada apa dengannya..?? Kenapa tiba-tiba wajahnya menjadi murung seperti itu... Baru kali ini aku melihat wajahnya semurung itu... gumam sang sunbae.

0 comments:

Posting Komentar